5 Alasan Karyamu Perlu Sentuhan Humor, Biar Pembaca Gak Ngantuk

Pernah tidak, kamu baca artikel yang isinya informatif, tapi lama-lama malah bikin ngantuk? Padahal isinya jelas penting, tapi entah ada hal apa, kamu malah berasa ogah menuntaskannya. Nah, barangkali ada bagian yang ketinggalan dari artikel itu. Yaitu humor.
Tidak perlu harus jadi komedian untuk dapat menyelipkan sentuhan humor pada sebuah karya tulis. Cukup dengan usaha yang sederhana seperti menyisipkan analogi nyeleneh yang bikin orang lain harus mikir berkali-kali. Yuk, intip beberapa alasan kenapa kamu butuh bumbu humor pada artikelmu biar pembaca gak suntuk lagi.
1. Bikin tulisanmu tampil lebih hidup

Humor itu kayak air yang bikin kanebo kering tak kaku seperti batu. Atau garam yang bikin masakan makin gurih dan lezat. Tidak tampak secara langsung, tapi selalu menampilkan perbedaan. Artikel yang dibumbui dengan humor umumnya punya pembawaan yang lebih berwarna. Sehingga tidak terasa monoton bagi pembaca.
Dengan sedikit kelucuan yang kamu sematkan pada barisan aksaramu, tulisanmu bakal terasa lebih dekat dan hangat, seolah tanpa jarak dan sekat. Pembaca berasa kamu adalah sahabatnya yang suka melontarkan jokes receh untuk memecah keheningan dan kebuntuan.
2. Membantu menjaga fokus pembaca

Di zaman yang serba digitial ini, sainganmu sesama penulis tentunya bejibun. Bukan hanya soal tulisan, tapi juga video-video lucu yang berseliweran di beranda media sosialmu. Kalau artikelmu terlalu datar, maka daya tariknya juga rendah. Alhasil audiens kian nihil untuk kamu dapatkan.
Nah, humor itu bisa jadi senjata yang kamu andalkan. Istilahnya, kamu punya magnet yang menarik pembaca untuk selalu hadir menikmati karya-karyamu dengan senang hati. Bahkan mereka sampai senyum-senyum sendiri karena humor yang kamu sajikan bikin ketagihan dan mengasyikkan.
3. Membangun personal brandingmu yang unik

Sebagaimana diketahui bersama, kalau setiap penulis itu punya ciri khasnya masing-masing. Ada tipikal yang serius, ada yang santai, dan juga ada yang suka bercanda. Nah, tulisan yang humoris tentu punya barisan pendukungnya sendiri. Kamu jadi gampang dikenal dengan humormu yang tidak hanya sekadar jenaka, tapi juga cerdas dan renyah untuk dicerna.
Ketika para pembaca sudah nyaman dengan humor yang kamu berikan, mereka akan dengan suka rela menantikan karya-karyamu yang berikutnya. Itu bisa menjadi langkah awal untuk kamu membangun personal branding sebagai penulis yang menyenangkan dan relateable.
4. Menyampaikan pesan berat dengan sajian yang lebih ringan

Topik yang berat biasanya bikin pembaca mundur duluan. Tapi, jika ada humor di sana, tidak menutup kemungkinan kalau mereka bakal berubah pikiran, juga berubah haluan. Tadinya enggan untuk membaca sampai habis, kini malah jadi yang terdepan sebagai pembaca setia yang paling eksis.
Ada kalanya, analogi yang komplek jika dijelaskan dengan konsep yang lucu, itu dapat lebih mudah diterima. Memberikan pemahaman berharga dari sebuah peristiwa dengan cara yang ringan dan menghibur. Tapi setelahnya, pembaca harus dituntut untuk berpikir dalam-dalam. Agar memahami makna yang sesungguhnya.
5. Artikelmu jadi lebih menarik

Konten yang lucu itu selalu punya daya tarik tersendiri. Apa kamu setuju? Tentu iya, kan? Ketika karya tulismu mampu menghadirkan tawa pada wajah para pembaca, secara tidak langsung kamu sudah mengambil hatinya. Mereka jadi suka sama tulisanmu, bahkan tidak keberatan jika harus membagikannya dengan orang lain.
Kalau kamu sudah menemui situasi seperti itu, maka selamat, kamu adalah salah satu penulis yang dicintai oleh pembacanya. Karena bagaimanapun juga, melahirkan sebuah humor yang dapat dinikmati dengan leluasa itu bukan perkerjaan yang sepele. Butuh ketajaman pikiran dan kematangan berpikir, hingga lahir kata-kata yang tidak sekadar lucu, tapi juga ngena di hati pembaca. Sehingga kamu memang layak untuk diapresiasi.
Akhir kata, menulis dengan humor itu bukan memaksa agar tulisan lucu dan terkesan hanya main-main saja. Sebaliknya, humor yang dikemas dengan cerdas pada tulisan yang serius sekali pun, mampu membawa pesan-pesan penuh makna dengan sajian yang ringan dan menghibur. Sehingga pembaca tidak hanya tertawa, tapi juga mereka diajak untuk merenung bahkan lewat hal-hal yang dianggap paling receh sekali pun.