5 Langkah jadi Guru Idola bagi Anak Didik, Selamat Hari Guru Nasional!

Guru merupakan orangtua kita ketika di sekolah. Sosok guru memang sangat berperan penting bagi diri kita.
Menjadi sosok guru idola adalah hal yang luar biasa buat diri kita maupun orang lain. Dengan menjadi guru Idola untuk anak didik mampu membangun semangat anak didik untuk terus menuntut ilmu. Bagaimana biar jadi sosok guru idola?
1. Menerapkan proses pembelajaran yang mempunyai tujuan

Dalam kegiatan pembelajaran harus mempunyai tujuan yang terarah. Proses pembelajaran akan menjadi terarah dapat dilihat dengan berhasil atau tidaknya suatu proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Seorang guru sebelum mengajar harus mengetahui dulu bahwa proses pembelajarannya akan di bawa ke mana. Dari kegiatan pembelajaran, anak didiknya akan mencapai pemahaman apa yang akan di pahami dari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Tujuan dalam pencapaian proses pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada anak didik. Oleh karena itu, sangat diperlukan bagi guru untuk menyiapkan segala kebutuhan dalam proses kegiatan pembelajaran.
2. Guru yang fair dengan anak didik

Kata fair sering kali kita pertunjukan untuk teman maupun sahabat. Dengan mempunyai teman yang sangat dekat dengan kita akan mudah bergaul karena salah satunya teman kita sudah mengetahui seluk beluk tingkah laku kita. Dengan begitu akan mudah terbuka, apa adanya dengan teman atau sahabat kita.
Tidak hanya kepada teman kita saja sikap fair diperlihatkan. Seorang guru juga bisa memiliki tersebut, biasanya guru yang fair kepada anak didik akan lebih mudah humble.
Sikap fair yang dimiliki oleh seorang guru akan menjadikan anak didiknya mudah bergaul atau berkomunikasi baik dengan sesama guru maupun dengan temannya. Karena terkadang anak didik akan sering beranggapan bahwa guru yang tidak fair, tidak gaul, tidak bisa dekat itu sulit berkomunikasi dengan anak didik.
3. Jadikan anak didik sebagai subyek bukan obyek di dalam kegiatan belajar

Di dalam kegiatan pembelajaran seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik perlu diingat bahwa dalam menjalankan proses pembelajaran harus selalu melibatkan anak didik di dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan begitu, interaksi antar guru dengan anak didik tetap terjalin.
Perlu digarisbawahi terkadang kita lupa dalam menyampaikan materi pelajaran terlalu lama tanpa melibatkan anak didik berinteraksi. Berinteraksi dengan murid di dalam proses pembelajaran dapat membangun komunikasi satu sama lain. Hal tersebut dapat mempermudah anak didik dalam memahami suatu materi pelajaran, selain itu juga dengan menjalin adanya komunikasi seorang guru dapat menggali potensi, bakat dan minat di dalam diri anak didik.
4. Memiliki motivasi

Seorang guru mempunyai tugas dalam hal menyampaikan ilmu kepada anak didik. Menyampaikan ilmu dapat berupa pengetahuan, keterampilan, maupun dalam hal sikap. Ketiganya sangat dibutuhkan oleh anak didik.
Penyampaian ilmu dalam hal sikap atau perilaku dapat dilihat dari guru memberikan dorongan motivasi kepada anak didiknya. Dorongan motivasi sangat berpengaruh bagi perkembangan psikologis anak didik. Dengan memberikan motivasi diharapkan dapat memberikan semangat dalam menuntut ilmu.
5. Memberikan apresiasi kepada anak didik

Memberikan apresiasi atas pencapaian anak didik dalam hal belajar, menghargai kerja keras atas hasil belajar, pemberian apresiasi dapat berdampak baik bagi anak didik dalam memahami materi pelajaran. Anak didik akan merasa senang atas prestasi yang didapatkan serta dapat meningkatkan belajar anak didik.
Dengan begitu akan berdampak positif bagi anak didik dalam hal selalu bersemangat bersekolah, belajar bersama. Contoh pemberian apresiasi dapat berupa penghargaan poin nilai, reward, tepuk tangan, pemberian hadiah.
Menjadi sosok idola untuk anak didik dapat dilakukan oleh siapa saja. Tetapi hal yang terpenting adalah bagaimana guru Idola itu menjadi teladan atau contoh yang baik untuk diri sendiri, maupun untuk anak didik.