Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghidupkan Kembali Tanaman Hias yang Hampir Mati

ilustrasi merawat tanaman hias yang hampir mati (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi merawat tanaman hias yang hampir mati (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Periksa akar dan pangkas yang busuk
  • Ganti media tanam yang baru dan bernutrisi
  • Siram dengan jumlah dan cara yang tepat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat tanaman hias kesayangan tampak sekarat tentu bikin panik dan sedih. Daun yang menguning, batang yang layu, atau akar yang mulai busuk bisa jadi tanda-tanda bahwa tanaman sedang dalam kondisi kritis. Tapi tenang, belum tentu semuanya terlambat. Dengan perawatan yang tepat dan cepat, banyak tanaman yang bisa pulih dan tumbuh sehat kembali.

Kunci utamanya adalah mengenali tanda-tanda kerusakan dan segera mengambil langkah penyelamatan. Jangan buru-buru membuang tanaman yang tampak mati; bisa jadi masih ada bagian yang bisa diselamatkan. Yuk, simak lima cara jitu untuk menghidupkan kembali tanaman hias yang hampir mati.


1. Periksa akar dan pangkas yang busuk

ilustrasi memeriksa akar tanaman (pexels.com/Teona Swift)
ilustrasi memeriksa akar tanaman (pexels.com/Teona Swift)

Langkah pertama adalah mencabut tanaman secara perlahan dari pot dan memeriksa kondisi akarnya. Akar yang sehat biasanya berwarna putih atau cokelat muda, bertekstur kenyal, dan tidak berbau. Jika kamu menemukan akar yang lembek, hitam, atau berbau tidak sedap, itu tandanya akar tersebut sudah busuk dan harus segera dipotong.

Gunakan gunting steril untuk memangkas bagian akar yang rusak hingga tersisa hanya akar sehat. Dengan menghilangkan bagian busuk, kamu mencegah penyebaran infeksi ke seluruh tanaman. Setelah itu, biarkan akar mengering sejenak sebelum ditanam ulang agar tidak rentan terhadap jamur.


2. Ganti media tanam yang baru dan bernutrisi

ilustrasi mengganti media tanam (pexels.com/Teona Swift)
ilustrasi mengganti media tanam (pexels.com/Teona Swift)

Tanah lama bisa menjadi sarang bakteri, terlalu padat, atau sudah kehilangan nutrisi penting. Maka dari itu, setelah memotong akar yang busuk, ganti media tanam dengan campuran baru yang gembur, poros, dan sesuai dengan jenis tanamanmu. Media yang baik akan membantu akar bernapas dan menyerap nutrisi lebih optimal.

Gunakan campuran tanah taman, kompos, perlit, atau sekam bakar tergantung pada kebutuhan tanaman. Hindari menggunakan tanah dari pot lama yang sudah terlihat lembap atau berjamur. Media tanam baru akan memberikan fondasi segar bagi pertumbuhan akar baru yang sehat.


3. Siram dengan jumlah dan cara yang tepat

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang panik dan menyiram tanaman berlebihan setelah melihatnya layu. Padahal, terlalu banyak air justru bisa memperparah kondisi tanaman yang sedang stres. Setelah penanaman ulang, siram sedikit demi sedikit hanya saat tanah mulai kering; bukan saat masih basah.

Tujuannya adalah memberi waktu bagi akar untuk beradaptasi dengan kondisi baru tanpa tekanan tambahan dari air yang berlebih. Gunakan semprotan atau siraman ringan untuk mengontrol kelembapan tanah. Dengan penyiraman yang tepat, tanaman akan pulih secara perlahan namun stabil.


4. Letakkan di tempat yang terang tapi tidak terlalu panas

ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/Elly M)
ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/Elly M)

Cahaya adalah elemen penting untuk proses pemulihan tanaman. Namun, hindari menempatkan tanaman yang sedang sakit di bawah sinar matahari langsung. Cahaya yang terlalu kuat bisa memperburuk kondisi daun yang sudah lemah dan menyebabkan penguapan berlebihan.

Tempatkan tanaman di lokasi terang dengan cahaya tidak langsung, seperti di dekat jendela berlapis tirai tipis. Ini akan membantu tanaman tetap mendapat energi untuk fotosintesis tanpa harus menghadapi stres tambahan. Kondisi pencahayaan yang stabil sangat mendukung proses regenerasi.


5. Potong daun atau batang yang layu dan kering

ilustrasi memangkas daun kering (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi memangkas daun kering (pexels.com/Anna Tarazevich)

Daun dan batang yang sudah mengering atau menguning tidak lagi bermanfaat bagi tanaman. Justru, bagian-bagian ini hanya membebani tanaman karena tetap menyerap energi yang seharusnya digunakan untuk menumbuhkan bagian baru. Oleh karena itu, pangkas semua bagian yang terlihat rusak.

Sisakan hanya daun atau batang yang masih hijau dan tampak sehat. Dengan begitu, tanaman bisa fokus memulihkan diri dan mengarahkan seluruh nutrisinya ke titik pertumbuhan baru. Pemangkasan yang tepat juga membuat tanaman terlihat lebih rapi dan memberi sinyal bahwa saatnya tumbuh kembali.

Menghidupkan kembali tanaman hias yang hampir mati memang butuh ketelatenan dan kesabaran. Tapi dengan langkah yang tepat, peluang untuk melihatnya pulih dan tumbuh indah kembali sangat besar. Jangan menyerah dulu; kadang tanaman hanya butuh sedikit bantuan ekstra dari tangan yang penuh perhatian.



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak Anak yang Tidak Cocok dengan Tiger Parenting

06 Sep 2025, 01:03 WIBLife