Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Plus Minus saat Jadi Mahasiswa Ambis, Kamu Juga Seperti Ini?

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/George Dolgikh)

Menuntut ilmu di perguruan tinggi pasti menjadi tantangan tersendiri. Status sebagai seorang mahasiswa memang tidak mudah, apalagi lingkungan belajarmu dikelilingi orang-orang dengan jiwa kompetitif yang tinggi. Selalu ada persaingan sepanjang waktu.

Memilih menjadi mahasiswa ambis bukan keputusan yang salah. Namun, kamu juga harus sadar ada plus minus di balik keputusan tersebut. Memilih jalan menjadi seorang mahasiswa ambis, kamu harus siap dengan hal-hal berikut.

1. Tumbuh menjadi mahasiswa ambis, kamu termotivasi untuk meraih yang terbaik

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/George Dolgikh)

Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar mahasiswa ambis? Mereka dikenal dengan segudang pencapaian membanggakan, baik dari sisi pencapaian akademis maupun nonakademis.

Tentu saja ada sisi positif tersendiri ketika kamu jadi mahasiswa ambis. Dirimu secara tidak langsung termotivasi untuk bisa meraih pencapaian terbaik. Kamu berani mengambil kesempatan dan mencoba tantangan baru.

2. Selalu semangat mengikuti aktivitas perkuliahan

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Yan Krukov)

Menjalani masa-masa perkuliahan memang tidak mudah. Rentetan tugas tidak ada habisnya dan organisasi yang padat kerap bikin kamu kelelahan. Tidak jarang antusiasmemu menjalani perkuliahan turut menurun.

Namun, saat kamu menjadi mahasiswa ambis, pasti ada semangat tersendiri. Kamu antusias mengikuti aktivitas perkuliahan karena ingin meraih pencapaian terbaik. Sebanyak apa pun kesibukanmu, kamu merasa semangatmu tidak akan memudar.

3. Memiliki sederet prestasi yang bisa dibanggakan

ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/javotrueba)

Siapa, sih yang tidak ingin meraih prestasi membanggakan? Bisa dipastikan setiap dari kita menginginkannya. Namun, ada juga hal penting yang harus kamu ingat jika ingin meraih prestasi tersebut. Kamu harus memiliki jiwa yang pantang menyerah.

Ini jadi salah satu keunggulan dari mahasiswa ambis. Mereka terpacu meraih prestasi membanggakan sebanyak mungkin. Bagi mereka, menorehkan suatu prestasi adalah kewajiban yang harus dilaksanakan.

4. Namun, kamu juga bisa merasa tertekan akibat hal tersebut

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Pixabay)

Siapa bilang menjadi mahasiswa ambis itu menyenangkan? Ada banyak tantangan yang siap tidak siap harus kamu hadapi apalagi jika target pencapaianmu begitu tinggi dan susah diraih.

Di sisi lain, kamu bisa saja merasa tertekan akibat hal tersebut. Terlebih lagi saat berusaha maksimal, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan, kamu ingin menyerah di tengah jalan karena merasa kecewa.

5. Tidak jarang sisi egois turut menguasai diri

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Nicole Berro)

Terkadang manusia sering dikendalikan oleh sisi egois. Kamu memiliki kepentingan pribadi yang harus dilaksanakan. Bahkan, kamu memaksa orang-orang di sekelilingmu agar tunduk sepenuhnya terhadap kehendakmu.

Pada kenyataannya, ini menjadi salah satu sisi negatif yang bisa terjadi pada mahasiswa ambis. Keinginan meraih pencapaian terbaik membuatnya tidak bisa mengendalikan ego tersebut. Tanpa sadar ia mengharuskan orang-orang di sekitar tunduk demi ambisinya.

 

Menjadi seorang mahasiswa ambis tentunya ada sisi positif dan negatif tersendiri. Siap tidak siap, kamu harus menerima konsekuensi tersebut. Yang tidak boleh terlupakan, kamu harus bisa mengelola sisi negatif tersebut agar tidak menjerumuskan diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us