Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Membersihkan Toilet, Jangan Asal!

- Sikat toilet harus dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur.
- Penggunaan alat pembersih yang sama untuk semua permukaan kamar mandi dapat menyebabkan penyebaran kuman.
- Menggunakan bahan kimia keras dalam membersihkan toilet perlu dihindari karena bisa merusak permukaan toilet dan kesehatan penggunanya.
Membersihkan toilet memang bukan kegiatan yang menyenangkan, namun merupakan bagian penting dari menjaga kebersihan rumah. Meski begitu, banyak orang yang tanpa sadar melakukan kesalahan saat membersihkan area ini yang justru dapat memperburuk kondisi toilet atau bahkan berisiko terhadap kesehatan.
Agar pembersihan toilet bisa lebih maksimal dan terhindar dari masalah, penting untuk mengetahui dan menghindari beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Berikut ini kesalahan dalam membersihkan toilet yang perlu diperhatikan. Cek, yuk!
1. Tidak membersihkan sikat toilet setelah digunakan

Banyak orang cenderung mengabaikan pentingnya membersihkan sikat toilet, padahal alat ini bisa menjadi sarang kuman dan bakteri jika tidak dirawat dengan baik. Setelah digunakan, sikat toilet harus dibersihkan dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kotoran dan desinfektan.
Selain itu, penting juga untuk mengeringkan sikat dengan benar, karena kelembapan yang terperangkap dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur. Jessica Samson, ahli kebersihan dari The Maids, dilansir The Spruce, menyarankan agar tidak meletakkan sikat toilet basah kembali ke dalam tempatnya, melainkan beri waktu untuk mengeringkannya terlebih dahulu.
“Sikat toilet harus dibersihkan dan dikeringkan setelah setiap penggunaan dan diganti secara teratur untuk menjaga kebersihan,” kata Viviana Holguin dari Maid Brigade di Northern Connecticut, dilansir Real Simple.
Hal ini penting untuk dilakukan agar bakteri dan bau tidak sedap bisa menempel pada bulu sikat dan menyebar ke permukaan lain saat digunakan kembali. Oleh karena itu, untuk menjaga kebersihan toilet dan kesehatan, pastikan sikat toilet selalu dalam kondisi bersih dan kering setelah digunakan.
2. Menggunakan alat pembersih yang sama untuk semua permukaan

Menggunakan alat pembersih yang sama untuk semua permukaan kamar mandi dan toilet juga termasuk kesalahan umum yang sering diabaikan. Meskipun terlihat praktis, hal ini dapat menyebabkan penyebaran kuman dari satu area ke area lainnya, terutama di tempat-tempat yang lebih kotor seperti toilet.
Alat pembersih, seperti kain lap atau spons, seharusnya dibedakan penggunaannya berdasarkan area yang dibersihkan. Misalnya, gunakan kain lap khusus untuk membersihkan wastafel atau cermin, dan kain atau spons yang berbeda untuk membersihkan toilet.
Jika alat pembersih yang sama digunakan di semua area, kuman dan bakteri yang ada di toilet bisa dengan mudah berpindah ke area lain, seperti wastafel atau pegangan pintu, yang dapat memperburuk penyebaran penyakit. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan alat pembersih yang terpisah agar kebersihan toilet tetap terjaga dan higienis.
3. Menggunakan bahan kimia keras

Menggunakan bahan kimia keras dalam membersihkan toilet juga perlu dihindari. Meskipun produk pembersih berbahan kimia kuat seperti pemutih sering dianggap efektif untuk menghilangkan kuman dan noda, penggunaan yang berlebihan atau terlalu sering dapat merusak permukaan toilet dan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Selain itu, bahan kimia keras juga bisa menimbulkan risiko kesehatan, seperti iritasi saluran pernapasan atau reaksi alergi, terutama jika digunakan di ruang yang kurang ventilasinya. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan bahan pembersih alami, seperti baking soda atau cuka yang lebih aman dan tetap efektif untuk membersihkan toilet tanpa merusak permukaan atau membahayakan kesehatan.
4. Melewatkan bagian tertentu

Salah satu kesalahan umum lainnya ketika membersihkan toilet adalah melewatkan beberapa bagian yang seharusnya dibersihkan. Meskipun kamu mungkin sudah membersihkan permukaan utama toilet, seperti dudukan dan mangkuk, sering kali bagian-bagian kecil seperti gagang toilet, saklar lampu, dan keran cenderung terabaikan.
Padahal, area-area ini adalah tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri yang dapat menyebar ke seluruh ruangan. Untuk menjamin toilet bersih maksimal, pastikan untuk membersihkan semua bagian, termasuk area yang sering terlupakan, seperti di sekitar dudukan toilet, tepi mangkuk, dan bagian belakang toilet.
5. Tidak mengganti sikat toilet secara teratur

Sikat toilet yang digunakan berulang kali tanpa perawatan yang tepat dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Seiring waktu, bulu sikat akan aus dan kurang efektif dalam membersihkan, serta bisa menyimpan kotoran dan kuman yang tertinggal setelah digunakan.
Untuk memastikan sikat toilet tetap bersih dan higienis, sebaiknya menggantinya setidaknya setiap tiga hingga enam bulan, atau lebih sering jika terlihat kerusakan atau penumpukan kotoran. Selain itu, penting untuk membersihkan sikat toilet secara berkala, misalnya dengan merendamnya dalam cairan disinfektan setelah digunakan agar terhindar dari penumpukan kuman yang dapat menyebarkan penyakit.
"Jika kamu melihat bulu sikat yang rusak atau tanda-tanda kerusakan lainnya, itu menandakan bahwa saatnya untuk mengganti sikat," kata Will Cotter, Direktur Operasional (COO) dari FreshSpace Cleaning, dilansir The Spruce.
"Selain itu, jika sikat toilet digunakan di rumah yang ada anggota keluarga yang sakit atau jika kamu mengalami kesulitan membersihkan toilet, sebaiknya ganti sikat lebih cepat," tambahnya.
Perlu diingat, bahwa kebersihan toilet tidak hanya tentang penampilannya yang nyaman dan bersih, tetapi juga tentang menjaga kesehatan keluarga. Jadi, pastikan untuk melakukan pembersihan dengan benar untuk hasil yang maksimal.