6 Cara Memilih dan Memasang Tangki Air di Rumah, Sederhana Banget!

Tangki air dapat membantu mengumpulkan dan menyimpan air hujan serta air sumur untuk berbagai keperluan, seperti penyiraman taman, mencuci mobil, bahkan persediaan air minum. Namun, untuk memastikan tangki air berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan, kamu perlu memahami berbagai faktor yang terlibat dalam pemilihan dan pemasangan tangki air dengan baik.
Secara keseluruhan, pemasangan tangki air merupakan investasi yang cerdas untuk kenyamanan, penghematan, dan keberlanjutan lingkungan rumah. Bila kamu membutuhkan panduan bagaimana memilih dan memasang tangki air di rumah, artikel ini telah merangkumnya untukmu.
1. Menentukan tujuan penggunaan tangki air

Dilansir Bunnings Magazine, tentukan tujuan dalam menggunakan tangki air, apakah tangki air ini akan digunakan terutama di luar rumah, untuk aktivitas seperti penyiraman taman dan rumput, atau untuk memanfaatkan air dari tangki ini untuk kebutuhan di dalam rumah, seperti penggunaan toilet?
Setelah itu, mulailah mempertimbangkan ukuran yang diperlukan untuk tangki. Kemudian, tentukan lokasi yang optimal untuk penempatannya, serta cara mengintegrasikannya ke dalam sistem air di rumah.
2. Tentukan ukuran yang tepat

Ukuran tangki yang dibutuhkan bergantung pada seberapa banyak air yang akan digunakan, untuk apa berencana menggunakan air tersebut, dan berapa banyak orang yang tinggal di rumah. Cobalah hitung kebutuhan air dan jumlah air yang dapat dikumpulkan.
Sebagai panduan, rumah yang terdiri dari empat orang dengan akses ke air bersih dan curah hujan yang merata sebaiknya memilih tangki air berkapasitas 3000 hingga 5000L. Jika masing bingung memilih, konsultasikan pada ahli untuk memilih ukuran tangki yang tepat.
3. Pilihlah jenis tangki air

Setelah mengetahui kapasitas yang diperlukan, kamu dapat mulai mengeksplorasi berbagai pilihan penyimpanan dan lokasi yang tersedia. Terdapat beragam jenis dan gaya tangki air hujan yang berbeda dan setiap jenis tangki juga memiliki tingkat perawatan yang berbeda.
Dilansir National Storage Tank, menurut Alek Eccles, seorang technical writer dan content creator, tangki air di atas tanah lebih mudah dipasang dan biayanya lebih terjangkau. Keuntungannya adalah pemeliharaannya lebih sederhana karena kerusakan lebih mudah terdeteksi. Namun, mereka rentan terhadap cuaca dan risiko kerusakan dari kondisi alam.
Sedangkan, tangki lipat merupakan pilihan fleksibel untuk penyimpanan air sementara dan cukup mudah dipasang. Mereka cocok untuk daerah pedesaan dan juga digunakan dalam transportasi cairan besar.
Kelebihan tangki penyimpanan air bawah tanah populer karena tidak memakan lahan dan tidak mengganggu pemandangan. Mereka memiliki perlindungan alami dari cuaca dan dapat menjaga suhu konsisten. Namun, biaya instalasi cenderung lebih tinggi.
4. Tentukan lokasi tangki air

"Tempat di mana kamu berencana menempatkan wadah penyimpanan air juga akan menentukan pilihan jenis tangki yang akan digunakan. Lokasi ini juga akan memengaruhi apakah perlu membangun pondasi atau melakukan persiapan tambahan sebelum memasang tangki," jelas Eccles.
"Menempatkan tangki air dengan cerdas juga dapat lebih ekonomis dan nyaman," kata Mark Pearson dari Clark Tanks, dilansir Bunnings Magazine.
"Semakin dekat tangki dengan sumber air, semakin sedikit uang yang akan kamu keluarkan untuk instalasi pipa dari atap ke saringan masuk tangki," lanjut Mark.
Lokasi tangki harus dipilih sedemikian rupa sehingga sebanyak mungkin permukaan atap rumah dapat mengalirkan air hujan ke tangki tersebut. Ini akan memaksimalkan pengumpulan air hujan yang dapat digunakan. Namun, tangki air tidak boleh ditempatkan di atas saluran air atau pipa limbah umum.
5. Persiapkan pondasi tangki air

Setiap tangki memiliki persyaratan pemasangan yang berbeda, tetapi langkah-langkah berikut berlaku umum untuk sebagian besar tangki. Dilansir Tank Shop, ini cara mempersiapkan pondasi tangki air :
- Pilih lokasi yang tepat untuk tangki, dekat dengan saluran air hujan, mudah diakses, dan tidak menghalangi akses lain
- Pastikan ada cukup ruang di bawah saluran air atau genteng untuk mengakomodasi tangki. Jika perlu, buat dasar yang lebih jauh dari area tersebut
- Pastikan tidak ada akar pohon atau benda tajam lainnya yang bisa merusak dasar tangki
- Jika memilih dasar beton, tentukan ketebalannya, buat bingkai yang cukup besar, dan gunakan jaringan penguat
- Untuk dasar debu crusher, pertimbangkan kesetimbangan dan kemiringan yang tepat. Gunakan batas seperti paving atau kayu untuk menjaga material tetap di tempat.
- Jika memilih dudukan tangki, pastikan dudukan tersebut terbuat dari kayu keras dengan celah antara papan yang sesuai. Pastikan juga dudukan tersebut kuat dan mampu menopang berat tangki saat penuh.
6. Cara memasang tangki air

Setelah menyiapkan dasar tangki dan menentukan lokasi, beberapa tangki mungkin memerlukan pemotongan untuk koneksi masukan dan keluaran. Pastikan untuk membaca petunjuk dari produsen sebelum memulai instalasi tangki air untuk memastikan tidak ada kebocoran.
Setelah semua selesai, hubungkan tangki dengan pasokan air utama dan pompa untuk mengaliri air ke dalam tangki. Pastikan untuk memasang semua perlengkapan dan aksesori yang diperlukan, seperti katup dan pengukur (jika diperlukan).
Jaga dan periksa tangki setelah selesai dengan instalasi tangki air. Dalam hal ini, kamu perlu menjaganya dengan baik agar tetap berfungsi dengan efisien. Lalu, lakukan pemeriksaan rutin terhadap tangki untuk mendeteksi kebocoran atau kerusakan, membersihkan tangki untuk mencegah pertumbuhan lumpur atau ganggang, dan merawat pompa atau mesin lain yang digunakan untuk mengangkut air masuk dan keluar dari tangki.
Pastikan untuk memeriksa regulasi lokal yang berlaku, termasuk persyaratan izin ketika memilih lokasi dan jenis tangki air. Ingatlah untuk selalu mengikuti panduan dan instruksi dari pemasok tangki air agar instalasi berjalan dengan lancar dan efisien.