Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ide Memanfaatkan Pakaian Gak Layak Pakai, Jangan Langsung Dibuang!

ilustrasi pakaian bekas
ilustrasi pakaian bekas (pexels.com/cottonbro studio)

Punya banyak pakaian memang menyenangkan. Kamu bisa berganti-ganti gaya tanpa takut kehabisan pakaian bersih. Di foto dan video, penampilanmu jauh dari kata membosankan. Dirimu memiliki beragam atasan serta bawahan untuk berbagai acara. Kamu juga tidak mengenal konsep pakaian dicuci, kering, lalu segera dikenakan kembali.

Masalah baru muncul ketika banyak dari pakaianmu sudah jelek. Tumpukan baju, celana, atau rok yang bolong dan warnanya sudah terlalu pudar tak tahu akan diapakan. Kamu ingin menyingkirkannya dari lemari sesegera mungkin agar rak rapi dan dapat diisi pakaian-pakaian baru. Namun, pakaian lama itu tak pantas untuk disumbangkan. Oleh karena itu jadikan membuangnya di tempat sampah sebagai opsi terakhir. Atasan atau bawahan yang rusak masih dapat dimanfaatkan dengan cara berikut.

1. Buat kain lap atau pel

ilustrasi tumpukan pakaian
ilustrasi tumpukan pakaian (pexels.com/Jonathan Borba)

Di rumah, kain lap selalu dibutuhkan. Tentu bermacam-macam kain lap bisa dibeli dalam keadaan baru. Namun, bila ada pakaian bekas yang dapat difungsikan sama seperti kain lap, kamu bisa irit banyak. Terlebih jika di rumah ada anak kecil yang baru belajar lepas popok serta buang air di toilet. Niscaya lantai kerap kotor oleh ompol atau kotorannya.

Pertama-tama kotoran ini mesti dilap dulu. Kemudian kainnya sebaiknya dibuang supaya tak terjadi penyebaran kuman. Baru lantai dipel dengan kain yang bersih dan memakai cairan pembersih lantai. Kamu bisa menghabiskan banyak kain untuk keperluan ini. Oleh karena itu, mending kamu memanfaatkan pakaian bekas ketimbang bolak-balik membeli kain lap atau pel.

2. Alas tidur anabul

ilustrasi tumpukan pakaian
ilustrasi tumpukan pakaian (pexels.com/Joshimer Biñas)

Anabul butuh kehangatan untuk tempat istirahatnya. Bagian bawahnya juga harus kering. Kalau basah atau lembap bisa-bisa kesehatannya terganggu. Terutama untuk bulu dan kulitnya.

Tentu ada satu set tempat tidur kucing atau anjing yang menawarkan kenyamanan ekstra. Akan tetapi jika bujetmu belum ada, pakaian bekas dapat dimanfaatkan. Apalagi untuk anabul yang belum terbiasa membuang kotoran di kotak pasir. Lapisan bawah kandang atau tempat tidurnya mesti sering diganti. Terpenting pakaian bekas sudah dicuci bersih sebelum digunakan tidur oleh anabul kesayanganmu.

3. Isian bantal atau boneka

ilustrasi tumpukan pakaian
ilustrasi tumpukan pakaian (pexels.com/Ron Lach)

Bantal dengan isian kain bekas memang berbeda dari bantal yang dijual di toko. Bantal dari pakaian tidak layak pakai bakal lebih keras. Namun, bantal ini tetap dapat digunakan. Kalaupun gak nyaman buat kepala masih enak untuk menyangga kaki.

Kamu yang pekerjaannya banyak duduk biasanya cepat pegal-pegal. Sehingga, kamu butuh lebih banyak bantal. Ada bantal duduk yang ditambahkan di atas kursi, bantal punggung, bantal kaki, sampai bantal untuk menopang tangan yang capek mengetik.

4. Dibikin keset

ilustrasi kain tak terpakai
ilustrasi kain tak terpakai (pexels.com/Berna)

Keset kain bekas sudah familier di masyarakat. Kamu sebenarnya juga bisa membelinya yang sudah jadi. Namun, jika pakaian bekas di rumah saja menumpuk, kenapa kamu tidak mencoba membuatnya sendiri? Toh, keset tak harus estetik. Terpenting fungsinya buat mengeringkan telapak kaki yang basah.

Untuk bagian belakang rumah atau sisi tersembunyi lainnya, pakaian bekas yang dilipat pun sudah dapat berfungsi sebagai pengesat kaki. Jika kamu ingin membuatnya lebih cantik, gunting dulu pakaian bekas kemudian dianyam.

5. Pelapis kaki-kaki perabot berat saat akan dipindahkan

ilustrasi pakaian tak terpakai
ilustrasi pakaian tak terpakai (pexels.com/RDNE Stock project)

Memindahkan perabot yang berat tidak hanya butuh tenaga dan bantuan orang lain. Kecerdikan juga diperlukan. Jika kamu gak kuat mengangkatnya, berarti perabot akan digeser sedikit demi sedikit.

Dengan bobot yang berat, besar kemungkinan kaki-kakinya malah menimbulkan goresan di lantai yang tak bisa hilang. Oleh karena itu kamu perlu mengangkat sedikit perabot kemudian menyisipkan pakaian bekas di bawahnya. Baru perabot digeser. Ini lebih aman untuk permukaan lantaimu.

6. Pengganjal barang rawan pecah atau patah yang hendak dikirim

ilustrasi pakaian bekas
ilustrasi pakaian bekas (pexels.com/cottonbro studio)

Barang rentan pecah atau patah perlu pengemasan yang lebih berhati-hati saat akan dikirimkan. Kardus yang tebal belum tentu dapat melindunginya dari risiko kerusakan. Terlebih jika kardusnya agak longgar. Biasanya orang memakai busa atau koran bekas untuk menahan guncangan.

Namun bila keduanya sulit diperoleh, pakaian tidak layak pakai bisa menjadi pengganti. Padatkan pakaian di sisi atas, bawah, serta sekeliling barang. Tentu penerima serta jenis bendanya juga diperhitungkan. Hanya orang terdekat atau kamu sendiri sebagai penerimanya yang boleh mendapatkan kiriman barang dengan pakaian bekas sebagai pelindung potensi kerusakan. Misalnya, ketika kamu pindahan, barangnya juga jangan seperti piring atau gelas, melainkan guci atau pigura supaya tak terkesan kotor.

7. Disumbangkan untuk didaur ulang

ilustrasi kain bekas
ilustrasi kain bekas (pexels.com/Lisa from Pexels)

Atasan dan bawahan tidak layak pakai sebetulnya masih dapat disumbangkan. Namun, tempat tujuannya khusus buat daur ulang pakaian bekas. Jangan baju-baju yang sudah penuh lubang diberikan pada korban bencana, misalnya.

Di tempat yang tepat, pakaian-pakaian bekas yang rusak ini bakal didaur ulang. Salah satu produknya yang terkenal ialah keset. Ada juga selimut kain perca, tas, kap lampu, dan sebagainya. Berbagai kain bekas juga kerap digunakan dalam praktik keterampilan anak berkebutuhan khusus.

Pakaian tak layak pakai masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pemanfaatan pakaian bekas secara kreatif memperpanjang masa pakainya dan mengurangi sampah yang sulit diurai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Mindset Baru untuk Mendorong Karier Keluar dari Titik Buntu

11 Des 2025, 23:12 WIBLife