Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sekolah Kedinasan yang Menerima Mata Minus, Ketahui!

ilustrasi graduation (pexels.com/paveldanilyuk)
Intinya sih...
  • Sekolah kedinasan menawarkan kuliah gratis dan ikatan dinas setelah lulus, namun syarat kesehatan mata bisa menjadi kendala bagi calon mahasiswa.
  • Beberapa sekolah seperti STMKG, PKN STAN, STIN, STIS, dan Poltek SSN masih menerima pendaftar dengan kondisi mata minus atau plus hingga batas tertentu.
  • Kebijakan ini memberi kesempatan bagi calon mahasiswa berkacamata untuk tetap mendaftar dan memastikan mereka siap menghadapi tugas di lapangan setelah lulus.

Banyak calon mahasiswa tertarik pada sekolah kedinasan karena menawarkan kuliah gratis dan ikatan dinas setelah lulus. Namun, syarat kesehatan termasuk kondisi mata bisa menjadi kendala. Beberapa sekolah menerapkan aturan ketat terkait penglihatan, sementara lainnya lebih fleksibel.

Bagi pendaftar dengan mata minus, memahami ketentuan ini penting sebelum memilih sekolah yang sesuai. Jika kamu ingin mendaftar ke sekolah kedinasan, simak daftar sekolah yang menerima pendaftar dengan mata minus berikut ini!

1. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG)

ilustrasi mahasiswa belajar menggunakan laptop (pexels.com/matreding)

Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) merupakan sekolah kedinasan di bawah BMKG yang menyiapkan tenaga ahli di bidang cuaca, iklim, dan geofisika. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah kedinasan yang masih menerima pendaftar dengan mata minus hingga 4 dioptri dan mata silinder hingga 2 dioptri.

Namun perlu diketahui, bahwa bagi peserta yang lolos seleksi ada ketentuan untuk menjalani operasi LASIK dengan biaya sendiri. Kebijakan ini memberi peluang bagi calon mahasiswa berkacamata, sekaligus memastikan mereka siap menghadapi tugas di lapangan setelah lulus.

2. Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN

ilustrasi melempar toga (unsplash.com/napr0tiv)

Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN merupakan sekolah kedinasan di bawah Kementerian Keuangan yang fokus pada pendidikan di bidang keuangan negara. Sekolah ini tidak memiliki batasan khusus terkait kondisi mata, sehingga pendaftar dengan mata minus, plus, silinder, atau buta warna tetap bisa mendaftar.

Kebijakan ini memberi kesempatan lebih luas bagi calon mahasiswa yang ingin berkarier di sektor keuangan pemerintah. Dengan berbagai fasilitas dan program pendidikan yang berkualitas, PKN STAN tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak calon mahasiswa.

3. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

ilustrasi kuliah (unsplash.com/mikael_k)

Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) adalah sekolah kedinasan di bawah Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertujuan mencetak tenaga intelijen profesional. STIN memperbolehkan pendaftar dengan mata minus atau plus dengan batas maksimal 1 dioptri.

Kebijakan memperbolehkan pendaftar mata minus atau plus ini memberi kesempatan bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan ringan untuk tetap mengikuti seleksi. Adanya kurikulum yang dirancang khusus, STIN membekali lulusannya dengan keterampilan intelijen yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan negara.

4. Politeknik Statistika STIS

ilustrasi seorang pria presentase (pexels.com/icsa)

Politeknik Statistika STIS yang berada di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) membuka peluang bagi calon mahasiswa dengan mata minus atau plus. Sekolah kedinasan ini membatasi gangguan penglihatan hingga 6 dioptri, sehingga lebih banyak pendaftar yang memenuhi syarat.

Selalin itu, fokus pendidikannya adalah statistika dan komputasi, membekali lulusannya dengan keterampilan analisis data yang penting dalam perencanaan kebijakan. Setelah menyelesaikan pendidikan, lulusan STIS akan ditempatkan di berbagai instansi pemerintah sesuai kebutuhan negara.

5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN)

ilustrasi graduation (pexels.com/paveldanilyuk)

Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) merupakan sekolah kedinasan di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang fokus pada keamanan siber dan kriptografi. Sekolah ini menerima pendaftar dengan kondisi mata minus atau plus hingga 1 dioptri, namun tidak memperbolehkan pendaftar dengan mata silindris atau buta warna.

Kurikulumnya dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keahlian di bidang keamanan informasi dan pertahanan siber. Setelah lulus, para taruna akan mengabdi di berbagai instansi pemerintahan yang berkaitan dengan keamanan data dan teknologi informasi negara.

Dengan mengetahui sekolah-sekolah kedinasan yang menerima pendaftar bermata minus, kamu sebagai calon taruna dapat mempersiapkan diri lebih baik dan meningkatkan peluang lolos seleksi. Selain mempertimbangkan syarat kesehatan, pastikan juga untuk memahami ketentuan lain, seperti jalur seleksi dan ikatan dinas setelah lulus. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us