4 Jadwal Rutin Mengecek Kondisi Rumah, Jangan Sepelekan!

- Rumah harus dicek secara rutin untuk keselamatan jangka panjang.
- Pengecekan minimal 2 kali setahun untuk mencegah kerusakan struktural dan gangguan listrik.
- Periksa instalasi listrik, perpipaan, saluran air, dan struktur bangunan secara menyeluruh.
Rumah bukan hanya soal kebersihan, namun juga terkait keselamatan dan kenyamanan jangka panjang yang harus dipastikan melalui pengecekan secara rutin. Banyak kerusakan kecil yang mungkin terlihat sepele, namun bisa menjadi masalah besar apabila dibiarkan terlalu lama tanpa adanya perbaikan.
Pengecekan rumah yang dilakukan secara berkala tentu bisa membantu untuk menghindari potensi kerusakan struktural, gangguan sistem kelistrikan hingga risiko lain yang berbahaya. Oleh sebab itu, pahami waktu yang tepat untuk mengecek berbagai bagian rumah agar bukan hanya menghemat biaya perbaikan, namun juga bisa menjaga nilai properti agar tetap tinggi.
1. Cek atap dan talang air setiap enam bulan sekali

Rumah dan tanah air merupakan pelindung utama dari hujan sehingga wajib dilakukan pengecekan minimal dua kali setahun, khususnya pada saat pergantian musim dari kemarau ke hujan. Periksa pula apakah memang ada bagian genting yang pecah, talang yang tersumbat oleh dedaunan, atau bagian logam yang mungkin sudah mulai berkarat akibat paparan air.
Jika tidak diperbaiki, maka kerusakan atau bisa menimbulkan kebocoran yang menjalar pada bagian plafon dan juga dinding rumah. Talang yang tersumbat bisa membuat air meluap dan pada akhirnya berpotensi merusak struktur bangunan rumah secara perlahan, sehingga inilah yang dapat merugikan.
2. Cek instalasi listrik setiap tahun

Instalasi listrik yang baik merupakan kunci penting untuk memastikan bahwa rumahmu aman dari potensi korsleting dan juga kebakaran, sehingga disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan pada sistem kelistrikan minimal satu tahun sekali. Periksa apakah memang ada kabel yang mengelupas, stop kontak yang longgar, atau saklar yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pengecekan ini memang semestinya dilakukan oleh teknisi profesional agar potensi masalah yang tersembunyi bisa diketahui sejak awal. Jangan sampai menunggu hingga listriknya padam atau muncul bau terbakar untuk menyadari bahwa ada masalah pada sistem kelistrikan di rumahmu.
3. Cek sistem pipa dan saluran air setiap tiga bulan

Sistem perpipaan dan juga saluran air yang baik memang bisa menjaga rumah tetap bersih dan bebas dari genangan atau kebocoran. Periksa sambungan selang hingga saluran pembuangan air untuk memastikan bahwa memang tidak ada rembesan atau pun penyumbatan di bagian tersebut.
Jika tidak dicek secara berkala, maka pipa yang bocor bisa saja menimbulkan pembengkakan biaya air dan pada akhirnya memicu kerusakan pada dinding atau bagian lantai rumah. Saluran yang mampet juga dapat memicu bau tidak sedap dan rentan menjadi sarang bakteri yang berbahaya.
4. Cek struktur dinding, lantai, dan fondasi setiap satu hingga dua tahun

Struktur bangunan rumah memang harus dicek secara menyeluruh minimal setiap satu hingga dua tahun untuk mendeteksi adanya retakan, keretakan sambungan, hingga tanda-tanda pergeseran fondasi. Walau mungkin hal kecil, namun itu bisa menjadi petunjuk awal terkait masalah pada kekuatan bangunan.
Coba lakukan pemeriksaan tersebut secara menyeluruh, terutama jika rumahmu berada di daerah yang rawan gempa dan memiliki tanah yang mudah bergerak. Setidaknya dengan deteksi dini, maka perbaikan pun dapat dilakukan sebelum kerusakan yang semakin berkembang menjadi keruntuhan.
Menjadwalkan pengecekan rutin pada bagian-bagian penting rumah bukanlah hal yang sia-sia, melainkan investasi jangka panjang dengan konsistensi dalam merawat rumah. Dengan melakukan pengecekan secara teratur, maka kamu bisa menjaga nilai properti agar tetap tinggi. Pastikan hunian yang sehat dan tahan lama!