Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hama yang Sering Menyerang Tanaman Indoor dan Cara Mengatasinya

ilustrasi seseorang merawat tanaman sirih gading (pexels.com/Sasha Kim)
ilustrasi seseorang merawat tanaman sirih gading (pexels.com/Sasha Kim)
Intinya sih...
  • Kutu putih, hama umum yang menghisap cairan tanaman dan bisa diatasi dengan menyeka menggunakan kapas basah alkohol atau air sabun ringan.
  • Kutu daun, serangga penghisap getah yang membuat daun keriting dapat diatasi dengan isolasi tanaman dan semprotan larutan sabun cair lembut.
  • Tungau laba-laba, hama kecil yang merusak dapat dikendalikan dengan menjaga kelembapan udara dan menggunakan neem oil atau sabun insektisida alami.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merawat tanaman indoor memang menyenangkan, apalagi saat tanaman tumbuh subur dan menghijaukan ruangan. Namun, banyak pecinta tanaman sering lupa bahwa tanaman di dalam ruangan juga rentan diserang hama. Serangan hama bukan hanya merusak penampilan tanaman, tapi juga dapat menghambat pertumbuhannya secara signifikan. Jika gak ditangani sejak dini, hama bisa menyebar ke tanaman lain dan menyebabkan kerusakan parah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis-jenis hama yang umum menyerang tanaman indoor.

Kabar baiknya, sebagian besar hama pada tanaman dalam ruangan bisa diatasi dengan cara yang cukup sederhana. Dengan mengetahui tanda-tanda awal serangan, kamu bisa mengambil langkah pencegahan lebih cepat. Banyak hama dapat dikendalikan tanpa bahan kimia keras, cukup dengan perawatan rutin dan bahan alami. Penanganan dini bukan hanya menyelamatkan satu tanaman, tetapi juga melindungi seluruh koleksi tanamanmu. Berikut ini enam jenis hama yang paling sering menyerang tanaman indoor serta cara efektif untuk mengatasinya.

1. Kutu putih, hama mungil yang cepat menyebar

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Salah satu hama paling umum pada tanaman indoor adalah Kutu putih. Hama ini berbentuk kecil seperti kapas dan biasanya berkumpul di bawah daun atau sekitar batang muda. Mereka menghisap cairan tanaman sehingga membuat daun menjadi layu dan pertumbuhan terhambat. Jika dibiarkan, kutu putih akan berkembang biak dengan cepat dan menyebar ke tanaman lainnya. Tanaman yang diserang juga sering mengeluarkan cairan lengket yang bisa menarik semut.

Cara mengatasi kutu putih cukup sederhana tetapi perlu ketelatenan. Kamu bisa menyeka bagian yang terserang dengan kapas yang telah dibasahi alkohol atau air sabun ringan. Lakukan pembersihan ini secara rutin agar populasi hama gak kembali. Jika serangan sudah parah, semprotkan larutan neem oil secara berkala untuk membasmi telur dan kutu dewasa. Menjaga kelembapan ruangan juga penting karena kutu putih cenderung menyukai lingkungan yang terlalu kering.

2. Kutu daun, penghisap getah yang bikin daun keriting

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jenis hama berikutnya yang sering muncul di tanaman indoor adalah Kutu daun. Hama ini berukuran sangat kecil dan biasanya berwarna hijau, cokelat, atau hitam. Mereka menyerang dengan cara menghisap getah daun muda sehingga daun menjadi keriting dan menguning. Selain itu, kutu daun juga dapat menyebarkan penyakit tanaman yang membuat pertumbuhan semakin terganggu. Tanaman seperti Pothos, Philodendron, dan Peace lily sangat rentan terhadap serangan hama ini.

Langkah pertama untuk mengatasi kutu daun adalah mengisolasi tanaman yang terinfeksi agar gak menular ke tanaman lain. Gunakan semprotan air bertekanan rendah untuk mengusir sebagian kutu dari permukaan daun. Setelah itu, semprotkan larutan sabun cair lembut yang dicampur air untuk melumpuhkan hama yang tersisa. Neem oil juga sangat efektif jika diaplikasikan secara rutin selama beberapa hari. Pastikan kamu membersihkan daun secara menyeluruh, terutama bagian bawah yang sering menjadi tempat persembunyian.

3. Tungau laba-laba, kecil tapi merusak parah

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tungau laba-laba sering kali menjadi mimpi buruk bagi pemilik tanaman indoor. Ukurannya sangat kecil, bahkan sulit dilihat dengan mata telanjang. Ciri khas serangan tungau laba-laba adalah munculnya jaring halus di antara daun dan batang tanaman. Daun yang terserang akan berubah warna menjadi kekuningan, kering, dan akhirnya rontok. Tungau ini berkembang sangat cepat di ruangan yang panas dan kering.

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kelembapan udara karena tungau gak suka lingkungan lembap. Semprotkan air secara rutin pada daun untuk mencegah mereka berkembang biak. Untuk infestasi ringan, lap daun dengan air sabun ringan atau alkohol 70% bisa sangat membantu. Jika serangan cukup parah, gunakan neem oil atau sabun insektisida alami. Jangan lupa isolasi tanaman yang terinfeksi agar tungau gak menyebar ke tanaman lain.

4. Thrips, serangga kecil yang merusak permukaan daun

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/cottonbro studio)

Hama berikutnya yang cukup sering menyerang tanaman dalam ruangan adalah Thrips. Mereka berbentuk sangat kecil, ramping, dan sering bergerak cepat di permukaan daun. Thrips menyerang dengan cara menghisap cairan sel daun, menyebabkan bintik-bintik keperakan atau kecokelatan. Jika serangan dibiarkan, daun tanaman akan menjadi kusam, kering, dan akhirnya gugur. Hama ini sangat aktif di musim panas atau saat suhu ruangan hangat.

Mengatasi thrips membutuhkan pembersihan rutin dan pengawasan ketat. Gunakan semprotan air kuat untuk mengusir hama dari daun. Setelah itu, semprotkan larutan neem oil atau sabun insektisida alami untuk membunuh thrips yang tersisa. Periksa setiap tanaman secara berkala, terutama daun bagian bawah dan pangkal batang. Kamu juga bisa menggunakan perangkap lengket berwarna biru untuk mendeteksi keberadaan thrips sejak dini.

5. Fungus gnat, sering muncul karena media lembap

ilustrasi tanaman hias terkena hama (freepik.com/Rhjphotoandilustration)
ilustrasi tanaman hias terkena hama (freepik.com/Rhjphotoandilustration)

Fungus gnat adalah hama kecil menyerupai nyamuk yang sering beterbangan di sekitar tanaman indoor. Biasanya mereka muncul karena media tanam terlalu lembap atau drainase pot yang buruk. Serangga dewasa memang gak terlalu berbahaya, tapi larvanya dapat merusak akar tanaman muda. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan daun mulai menguning. Jika gak segera diatasi, fungus gnat dapat berkembang biak sangat cepat.

Langkah pertama untuk mengendalikan fungus gnat adalah mengurangi kelembapan berlebih pada media tanam. Biarkan permukaan tanah mengering sebelum menyiram ulang tanaman. Gunakan lapisan pasir halus atau kerikil di atas tanah untuk mencegah larva berkembang. Kamu juga bisa memasang perangkap lengket berwarna kuning untuk menangkap serangga dewasa. Jika infestasi parah, gunakan larutan insektisida alami atau air yang dicampur hidrogen peroksida dalam dosis aman.

6. Siput dan bekicot kecil, perusak diam-diam

ilustrasi tanaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tanaman (pexels.com/cottonbro studio)

Meski jarang terlihat, Siput dan Bekicot kecil juga bisa menjadi hama tanaman indoor. Mereka sering bersembunyi di media tanam yang lembap dan aktif saat malam hari. Serangan hama ini biasanya terlihat dari daun yang bolong-bolong atau batang yang rusak. Tanaman yang terlalu sering disiram atau diletakkan di area lembap lebih rentan terhadap serangan ini. Jika gak segera diatasi, mereka dapat merusak akar dan struktur tanaman lainnya.

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan media tanam dan mengurangi kelembapan berlebih. Kamu bisa mengangkat siput atau bekicot secara manual saat malam hari. Gunakan jebakan sederhana dengan wadah berisi bir atau air garam untuk menarik mereka keluar. Jika serangan cukup banyak, ganti media tanam dengan yang baru dan keringkan wadah sebelum menanam ulang. Menjaga sirkulasi udara yang baik juga akan membantu mencegah kemunculan hama ini.

Memiliki tanaman indoor yang sehat bukan hanya soal rutin menyiram dan memberi pupuk, tetapi juga tentang perlindungan dari hama. Serangan kecil yang diabaikan bisa menjadi masalah besar jika gak segera ditangani. Dengan mengenali enam jenis hama umum ini, kamu bisa lebih waspada dan cepat mengambil tindakan. Pengendalian hama gak selalu membutuhkan bahan kimia keras, karena banyak cara alami yang efektif dan aman. Konsistensi adalah kunci utama menjaga tanaman tetap cantik dan subur.

Selain itu, proses merawat tanaman dari hama juga bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan. Kamu akan semakin peka terhadap perubahan kecil pada tanamanmu. Seiring waktu, kamu akan tahu cara terbaik menangani setiap jenis hama sesuai karakter tanamannya. Ini bukan hanya soal menjaga tanaman tetap hidup, tapi juga membangun koneksi lebih dalam dengan kebun kecilmu di rumah. Dengan perhatian ekstra, tanaman indoor akan menjadi elemen penyegar ruangan yang penuh kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Banyak Gemini Girl Cerai Tahun Ini, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

25 Okt 2025, 01:03 WIBLife