Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tugas Staff Purchasing dalam Pengadaan Barang yang Perlu Kamu Tahu

ilustrasi staff purchasing
ilustrasi staff purchasing (pexels.com/cottonbro studio)

Pernahkah kamu berpikir siapa orang di balik lancarnya proses pengadaan barang di sebuah perusahaan? Ya, mereka adalah staff purchasing, tim penting yang memastikan segala kebutuhan operasional terpenuhi dengan tepat waktu dan efisien. Meski terlihat sederhana, pekerjaan mereka memerlukan ketelitian, negosiasi, dan strategi yang matang.

Jika kamu tertarik berkarier di bidang purchasing, memahami tugas utamanya adalah langkah awal yang penting. Tak hanya tentang membeli barang, tapi juga memastikan kualitas, harga, dan ketepatan pengiriman sesuai kebutuhan perusahaan. Yuk, cari tahu lima tugas utama staff purchasing yang menjadi kunci kelancaran rantai pasok perusahaan.

1. Mencari dan memilih supplier yang tepat

ilustrasi karyawan bekerja sama (pexels.com/fauxels)
ilustrasi karyawan bekerja sama (pexels.com/fauxels)

Tugas utama staff purchasing adalah mencari dan memilih supplier atau vendor yang bisa dipercaya. Mereka harus melakukan riset mendalam untuk memastikan pemasok memiliki kualitas barang yang baik, harga kompetitif, dan pelayanan yang profesional. Proses ini juga melibatkan perbandingan beberapa penawaran agar perusahaan mendapat kesepakatan terbaik.

Selain itu, staff purchasing juga perlu membangun hubungan jangka panjang dengan supplier yang berkinerja baik. Hubungan yang solid akan memudahkan proses negosiasi dan menjamin ketersediaan barang di masa depan. Jadi, kemampuan komunikasi dan analisis menjadi kunci dalam menjalankan tugas ini.

2. Melakukan negosiasi harga dan kontrak

ilustrasi laki-laki dan perempuan berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi laki-laki dan perempuan berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Negosiasi adalah salah satu keahlian paling penting dalam pekerjaan purchasing. Staff purchasing harus mampu menegosiasikan harga, waktu pengiriman, dan syarat pembayaran dengan supplier. Tujuannya adalah mendapatkan barang dengan kualitas terbaik namun tetap efisien dari segi biaya.

Proses ini juga mencakup pembuatan dan peninjauan kontrak pembelian. Semua detail harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari. Dengan kemampuan negosiasi yang baik, staff purchasing bisa membantu perusahaan menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas.

3. Membuat purchase order dan administrasi pembelian

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Moose Photos)
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Setelah kesepakatan dicapai, staff purchasing bertanggung jawab membuat dokumen resmi berupa purchase order (PO). Dokumen ini menjadi dasar transaksi antara perusahaan dan supplier, berisi rincian seperti jenis barang, jumlah, harga, dan waktu pengiriman. Ketelitian dalam membuat PO sangat penting agar tidak ada kesalahan yang merugikan kedua pihak.

Selain itu, staff purchasing juga harus mengelola arsip pembelian dengan rapi, baik dalam bentuk digital maupun fisik. Semua dokumen seperti faktur, surat jalan, dan bukti pembayaran perlu disimpan dengan baik untuk audit atau kebutuhan administrasi lainnya. Ketepatan administrasi menjadi cerminan profesionalitas tim purchasing.

4. Memastikan kualitas dan ketepatan pengiriman barang

ilustrasi staff purchasing (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi staff purchasing (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tugas staff purchasing tidak berhenti setelah barang dipesan. Mereka juga harus memastikan barang yang datang sesuai dengan spesifikasi, jumlah, dan kualitas yang telah disepakati. Jika terjadi ketidaksesuaian, staff purchasing harus segera berkoordinasi dengan supplier untuk penyelesaian.

Selain kualitas, ketepatan waktu pengiriman juga sangat penting dalam dunia bisnis. Keterlambatan barang bisa menghambat produksi atau operasional perusahaan. Oleh karena itu, kemampuan mengontrol jadwal pengiriman menjadi salah satu indikator keberhasilan seorang staff purchasing.

5. Mengevaluasi kinerja supplier secara berkala

ilustrasi profesi staff purchasing (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi profesi staff purchasing (pexels.com/Tiger Lily)

Agar proses pengadaan barang tetap optimal, staff purchasing wajib melakukan evaluasi terhadap supplier secara berkala. Evaluasi ini mencakup aspek kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, harga, dan pelayanan. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah kerja sama akan dilanjutkan atau perlu diganti dengan vendor lain.

Melalui proses evaluasi, perusahaan bisa menjaga standar tinggi dalam pengadaan barang dan menghindari potensi kerugian. Selain itu, evaluasi juga membantu memperbaiki hubungan kerja antara perusahaan dan supplier. Dengan begitu, rantai pasok akan berjalan lebih efisien dan berkelanjutan.

Menjadi staff purchasing bukan hanya tentang membeli barang, tapi tentang strategi, analisis, dan tanggung jawab besar di balik setiap transaksi. Kalau kamu punya kemampuan negosiasi dan perhatian terhadap detail, posisi ini bisa jadi karier yang seru dan penuh tantangan untuk dijelajahi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Shio Macan Begitu Peduli pada Seseorang, Mungkinkah Cinta?

10 Okt 2025, 16:31 WIBLife