Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Merawat Kaktus dan Sukulen di Musim Hujan, Cek Drainase!

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/nguyendesigner)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/nguyendesigner)

Kaktus dan sukulen adalah tanaman yang identik dengan gurun. Keduanya menyimpan air dalam batang dan daun, sehingga membuat mereka mampu bertahan di suhu dan cuaca panas. Tanaman ini juga kerap menjadi pilihan tanaman hias, karena tampilannya cantik.

Perawatan tanaman kaktus dan sukulen tergolong mudah dan tidak membutuhkan teknik khusus. Namun, karena habitatnya di daerah panas dan kering, kaktus dan sukulen tidak bisa terkena air terlalu banyak, terutama di musim penghujan. Kaktus dan sukulen tidak bisa terendam air terlalu lama yang dapat menyebabkan layu, kerusakan, hingga mati.

Memasuki musim penghujan, tentu kamu harus semakin rajin merawat tanaman di pekarangan rumahmu. Supaya gak bingung, berikut beberapa tips merawat tanaman kaktus dan sukulen di musim hujan yang wajib kamu terapkan!

1.Pindahkan kaktus dan sukulen ke tempat teduh

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/delaney-van-vranken)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/delaney-van-vranken)

Curah air hujan di musim penghujan tentunya relatif tinggi yang tidak cocok dengan tanaman kaktus dan sukulen. Kaktus dan sukulen adalah jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Mereka sudah menyimpan cadangan air di batang dan tubuh.

Bila kamu terbiasa menempatkan tanaman kaktus dan sukulen di ruang terbuka, segera pindahkan mereka ke tempat yang teduh dan tidak terkena air hujan secara langsung. Namun, pastikan juga lokasi kaktus dan sukulen mendapat sinar matahari yang cukup.

Di musim penghujan paparan sinar matahari memang tidak sekuat saat musim kemarau. Kurangnya sinar matahari juga membuat tampilan kaktus menjadi kurus dan kering. Untuk itu selalu letakkan kaktus di tempat kering dan teduh. Jika cuaca panas sepanjang hari, keluarkan kaktus untuk mendapatkan sinar matahari.

Jika kamu tidak menanam kaktus pada pot atau wadah tanaman yang tidak bisa dipindahkan, pasang paranet atau pelindung di bagian atas tanaman. Paranet berfungsi melindungi tanaman dari air hujan dan tetap membiarkan tanaman terkena sinar matahari.

2.Cek drainase pot

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/d-ng-nhan)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/d-ng-nhan)

Bagi tanaman, drainase pot sangat penting untuk mengalirkan air keluar pot, sehingga tanaman tidak terendam air. Tanaman yang terlalu lama terendam air menyebabkan akar tanaman kaktus membusuk.

Kamu bisa mengecek dengan teratur lubang drainase di bagian bawah pot. Pastikan lubang drainase tidak tertutup atau tersumbat. Kamu juga bisa menambahkan batu kerikil di bagian paling bawah pot. Kemudian, timpa dengan media tanam. Cara ini efektif untuk melancarkan aliran drainase pada pot.

3.Potong bagian tanaman yang menguning

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/lum3n)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/lum3n)

Penyebab bagian tanaman kaktus dan sukulen bisa bermacam-macam. Mulai dari kelebihan air, penempatan pot yang salah, pot yang terlalu kecil, hingga penyakit.

Kamu bisa memotong bagian daun sukulen atau kaktus yang berwarna kuning. Memotong bagian yang kuning atau cacat dapat mencegah penyebaran penyakit ke bagian yang lain.

Pemotongan bagian tanaman yang cacat juga berfungsi untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif. Selain itu, juga bisa mempertahankan estetika tampilan kaktus dan sukulen.

4.Kurangi intensitas penyiraman

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/cottonbro)

Karena air hujan yang melimpah, tentu kamu tidak perlu melakukan penyiraman secara rutin. Apalagi kaktus dan sukulen yang kamu punya berada di luar ruangan. Kelebihan air menyebabkan akar kaktus dan sukulen cepat membusuk dan tidak bisa menyerap nutrisi dari tanah dengan baik.

Kelebihan air juga menyebabkan daun sukulen menjadi menguning. Tetap lakukan penyiraman meskipun intesitasnya berkurang. Kaktus dan sukulen juga bisa stres bila tidak mendapatkan cukup air. Solusinya, lakukan penjadwalan untuk penyiraman berkala.

5.Kenali ciri-ciri kaktus dan sukulen yang sakit

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/nguy-n-vu)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/nguy-n-vu)

Selain intensitas air berlebihan, di musim penghujan tanaman rawan terkena penyakit dan hama. Kelembapan tinggi juga menjadi penyebab kaktus dan sukulen rentan sakit.

Kenali ciri-ciri tanaman kaktus dan sukulen yang sakit lewat penampilan fisik. Bercak putih yang menempel pada kaktus dan sukulen menandakan kalau tanaman sedang terserang hama kutu putih. Semprotkan pestisida atau pasang perangkap pelekat untuk mencegah penyebaran hama.

Bercak cokelat menandakan bahwa batang kaktus terkena jamur. Jika dibiarkan, kaktus bisa saja tumbang dan mati. Untuk mengatasinya kamu dapat memberikan fungisida. Serta, terus jaga tanaman kaktus tidak terlalu lembab.

Bila perlu, berikan tambahan pupuk jika kaktus dan sukulen terlihat layu dan pucat. Pilihlah pupuk yang mengandung fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium untuk menutrisi tanaman.

6.Ganti media tanam

ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/cup-of-couple)
ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen (pexels.com/cup-of-couple)

Selain memperhatikan drainase pot, media tanam juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Di musim penghujan, kaktus dan sukulen membutuhkan media tanam yang lebih poros, yaitu dapat menyerap air lebih cepat. Media tanam yang terlalu padat membuat air sulit mengalir ke bawah, sekali pun drainase pot berfungsi dengan baik.

Meskipun perawatannya mudah, kamu tidak boleh sembarangan menelantarkan kaktus. Apalagi di musim penghujan yang rentan bagi kaktus dan sukulen. Sesekali periksa kondisi kaktus, sehingga saat menemukan tanamanmu sedang sakit, kamu bisa langsung menanganinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ema Endrawati
EditorEma Endrawati
Follow Us