5 Cara Sterilkan Rumah setelah Banjir agar Terhindar dari Infeksi

Banjir sering jadi bencana alam yang datangnya kerap berulang. Jika sudah kebanjiran pasti bikin repot karena banjir gak hanya meninggalkan genangan air. Namun, juga membawa lumpur, bakteri, virus, dan berbagai kuman penyakit yang bisa membahayakan kesehatan. Air banjir sering kali bercampur dengan limbah, kotoran hewan, dan zat berbahaya lainnya.
Jika tak segera dibersihkan dengan benar, rumah bisa menjadi sarang penyakit seperti diare, infeksi kulit, hingga leptospirosis. Jadi, sebaiknya rumah juga harus disterilisasi setelah banjir, gak hanya cukup dengan mengeringkan lantai dan membuang barang yang rusak. Berikut ini lima cara mensterilkan rumah setelah terkena banjir agar terhindar dari infeksi!
1. Segera buang air dan lumpur sisa banjir

Hal wajib yang pertama kali dilakukan tentunya dengan mengeluarkan sisa air banjir yang masih menggenang di dalam rumah maupun teras. Semakin lama air dibiarkan, semakin tinggi risiko bakteri dan jamur berkembang biak. Kamu bisa gunakan pompa air atau ember untuk mengeluarkan air dari dalam rumah.
Jika ada lumpur, segera bersihkan dengan sekop atau kain pel basah sebelum mengering. Pastikan saluran air di sekitar rumah gak tersumbat agar air bisa mengalir dengan lancar. Setelah air dan lumpur dibersihkan, buka semua jendela dan pintu untuk mempercepat sirkulasi udara agar rumah lebih cepat kering dan mengurangi risiko pertumbuhan jamur.
2. Cuci dan disinfeksi semua permukaan

Bakteri dan virus dari air banjir bisa menempel di berbagai permukaan. Mulai dari lantai, dinding, hingga perabotan yang terkena banjir. Karena itu, membersihkan dengan air saja tentu gak cukup. Meskipun terlihat sudah bersih, kamu perlu menggunakan disinfektan agar benar-benar steril. Bersihkan lantai dengan campuran air dan cairan pembersih, lalu pel kembali dengan disinfektan.
Lap dinding, meja, kursi, dan perabotan lain dengan kain bersih yang sudah dibasahi cairan antiseptik atau larutan pemutih. Kamu bisa mencampurkan pemutih dan air dengan perbandingan 1:10. Untuk barang yang berbahan kain seperti sofa atau gorden, jemur di bawah sinar matahari setelah dicuci agar kuman mati. Bersihkan pula gagang pintu, sakelar lampu, dan permukaan lain yang sering disentuh karena kuman bisa menempel di sana.
3. Sterilkan peralatan dapur dan peralatan makan

Peralatan dapur yang terkena air banjir harus dibersihkan dengan lebih teliti dan bersih agar aman digunakan kembali. Jika ada barang yang terbuat dari bahan berpori seperti kayu dan sulit dibersihkan secara menyeluruh, sebaiknya dibuang untuk mencegah risiko kontaminasi. Cuci piring, sendok, garpu, dan gelas dengan sabun, lalu rendam dalam air panas atau larutan disinfektan selama 10-15 menit.
Bersihkan peralatan masak seperti wajan dan panci dengan air sabun, lalu keringkan di bawah sinar matahari. Lap lemari dapur dengan disinfektan sebelum memasukkan kembali barang-barang yang sudah dibersihkan. Jangan lupa periksa stok makanan di dapur. Jika ada bahan makanan yang terkena air banjir, sebaiknya segera dibuang, ya!
4. Cuci semua pakaian dan kain yang terkena air banjir

Baju, handuk, selimut, dan kain lainnya yang terendam air banjir bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur dengan cepat. Agar benar-benar bersih, pakaian harus dicuci dengan cara yang tepat. Gunakan air panas saat mencuci jika memungkinkan. Jika tidak, tambahkan cairan antiseptik atau cuka putih ke dalam air cucian untuk membunuh bakteri.
Jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar kering. Untuk kasur atau bantal yang basah dan sulit dikeringkan, pertimbangkan untuk menggantinya jika sudah berbau atau berjamur. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setelah mencuci pakaian yang kotor agar tak ada kuman yang menempel di kulit.
5. Pastikan kualitas udara di rumah tetap sehat

Setelah rumah bersih, langkah terakhir adalah memastikan udara di dalam rumah bebas dari bau lembap dan kontaminasi yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan. Buka jendela setiap hari agar udara segar masuk dan menggantikan udara lembap. Gunakan kipas angin atau dehumidifier jika rumah masih terasa lembap.
Taburkan baking soda di karpet atau sofa yang sulit dicuci untuk menyerap bau tak sedap, lalu vakum setelah beberapa jam. Jika memungkinkan, gunakan alat penyaring udara (air purifier) untuk mengurangi risiko penyebaran kuman di dalam rumah.
Membersihkan rumah setelah banjir memang membutuhkan tenaga ekstra. Dengan menerapkan lima cara di atas, kamu bisa menghindari risiko infeksi dan membuat rumah kembali nyaman setelah terkena banjir.