7 Penyebab Adanya Jamur di Kamar Mandi, Jangan Diabaikan

Kamar mandi sering menjadi tempat berkembangnya masalah yang tak terduga, salah satunya adalah kehadiran jamur. Meskipun tampak sepele, jamur dapat mengganggu estetika ruangan sekaligus berdampak pada kesehatan penghuni rumah.
Fenomena ini sering kali muncul tanpa disadari, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk mengenali sumbernya. Apa saja yang sebenarnya menjadi pemicu utama munculnya jamur di kamar mandi? Yuk, cari tahu penyebab adanya jamur di kamar mandi lewat artikel berikut ini!
1. Ventilasi yang tidak memadai

Ventilasi yang tidak memadai menjadi salah satu penyebab utama munculnya jamur di kamar mandi. Ketika kamar mandi tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, kelembapan tinggi yang dihasilkan selama mandi akan terjebak di dalam ruangan. Uap air yang dihasilkan oleh air panas menciptakan lingkungan lembap, dan tanpa aliran udara segar untuk menggantikannya, kelembapan ini dapat bertahan lama.
Kondisi tersebut dapat memicu kondensasi pada permukaan seperti nat ubin, drywall, atau kayu. Beberapa jenis jamur mampu tumbuh pada tingkat kelembapan 60% atau lebih, sehingga sangat penting untuk menjaga kelembapan ruangan tetap di bawah angka tersebut.
2. Kurangnya pembersihan

Kurangnya pembersihan juga menjadi salah satu penyebab munculnya jamur di kamar mandi. Jika permukaan seperti keran, kepala shower, atau sudut-sudut kamar mandi tidak dibersihkan secara rutin, kotoran, sabun yang menempel, dan residu lainnya dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur.
Lingkungan kamar mandi yang sering lembap mempercepat pertumbuhan jamur pada area yang jarang disentuh saat pembersihan. Tanpa kebiasaan membersihkan secara teratur, spora jamur dapat dengan mudah tumbuh dan menyebar, terutama pada permukaan yang sering terkena air tetapi jarang dikeringkan atau dibersihkan.
3. Adanya kebocoran

Kebocoran di kamar mandi juga dapat menjadi faktor utama yang memicu pertumbuhan jamur. Kebocoran dapat terjadi di berbagai area, seperti di bawah wastafel, toilet, atau sekitar pancuran dan bak mandi. Kebocoran besar yang tidak segera dikeringkan dalam waktu 24 jam dapat menciptakan lingkungan lembap yang ideal untuk jamur berkembang.
Bahkan, kebocoran kecil yang terus-menerus dan tidak terdeteksi bisa lebih bermasalah karena memungkinkan kelembapan tersembunyi selama waktu yang lama. Hal ini tentu saja memberi jamur peluang untuk kolonisasi dan berkembang biak secara signifikan.
4. Adanya retakan

Adanya retakan pada nat atau sealant juga dapat menyebabkan jamur di kamar mandi. Retakan ini dapat terjadi akibat material yang mulai menua atau adanya benturan yang merusak permukaan. Menurut Michael Rubino, pakar jamur dan kualitas udara, dilansri Real Simple, retakan tersebut memungkinkan kelembapan terperangkap dalam waktu lama, menciptakan kondisi ideal bagi jamur untuk berkembang.
Jamur bisa mulai tumbuh hanya dalam waktu 24 hingga 48 jam jika terdapat sumber kelembapan dan material organik di sekitarnya. Oleh karena itu, retakan pada nat atau sealant menjadi peluang sempurna bagi jamur untuk muncul dan menyebar.
5. Ubin yang tidak rata

Ubin yang tidak terpasang dengan rata juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya jamur di kamar mandi. Kesalahan ini menciptakan celah atau area yang memungkinkan kelembapan terperangkap, terutama setelah mandi atau menggunakan wastafel.
Michael Rubino, menjelaskan bahwa kelembapan yang terperangkap di celah-celah tersebut dapat memicu pertumbuhan mikroba, termasuk jamur. Dengan kondisi lembap yang terus-menerus, jamur memiliki kesempatan untuk berkembang biak, sehingga masalah ini dapat semakin parah jika tidak segera ditangani.
6. Jendela yang tidak tertutup rapat

Jendela kamar mandi yang tidak tertutup rapat juga perlu diperhatikan karena ini juga dapat menjadi penyebab tumbuhnya jamur di kamar mandi. Ketidaksempurnaan pada penutup atau segel jendela memungkinkan uap air dari luar masuk ke dalam ruangan.
Kelembapan tambahan yang berasal dari curah hujan atau udara lembap di luar akan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan mikroba. Jika masalah ini tidak segera ditangani, area sekitar jendela dapat menjadi tempat berkembangnya jamur, terutama di sudut-sudut yang sulit dijangkau.
7. Adanya barang basah

Jika kamu mempunyai kebiasaan menaruh barang-barang basah yang dibiarkan begitu saja di kamar mandi, ini dapat menjadi pemicu pertumbuhan jamur. Handuk, keset mandi, atau kain lap yang tidak digantung dengan baik untuk dikeringkan akan terus mempertahankan kelembapan, menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang.
Ini terjadi karena kelembapan yang terperangkap pada barang-barang ini menjadi sumber air yang mendukung pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, memastikan semua barang basah digantung atau dijemur hingga kering sangat penting untuk mencegah terbentuknya jamur di kamar mandi.
Memperhatikan faktor-faktor seperti ventilasi yang memadai, perbaikan retakan, pembersihan rutin, dan pengelolaan kelembapan, risiko pertumbuhan jamur dapat diminimalkan. Langkah pencegahan ini tidak hanya membantu menjaga estetika kamar mandi tetapi juga melindungi kesehatan penghuni rumah dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh jamur.