Rumah seleb biasanya mirip museum. Luas, lengkap dengan perabot berkelas dan desain mewah, tetapi biasanya sepi dan agak hambar. Namun, beda dengan Troye Sivan. Rumah barunya di Australia ternyata hidup banget. Gak terlalu besar, dengan perabot-perabot praktikal, dan pajangan elegan, tetapi lengkap dengan warna-warna berani yang diselipkan.
Penasaran sama rumah musisi muda ini? Gulir ke bawah untuk lihat lebih dekat tiap sudut rumahnya.
Lengkap dengan ragam tanaman hias dan pohon buah-buahan, plus tempat nongkrongnya pula. Duh, pencinta tanaman pasti mupeng. Bagian depan halaman ini tidak banyak diubah dari bentuk aslinya. Dalam video yang diunggah Architectural Digest, Troye bahkan menunjukkan salah satu sisi dinding di halamannya yang sengaja tak dicat dan masih menyisakan sebuah simbol klub baseball dari abad ke-19.
Sudah tersamarkan dengan halaman depan yang rimbun, Troye Sivan pun memilih material kaca dan bingkai logam untuk pintu depan rumahnya. Dengan begitu, ia bisa menikmati indahnya kebun di halaman. Udara dan cahaya alami pun bisa bebas masuk sampai ruang tengah dan dapur.
Sepertinya ia meniru konsep asal Skandinavia yang meletakkan dapurnya di bagian depan rumah. Bukannya di belakang seperti yang di rumah-rumah tradisional Indonesia. Tak heran jika meja makan pun ia letakkan tepat setelah pintu masuk. Tampak kalau Troye suka menghias rumahnya dengan ornamen-ornamen artsy seperti beberapa kap lampu unik di atas.
Tidak lurus lempeng, meja bar didesain dengan letak diagonal. Lengkap dengan panel kayu dan kursi rotan yang warnanya serasi dengan meja makan. Sekaligus mengimbangi keramik zellige putih dan beberapa pilar hitam yang bernuansa cool. Dengan begitu, rumah tetap terkesan hangat.
Bisa dilihat kalau Troye suka banget dengan kursi. Selain kursi di bagian pintu masuk, ia masih menempatkan sofa panjang dan sofa tunggal di ruang tengah. Lengkap dengan meja dari kayu solid yang ia isi dengan vas, pot tanaman, dan tumpukan buku. Jangan lupa rug bercorak papan caturnya juga bikin ruangan lebih semarak.
Tidak ditutup plafon penuh, lantai dua rumah Troye terekspos dari lantai satu. Ala mezzanine dan diisi dua kamar dan satu ruang belajar. Lebih detailnya akan dijelaskan di bawah.
Sebelum naik ke atas, bagian tangga menuju lantai dua rumah Troye juga patut diulas, nih. Bahannya kuat dengan perpaduan warna kayu terang dan limestone hitam yang menawan.
Untuk menghemat ruang, tangganya pun hanya didesain dengan satu sisi pegangan saja pada bagian dinding. Konsepnya floating dengan sedikit ruang di bawah tangga yang ia manfaatkan untuk meletakkan console table serta lemari penyimpanan.
Sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu, ternyata Troye lebih suka membaca. Di ruang kerjanya lebih banyak buku dibanding alat musik. Troye memang jarang memainkan instrumen musik sendiri di setiap live performance-nya. Gak heran kalau ia lebih suka membaca buku untuk membantunya menemukan inspirasi menulis lirik.
Kamar tamunya gak kalah artsy dengan kap lampu lampion yang super besar dan bedside table yang nyentrik. Skema warnanya juga brilian. Tanpa ragu, perpaduan merah untuk lantai, cat dinding washed pink, dan bedding biru ternyata bisa nyambung.
Skema warnanya mirip dengan kamar tamu. Dinding dicat dengan warna washed pink. Dipadu dengan bedding yang warnanya lebih lembut, yaitu hijau ocre dan beberapa ornamen warna hitam.
Kamar mandinya dibuat dengan skema warna aquamarine. Hijau, cokelat kayu terang, dan sedikit sentuhan biru di bagian lantainya. Tampak keramik zellige putih yang mirip dengan yang dipasang di dapur. Beli sekalian nih biar hemat sepertinya.
Lantai tiga merupakan space privat untuk Troye. Isinya kamar tidur dan kamar mandi pribadi. Sayang nih gak ada potret kamar Troye, tetapi kamar mandi pink-nya bisa dibilang ikonik. Lengkap dengan lantai, tabletop dan frame bathub berbahan marmer. Lengkap dengan jendela kaca di bagian atap. Keren abis.
Troye Sivan sudah bangun rumah impiannya, kita kapan, ya?