7 Penyebab Bunga Pada Tanaman Hias Indoor Rontok dan Cara Mengatasinya
.jpg)
- Kurang paparan sinar matahari menjadi penyebab utama kerontokan bunga pada tanaman hias indoor.
- Tanaman baru dipindahkan rentan stres, butuh perawatan ekstra untuk pulih dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Pemupukan yang tepat, menjaga kestabilan suhu ruangan, dan penanganan serangan hama dapat mencegah kerontokan bunga.
Bunga yang mekar adalah momen yang paling membahagiakan bagi kolektor tanaman hias. Karena sudah susah payah merawat tanaman hingga berbunga cantik. Tanaman indoor yang berbunga seperti mengambil panen di hari raya.
Namun, ada beberapa kondisi di mana bunga pada tanaman hias rontok yang tentunya bikin khawatir. Kerontokan bunga jadi tanda kalau tanaman sedang gak baik-baik saja. Berikut beberapa penyebab bunga pada tanaman hias indoor rontok dan cara mengatasinya.
1. Kurang paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari yang minim jadi penyebab paling umum dari kerontokan bunga. Sebagian besar tanaman membutuhkan minimal sekitar 6 jam untuk terkena sinar matahari. Lokasi indoor sering kali gak ideal bahkan sulit untuk tanaman hias berbunga.
Untuk itu, pindahkan tanaman ke lokasi yang terang dan mendapat cukup cahaya matahari. Seperti di dekat jendela atau menghadap timur. Bila perlu, tambahkan cahaya buatan seperti grow light untuk menggantikan cahaya matahari. Namun, tetap utamakan pencahayaan alami dari sinar matahari.
2. Tanaman beradaptasi pada lingkungan baru
.jpg)
Tanaman yang baru dipindahkan ke tempat baru rentan stres. Perubahan lingkungan yang mendadak dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Daun tanaman bisa menguning, bunga menjadi berguguran, dan layu.
Kerontokan pada bunga yang baru saja dipindahkan adalah hal yang wajar. Bantu tanaman untuk pulih dengan perawatan yang ekstra, seperti penyiraman yang cermat, pencahayaan yang cukup, hingga drainase yang bagus.
Hindari memberikan pupuk setelah tanaman dipindahkan. Biarkan mereka beradaptasi pada lingkungan baru. Jangan khawatir dan bersabarlah, tanaman yang kamu besarkan pasti akan berbunga kembali.
3. Tanaman kurang nutrisi dan pemupukan

Pemupukan jadi faktor penting dari keberhasilan tanaman yang berbunga. Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan tanaman sulit tumbuh dan berbunga. Meskipun, kekurangan nutrisi bukan satu-satunya penyebab kerontokan bunga.
Tanaman kurang nutrisi dan bunga rontok biasanya ditandai dengan daun yang menguning dan pertumbuhannya tetap kerdil atau dikenal dengan tanaman stunting. Pemberian pupuk seimbang yaitu fosfor, kalium, dan kalsium perlu lakukan dengan dosis yang tepat.
Untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang seimbang. Kamu bisa memeriksa pH tanaman, bila kurang dari 6 menandakan media tanam sedikit asam. Penambahan pupuk atau media tanam baru bisa kamu lakukan untuk menetralkan pH media tanam.
4. Perubahan suhu mendadak pada ruangan

Tanaman indoor cenderung sensitif dengan perubahan suhu di dalam ruangan secara tiba-tiba. Misalnya suhu AC yang terlalu dingin, kipas angin, atau suhu yang terlaku kering dan panas. Perubahan suhu mendadak ini membuat tanaman syok.
Jika terjadi sekali mungkin tanaman bisa menoleransi perubahan suhu yang mendadak. Namun, jika terjadi secara berulang, kelembapan tanaman bisa gak stabil dan memengaruhi kerontokan bunga.
Hal yang bisa kamu lakukan adalah menjaga kestabilan suhu di dalam ruangan. Hindari meletakkan tanaman di dekat AC, kipas angin, atau sumber panas seperti kompor. Jika perlu tambahkan humidifier untuk meningkatkan kelembapan ruangan yang kering.
5. Serangan hama dan penyakit

Meskipun berada di dalam ruangan, yang mana serangga atau hama sulit masuk ke dalam rumah. Tanaman hias masih bisa terkena hama dan penyakit. Hama dan penyakit bukan hanya menyebabkan kerontokan pada bunga, tetapi juga menyerang kesehatan tanaman.
Kutu putih, kutu daun, dan thrips adalah serangga yang paling sering memakan habis tanaman bahkan merontokkan bunga. Penanganan yang paling tepat adalah dengan menyemprotkan pestisida.
Bila ada salah satu tanaman yang terindikasi sakit, segera jauhkan dengan tanaman lain. Tanaman sakit yang berada di sekitar tanaman yang sehat, bisa menularkan penyakit yang sama.
6. Pemangkasan yang kurang tepat

Pemangkasan jadi bagian perawatan yang penting untuk tanaman. Namun, jika dilakukan dengan kurang tepat dan berlebihan bisa menghambat pertumbuhan tunas baru bahkan merontokkan bunga. Hindari melakukan pemangkasan di fase generatif, di mana bunga mulai tumbuh. Pemangkasan bisa mengurangi energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bunga.
Saat memangkas gunakan alat pangkas yang tajam dan steril untuk mencegah infeksi pada batang. Hindari memangkas pada tunas muda atau kuncup bunga. Bagian yang perlu kamu pangkas adalah tunas air, yaitu tunas yang tumbuh di antara daun dan batang utama. Tunas air bisa membuat pasokan nutrisi untuk bunga berkurang.
7. Bunga sudah mulai tua

Bunga gak bisa selamanya mekar, dan pada akhirnya akan gugur. Ini adalah siklus normal yang terjadi pada tumbuhan. Bunga yang sudah lama mekar dan sudah berusia akan mulai menggugurkan bunganya.
Ciri-cirinya adalah warnanya mulai pudar, kelopaknya layu dan kering, serta mudah rontok saat disentuh. Jika sudah memasuki fase ini, buang bunga yang sudah rontok. Jika tanaman yang kamu pelihara adalah jenis perenial, maka ia akan menumbuhkan bunga baru. Sementara jika bunga anual, maka tanaman tersebut akan menumbuhkan biji.
Merawat tanaman hias indoor untuk tetap berbunga memang membutuhkan usaha yang ekstra. Pilihlah tanaman hias yang mudah berbunga di lingkungan kering dan minim cahaya. Tanaman hias yang tahan banting cenderung mudah dirawat, khususnya untuk kamu yang sibuk dan baru memulai merawat tanaman indoor.