Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dari Sampah Dapur! Begini Cara Bikin Kompos Super Gampang di Rumah

ilustrasi membuat kompos organik (pexels.com/Letícia Alvares)
ilustrasi membuat kompos organik (pexels.com/Letícia Alvares)
Intinya sih...
  • Pilih bahan organik seperti sisa sayur, kulit buah, ampas kopi, dan cangkang telur.
  • Potong bahan organik menjadi potongan kecil-kecil agar mudah terurai.
  • Memotong bahan menjadi bagian kecil juga membuat kompos tidak menggumpal dan lebih mudah diaduk.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sampah dapur, terutama sampah organik ternyata masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan yang sangat berguna bagi tumbuhan. Daripada langsung dibuang, limbah organik seperti kulit buah, ampas kopi, dan sisa sayur bisa diubah jadi kompos alami. Hasilnya bisa langsung kamu gunakan untuk menyuburkan tanaman hias atau kebun kecil di rumah.

Mengolah sampah organik menjad kompos tidak membutuhkan alat yang mahal dan keahlian khusus. Kamu hanya membutuhkan niat, wadah sederhana, dan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa mulai dari sekarang. Jika kamu berminat untuk mencobanya, yuk simak langkah-langkahnya dengan membaca artikel di bawah ini, simak dengan baik ya!

1. Kumpulkan sampah dapur yang tepat

ilustrasi sampah organik (pexels.com/Denise Nys)
ilustrasi sampah organik (pexels.com/Denise Nys)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilah sampah organik, karena tidak semua sampah dapur bisa dijadikan kompos. Pilih bahan organik seperti sisa sayur, kulit buah, ampas kopi, dan cangkang telur. Jangan gunakan sisa makanan makanan berminyak, daging, dan produk susu karena bisa menyebabkan bau dan menarik hama.

Penggunaan sampah yang tepat akan mempercepat proses pengomposan memiliki hasil yanv lebih berkualitas. Kamu bisa sediakan wadah khusus di dapur untuk mengumpulkan sisa organik setiap hari. Jika kamu rutin memilah, sampah organik yang akan kamu peroleh juga akan semakin banyak.

2. Potong kecil agar cepat terurai

memotong sampah organik (freepik.com/freepik)
memotong sampah organik (freepik.com/freepik)

Setelah dikumpulkan, potong bahan organik menjadi potongan kecil-kecil agar mudah terurai. Hal ini dikarenakan bahan yang dipotong kecil akan memudahkan mikroorganisme bekerja memecah bahan. Jadi, sempatkan beberapa menit untuk mencacah sebelum dibuang ke wadah kompos.

Cukup gunakan pisau dapur biasa atau gunting tanaman untuk mempercepat proses ini. Potong bahan organik dengan ukuran sekitar 2–3 cm sudah cukup efektif. Selain itu, memotong bahan menjadi bagian kecil juga membuat kompos tidak menggumpal dan lebih mudah diaduk.

3. Siapkan wadah kompos yang sesuai

ilustrasi sampah organik (pexels.com/Eva Bronzini)
ilustrasi sampah organik (pexels.com/Eva Bronzini)

Penggunaan wadah juga perlu diperhatikan. Kamu bisa menggunakan ember bekas, tong plastik, atau kotak kompos khusus sebagai wadah utama. Gunakan wadah yang memiliki lubang udara di sisi atau bawah supaya sirkulasi oksigen tetap terjaga. Kamu bisa buat sendiri dengan melubangi ember di rumah.

Tempatkan wadah pada area yang tidak langsung terkena hujan atau sinar matahari berlebih. Hindari juga membuat wadah terlalu lembap agar tidak menyebabkan bau busuk. Kamu bisa meletakkannya di sudut taman, dapur belakang, atau balkon yang mudah dijangkau.

4. Aduk dan jaga keseimbangan

ilustrasi membuat kompos organik (pexels.com/Letícia Alvares)
ilustrasi membuat kompos organik (pexels.com/Letícia Alvares)

Jangan lupa untuk mengaduknya setiap 3–4 hari sekali, supaya bahan organik tercampur merata dan tidak anaerob. Pengadukan ini sangat penting dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara dan suhu tetap stabil. Jika kompos terlalu padat, proses penguraian juga akan semakin melambat.

Jangan lupa untuk mrncampurkan bahan kering seperti daun kering atau kertas untuk menyeimbangkan kadar karbon dan nitrogen. Rasio ideal sekitar 2:1 antara bahan kering dan basah. Jika campuran sudah seimbang, kompos yang dihasilkan akan lebih cepat tanpa mengeluarkan bau tak sedap. 

5. Tunggu dan panen kompos alami

ilustrasi kompos alami (freepik.com/jcomp)
ilustrasi kompos alami (freepik.com/jcomp)

Proses pengomposan ini biasanya berlangsung selama 3–8 minggu tergantung bahan dan kondisi. Kompos yang siap panen biasanya memiliki tanda seperti berwarna gelap, tekstur remah, dan bau seperti tanah. Tak hanya itu, kompos yang matang juga tidak lagi panas dan tidak berbau busuk.

Gunakan ayakan untuk memisahkan bagian kasar dan siap pakai. Setelahnya, kamu bisa menggunakan kompos untuk tanaman hias, sayur, atau kebun rumah. Dengan perawatan rutin, kamu bisa menghasilkan kompos berkualitas sepanjang tahun.

Membuat kompos organik sendiri di rumah bisa menghemat pengeluaran untuk perawatan tanaman serta bisa mengurangi sampah organik di rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us