Stop! Ini 9 Kesalahan dalam Membersihkan Debu yang Bikin Tambah Kotor

Membersihkan debu bukanlah hal yang begitu rumit. Apalagi, kini terdapat beragam alat canggih dan bahan pembersih debu yang dijualkan secara komersial, sehingga membuat siapa pun dengan mudah bisa membersihkan rumah.
Namun, terkadang ada beberapa kesalahan dalam membersihkan debu yang sebenarnya membuat rumah menjadi lebih kotor dari waktu ke waktu. Mengetahui kesalahan umum yang sering dilakukan saat membersihkan debu dan melakukan perbaikan atas kesalahan-kesalahan ini dapat menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ketahui kesalahan dalam membersihkan debu berikut ini biar bisa dihindari. Langsunng scroll ke bawah, ya!
1. Tidak membersihkan debu dengan urutan yang benar

Salah satu kesalahan umum dalam membersihkan debu yang sering terjadi adalah tidak mengikuti urutan yang benar. Saat membersihkan ruangan, sebaiknya lakukan dengan memulai dari atas ke bawah.
Dilansir Martha Stewart, Marla Mock, presiden Molly Maid sebuah perusahaan Neighborly, menyarankan, setelah membersihkan debu dari area yang lebih tinggi, bersihkan lantai dengan menggunakan vakum untuk debu yang dibersihkan dari atas. Dilansir laman yang sama, Jena Touray dari layanan kebersihan The Maids yang berbasis di Boston, juga menekankan pentingnya membersihkan dari arah kiri ke kanan.
"Kami merekomendasikan untuk mulai membersihkan dari sebelah kiri pintu. Membersihkan dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan akan memastikan pekerjaan benar-benar menyeluruh," jelas Touray.
2. Menggunakan alat yang tidak tepat

Penggunaan alat yang tidak tepat dapat menjadi salah satu penyebab mengapa debu di rumah semakin terlihat kotor. Untuk mencegah debu kembali menumpuk, disarankan oleh Mock, agar menggunakan kain mikrofiber yang bersih, lalu semprotkan dengan air hingga lembap.
Ini dapat mengangkat debu tanpa meninggalkan kelembapan yang dapat meninggalkan bekas. Jika menggunakan semprotan pembersih debu, semprotkan atau aplikasikan bahan kimia langsung ke kain untuk menghindari penggunaan berlebihan.
Alat lain yang dianjurkan adalah sapu debu dengan penutup sintetis atau katun, serta kuas lukis kecil untuk membersihkan benda yang rumit. Menggunakan alat yang tepat dapat meningkatkan efektivitas membersihkan debu dan mencegah debu tambahan setelah proses pembersihan.
3. Menggunakan teknik yang salah

Kesalahan dalam menggunakan teknik pembersihan debu dapat memengaruhi hasil akhir secara signifikan. Jika kain pembersih debu menjadi kusut atau berkerut, kemungkinan besar tidak semua debu akan terangkat.
Touray menyarankan untuk melipat kain dengan rapi dan menjaganya tetap datar agar lebih mudah dikendalikan dan memberikan hasil pembersihan yang baik. Selain itu, perlu hindari mengibas kain, karena tindakan tersebut hanya akan melepaskan debu ke udara, yang kemudian dapat mengendap di lantai.
4. Hanya membersihkan debu di bagian yang terlihat

Untuk mengurangi jumlah debu secara keseluruhan di rumah, perlu untuk memberikan perhatian khusus pada area-area yang jarang terlihat. Letak barang yang lebih tinggi, seperti kipas langit-langit, plafon, dan bagian atas pintu, juga perlu dibersihkan.
"Area seperti sudut ruangan, kipas angin, langit-langit plafon, dan bagian atas pintu biasanya mengumpulkan banyak debu. Hanya karena semuanya adalah tempat yang sulit dijangkau, jadi sulit untuk ditangani dalam rutinitas pembersihan sehari-hari," kata Mock.
Mock menyarankan untuk membawa kain pembersih ke berbagai area rumah, termasuk untuk furnitur kecil. Ia juga menyarankan untuk menggunakan kuas lukis yang bersih dan lembut yang telah dibasahi untuk menghilangkan debu dari pintu atau jendela, tombol telepon dan keyboard, serta furnitur yang diukir.
5. Tidak membersihkan cukup sering

Kesalahan umum yang sering banyak terlewatkan dalam membersihkan debu, adalah kurangnya frekuensi pembersihan yang memadai. Meskipun tidak perlu dilakukan setiap hari, memiliki jadwal rutin membersihkan debu membantu mengontrol penumpukan debu.
Sebuah rutinitas pembersihan yang teratur, termasuk vakum dan menyeka permukaan perabot dapat secara signifikan mencegah debu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan frekuensi pembersihan agar debu tetap terkendali di rumah.
6. Kesalahan dalam melakukan penyedotan debu

Selain mengetahui seberapa sering harus membersihkan debu, penting untuk mengetahui kapan sebaiknya melakukan penyedotan debu saat membersihkan rumah. Dilansir Homes and Garden, Will Cotter, pakar kebersihan dari FreshSpace Cleaning, memperingatkan bila melakukan penyedotan debu sebelum membersihkan dengan lap adalah tindakan yang kontraproduktif dan membuat rumah tetap kotor seperti awalnya.
"Pastikan kondisi vakum baik dengan filter atau kantong yang bersih. Jika menggunakan vakum tanpa kantong, pastikan untuk mengosongkan wadahnya sebelum mulai membersihkan. Lakukan pembersihan lantai secara menyeluruh, baik itu pada karpet, tikar, lantai keras, dan jangan lupakan untuk membersihkan area di bawah furnitur serta sepanjang papan alas," kata Cotter.
7. Tidak membersihkan bagian jendela

Lupa membersihkan bingkai jendela, tirai, dan batang tirai juga menjadi salah satu kesalahan umum yang dapat menambah debu pada ruangan. Jika tidak dibersihkan dengan tepat, semuanya dapat mengumpulkan debu yang dapat melayang di seluruh rumah.
Namun, membersihkan bingkai jendela, tirai, dan batang tirai secara berkala tidak menjamin debu tak semakin banyak. Ini karena jika jendela dan pintu tidak terisolasi dengan baik, sehingga masih ada kemungkinan debu dan kotoran dapat masuk ke dalam ruangan. Oleh karena itu, menjaga kekedapan pada jendela dan pintu juga merupakan faktor penting untuk mengurangi masuknya debu.
"Salah satu penyebab utama debu di rumah adalah jendela dan pintu yang terdapat celah atau kebocoran pada sambungan atau sealant di sekitar sehingga partikel-partikel kecil masuk," kata Mock.
"Jika mengalami lebih banyak debu dari biasanya, periksa semua pintu dan jendela di rumah sebagai langkah pertama," lanjutnya.
8. Lupa membersihkan filter udara dan selimut

Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam membersihkan debu di rumah adalah lupa untuk membersihkan filter udara dan selimut. Kedua hal ini memiliki peran penting dalam menjaga peningkatan jumlah debu di rumah. Mock menyatakan, bahwa membersihkan tempat tidur dan mengganti filter udara dapat secara signifikan mengurangi debu.
Untuk rumah tanpa hewan peliharaan, ganti filter udara pemanas dan AC setiap tiga hingga enam bulan. Namun, jika memiliki hewan peliharaan atau anggota rumah tangga yang menderita alergi, disarankan untuk menggantinya setiap dua bulan. Selain itu, membersihkan seprai dan selimut juga penting untuk mengurangi debu di dalam kamar.
Menurut Mock, tempat tidur dapat menjadi sumber utama debu di rumah dan mencuci seprai setiap minggu dapat membantu mencegah penumpukan debu yang berlebihan. Oleh karena itu, perhatian terhadap filter udara dan kebersihan tempat tidur merupakan langkah penting untuk mencapai lingkungan rumah yang bebas debu.
9. Membersihkan dengan terburu-buru

Membersihkan debu secara terburu-buru dapat menjadi kesalahan yang signifikan dalam rutinitas kebersihan rumah. Cotter mengingatkan, bahwa terlalu tergesa-gesa dalam membersihkan debu sebenarnya tidak menghilangkan debu, melainkan hanya memindahkannya.
Dampaknya, kamu mungkin perlu membersihkan lebih sering atau membuat debu semakin beterbangan dan mencemari udara segar di dalam rumah. Selain itu, gerakan terburu-buru menggunakan kain atau penyekat debu bisa menyebabkan goresan mikro atau bahkan kerusakan pada permukaan furnitur yang halus, terutama jika ada debu abrasif.
Kesalahan dalam membersihkan debu tidak hanya mengurangi efektivitas pembersihan, tetapi justru membuat lingkungan lebih kotor. Jadi, penting untuk membersihkan debu dengan cara yang detail dan tepat agar kamu tidak membuang tenaga dan waktu untuk bekerja dua kali.