5 Cara Kreatif Menggunakan Kulit Jeruk untuk Tanaman, Simpel!

- Kulit jeruk dapat dijadikan bahan kompos alami untuk memperkaya tanah dengan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
- Kulit jeruk bisa diolah menjadi pupuk cair alami yang bermanfaat untuk menyiram tanaman sekaligus mengurangi limbah dapur.
- Kulit jeruk memiliki aroma citrus yang kuat yang tidak disukai oleh serangga, sehingga dapat digunakan sebagai pengusir hama tanaman secara alami.
Kulit jeruk sering kali dianggap limbah dapur yang langsung dibuang setelah buahnya dikonsumsi. Padahal, di balik aromanya yang segar, kulit jeruk menyimpan banyak manfaat tersembunyi untuk dunia berkebun.
Dengan sedikit kreativitas, sisa kulit jeruk bisa diubah menjadi solusi alami yang membantu merawat tanaman, memperbaiki kondisi tanah, hingga mengusir hama tanpa bahan kimia. Ingin tahu bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
1. Campurkan ke dalam kompos

Sisa buah dan sayur seperti kulit jeruk bisa dimanfaatkan sebagai bahan kompos untuk memperkaya tanah secara alami. Kulit jeruk mengandung nutrisi penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama untuk menunjang pertumbuhan akar yang sehat dan kuat.
“Kulit jeruk kaya akan nitrogen, yang penting dalam proses pengomposan,” kata Dan McCarthy, pakar praktik berkelanjutan dari Green Olive Firewood, dilansir Women and Home.
Agar lebih cepat terurai, kulit jeruk sebaiknya dikeringkan lalu dicincang kecil terlebih dulu. Setelah itu, kamu bisa mencampurkannya ke tumpukan kompos atau langsung menaburkannya di sekitar tanaman. Cara ini tak hanya mengurangi limbah dapur, tapi juga memperkaya tanah dengan nutrisi alami yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur.
“Pastikan hanya menggunakan kulit jeruk organik agar tidak ada bahan kimia yang meresap ke tanah kebunmu,” ujar Adam Weiss, tukang kebun dan pendiri Pike Lane Gardens, dilansir Martha Stewart.
2. Jadikan pupuk cair alami

Kulit jeruk juga bisa diolah menjadi pupuk cair alami yang bermanfaat untuk menyiram tanaman sekaligus memberi asupan nutrisi tambahan. Caranya cukup mudah, rendam kulit jeruk dalam air selama dua hingga tiga hari hingga sarinya larut. Setelah itu, air rendaman bisa langsung digunakan untuk menyiram tanaman.
Cairan ini mengandung nutrisi seperti vitamin dan mineral yang membantu menyegarkan akar serta mendukung pertumbuhan tanaman secara alami. Selain hemat, cara ini juga jadi solusi praktis untuk mengurangi limbah dapur.
3. Penangkal hama

Aroma citrus yang kuat dari kulit jeruk sangat tidak disukai oleh semut, kutu daun, dan beberapa jenis hama lainnya. Ini karena kulit jeruk mengandung senyawa alami bernama d-limonene yang bekerja sebagai pengusir serangga.
Untuk mengusir semut, cukup keringkan kulit jeruk, haluskan hingga menjadi bubuk, lalu taburkan di sekitar area tanaman. Untuk kutu daun, kamu bisa membuat semprotan dengan campuran kulit jeruk, air panas, dan sedikit sabun cuci piring ke dalam botol semprot. Kocok dan semprotkan ke daun bagian bawah dan batang tanaman secara berkala.
“Banyak hama tidak suka aroma jeruk,” kata Dan.
“Letakkan kulit jeruk kering di sekitar tanaman atau tanamkan di tanah untuk mengusir hama,” lanjutnya.
4. Gunakan sebagai pot bibit alami

Kulit jeruk ternyata juga bisa dijadikan pot bibit alami yang ramah lingkungan dan terurai dengan sendirinya. Caranya, belah jeruk, keluarkan isinya, lalu isi kulit jeruk dengan tanah dan tanam bijinya. Kulit jeruk mengandung nitrogen dan kalium yang mendukung pertumbuhan awal bibit, memberikan nutrisi tambahan saat tanaman mulai berkembang.
Setelah bibit memiliki satu atau dua daun sejati, kamu bisa langsung menanamnya ke pot yang lebih besar atau ke tanah, beserta kulit jeruknya. Kulit jeruk akan terurai secara alami dan memberi nutrisi lebih banyak pada tanah. Dengan cara ini, tanamanmu mendapatkan keuntungan ganda, yaitu pot alami sekaligus tambahan nutrisi yang memperkaya tanah di sekitarnya.
5. Tambahkan ke tanah sebagai mulsa

Kulit jeruk yang telah dikeringkan dan dihancurkan juga bisa digunakan sebagai mulsa di permukaan tanah. Mulsa dari kulit jeruk membantu menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, dan memperbaiki struktur tanah seiring waktu.
Selain itu, saat terurai, kulit jeruk akan melepaskan nutrisi seperti nitrogen dan kalium yang bermanfaat bagi tanaman. Penggunaan kulit jeruk sebagai mulsa tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang untuk kesehatan tanamanmu.
"Kulit jeruk yang telah dikeringkan dan dihancurkan bisa digunakan sebagai mulsa," jelas Dan.
"Mulsa ini membantu menjaga kelembapan tanah, menghambat pertumbuhan gulma, dan secara perlahan melepaskan nutrisi ke dalam tanah," tambahnya.
Mulai dari membuat kompos, pupuk cair, penangkal hama, hingga mulsa, kulit jeruk dapat memperkaya tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Selain mengurangi limbah dapur, cara ini juga membantu menjaga lingkungan tetap bersih.