Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Membangun Zero Waste Pantry, Pakai Kontainer Reusable

ilustrasi penyimpanan makanan (pexels.com/karolina-grabowska)

Pantry sering diasosiasikan sebagai dapur, akan tetapi dapur dan pantry punya sedikit perbedaan. Dapur dipakai untuk memasak makanan, sementara pantry dipakai untuk menyimpan makanan. Keberadaan pantry sangat membantu, agar dapur terlihat lebih rapi dan bersih.

Sama dengan dapur, pantry juga menghasilkan sampah makanan yang harus dikelola dengan baik. Perawatan dan pengelolaan pantry yang tepat dapat mengurangi potensi limbah makanan yang menyumbang jejak karbon. Berikut beberapa tips untuk membangun zero waste pantry atau pantry nol sampah.

1.Gunakan kontainer reusable

ilustrasi kontainer makanan (pexels.com/greta-hoffman)

Untuk membangun pantry nol limbah, sebaiknya hindari pemakaian wadah atau kontainer sekali pakai. Gunakan kontainer reusable untuk mencegah sampah dari wadah sekali pakai, khususnya wadah plastik.

Kamu bisa menggunakan kontainer dari material stainless, kaca, kayu, atau bambu. Kontainer reusable juga bisa menjadi investasi jangka panjang, dan menghemat pengeluaran karena dapat dipakai berkali-kali. Ingat, pilih wadah atau kontainer yang berkualitas.

2.Belanja bahan makanan di bulk store

ilustrasi penyimpanan makanan (pexels.com/sarah-chai)

Pantry yang ramah lingkungan membutuhkan bahan-bahan makanan yang juga ramah lingkungan. Kamu bisa mendapatkan bahan makanan yang ramah lingkungan sekaligus orhanik dari bulk store. Gerai curah ini menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, dari sembako hingga rempah-rempah dapur.

Berbelanja di bulk store juga memudahkanmu untuk membeli bahan makanan sesuai dengan kapasitas yang kamu butuhkan. Sehingga kamu bisa menghindari stok bahan makanan berlebih, dan menjadi sampah atau kadaluarsa. Kamu bisa membawa langsung wadah kontainer dari rumah untuk meminimalisir sampah kresek.

3.Simpan bahan makanan sesuai kelompok

ilustrasi penyimpanan makanan (pexels.com/rdne)

Selanjutnya, simpan bahan makanan sesuai dengan kelompoknya. Sediakan rak atau barisan khusus untuk mengkategorikan rempah-rempah, tepung, hingga kacang-kacangan. Bila perlu tambahkan label atau penanda untuk memudahkanmu menemukan bahan makanan.

Di pantry, kamu tidak hanya bisa menyimpan bahan makanan saja. Tetapi juga peralatan dapur elektronik. Pastikan peralatan elektronik tidak bercampur dengan bahan makanan cair. Simpan tiap barang dengan rapi dan rapat untuk memperpanjang umur simpan barang.

4.Bungkus sisa makanan menggunakan beeswax wrap

ilustrasi beeswax wrap (psquarescents.com)

Beeswax wrap dapat dimanfaatkan menjadi pembungkus makanan padat seperti potongan buah-buahan dan roti. Beeswax wrap terbuat dari kain yang dilapisi lilin lebah sehingga tahan air. Meskipun tahan air, beeswax wrap terbuat dari bahan alami, sehingga aman bersentuhan dengan makanan. 

Kamu bisa memakai beeswax wrap untuk menggantikan plastik atau kertas sekali pakai untuk membungkus makanan. Beeswax wrap juga mudah dibersihkan menggunakan air mengalir.

5.Sediakan wadah kompos

ilustrasi memilah sampah (pexels.com/gabby-k)

Jangan membuang langsung bahan makanan yang busuk atau kadaluarsa ke tempat sampah. Kamu bisa memasukkannya ke wadah kompos untuk diproses menjadi pupuk. Cara ini lebih ramah lingkungan untuk menghindari sampah makanan terbuang sia-sia.

Namun, tidak semua bahan makanan organik dapat masuk ke dalam wadah kompos. Contohnya, produk hewani seperti daging dan olahan susu yang dapat menarik hama tikus. Sisa minyak penggorengan juga tidak disarankan masuk ke dalam wadah kompos.

6.Rapikan dan bersihkan secara berkala

ilustrasi kontainer makanan (pexels.com/rdne)

Seperti kulkas, pantry juga perlu dibersihkan secara berkala. Meskipun bahan makanan ditutup rapat, debu dan kotoran dapat menempel pada rak. Jadi usahakan untuk membersihkannya secara rutin.

Kamu juga perlu melakukan pemeriksaan bahan-bahan yang kadaluarsa atau mencuci kontainer yang sudah kotor. Buang sisa bahan makanan yang busuk dan kadaluarsa ke wadah kompos. Sementara, daur ulang kontainer makanan yang sudah rusak atau tidak bisa dipakai lagi.

Selain bermanfaat bagi lingkungan, konsep zero waste pantry juga lebih efisien untuk diterapkan. Apalagi bagi kamu yang memiliki pengelolaan sampah dapur kurang maksimal. Dengan adanya pantry nol limbah, dapurmu akan semakin terlihat rapi, lega, dan luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us