6 Universitas Ini Membuka Mata Kuliah Taylor Swift, Minat Daftar?

Siapa sangka bahwa nama Taylor Swifr akan bersanding dengan nama William Wordsworth, Willa Cather, dan Samuel Taylor Coleridge yang terkenal di kalangan program sarjana bahasa Inggris. Pasalnya, Stephanie Burt, seorang profesor bahasa Inggris di Universitas Harvard, akan mengajar kelas baru, "Taylor Swift and Her World." 

Tak heran, sudah hampir 300 siswa telah mendaftar. Dikutip New York Times, kelas ini merupakan bagian dari gelombang di lembaga-lembaga akademis di seluruh negeri, termasuk Universitas New York dan Universitas Texas di Austin.

Hal yang membuat kelas ini diadakan tak lain adalah karena posisi Taylor Swift sebagai artis yang proses dan kariernya ingin dipelajari lebih lanjut. Terlebih, ketika film dokumenter mengenai nya "Miss Americana" telah tayang di platform film. Dalam mata kuliah ini, silabus akan berisikan beberapa karyanya yang dibandingkan dengan teks-teks karya penulis lain.

Ava Jeffs telah menjadi penggemar Taylor Swift sejak ia masih kecil. Akhirnya, mahasiswa tahun kedua di jurusan teknik Stanford ini juga akan menjadi pengajar mata kuliah Taylor Swift saat ia mengajar kelas selama 10 minggu tentang buku lagu sang bintang pop.

Selama tahun pertamanya di Stanford, Jeffs mengatakan, bahwa ia mendengar tentang universitas lain yang menawarkan kelas yang didedikasikan untuk bintang pop tersebut dan memutuskan untuk merancang kelas yang berfokus pada evolusi penceritaan Taylor Swift. Jeffs akan mengajar "The Last Great American Songwriter: Storytelling With Taylor Swift Through the Eras."

Dengan waktu hanya 10 minggu untuk membahas 10 album, kelas yang terdiri dari 20 mahasiswa ini akan membedah album yang berbeda di setiap kelasnya, dimulai dari album debut Swift dan diakhiri dengan "Midnight." Silabus pada kelas ini pun  akan berpusat pada apa yang diwakili oleh setiap album dalam hal tema, motif, dan referensi sastra dalam lagu-lagu tersebut. 

Arizone State University akan memperkenalkan mata kuliah psikologi yang dipengaruhi oleh Swift pada bulan Agustus. Di mana, para mahasiswa akan menerapkan tema albumnya pada topik-topik tingkat lanjut dalam psikologi sosial. Setiap album dari Taylor Swift akan dikaji, seperti bagaimana album Reputation yang mengisyaratkan balas dendam. 

Silabus untuk kelas ini pada dasarnya akan melihat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk terlibat dengan pemerintah dan bagaimana pemerintah memengaruhi kita melalui sudut pandang Taylor Swift. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain pengaruh Swift terhadap pendaftaran pemilih. Para mahasiswa juga akan melihat dampak yang ditimbulkan oleh Eras Tour terhadap pemerintah lokal.

Dilansir Variety, Clive Davis Institute di New York University telah memperkenalkan mata kuliah pertama tentang Taylor Swift, yang diluncurkan pada 26 Januari dan akan berlangsung hingga 9 Maret. Diajarkan oleh Brittany Spanos dari Rolling Stone, kelas ini akan membahas evolusi Swift sebagai pengusaha musik kreatif, warisan penulis lagu pop dan country, serta wacana pemuda dan gadis. Lebih lanjut, mata kuliah ini juga akan membahas mengenai politik ras dalam musik populer kontemporer. 

Gak heran, mata kuliah ini memiliki daftar tunggu yang amat panjang. Pasalnya, hal ini dikarenakan Taylor Swift telah diundang untuk berbicara di kelas, meskipun status permintaan tersebut masih tertunda. Tentu saja, siapa yang tak mau belajar sekaligus bertemu sapa dengan sang idol?

Mahasiswa University of Texas di Austin juga akan mendapatkan kesempatan belajar tentang tradisi dan bentuk sastra melalui lensa kontemporer yang khas: lagu-lagu Taylor Swift. Profesor Bahasa Inggris Elizabeth Scala di universitas ini akan mengajar "The Taylor Swift Songbook" kepada mahasiswa dalam program Liberal Arts atau Seni Liberal."

Para mahasiswa dalam mata kuliah tersebut akan mempelajari lagu-lagu Swift bersama dengan karya-karya sastra tradisional Barat, seperti Shakespeare, Keats, dan Frost. Lebih lanjut, mereka juga akan diminta untuk menganalisis dan mengontekstualisasikan praktik dan masalah umum selama berabad-abad.

Para mahasiswa akan membahas topik-topik seperti gender, kepenulisan teks seorang penulis, serta cara-cara di mana pembaca dan penggemar memengaruhi cara seniman dan penulis bekerja dan berkarya. Scala juga bermaksud untuk membuat siswa berpikir tentang sejarah bahasa dan bagaimana etimologi dan tradisi linguistik memperkaya cara manusia membaca.

Ghent University, salah satu universitas dengan peringkat tertinggi di Belgia, menawarkan sebuah program studi sastra unik yang terinspirasi dari penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat, Taylor Swift. Mata kuliah berjudul "Literature: Taylor's Version" akan diajarkan oleh profesor asal Inggris, Elly McCausland, dan dianggap sebagai mata kuliah pertama dari jenisnya di Eropa.

Mata kuliah pilihan tentang penulisan lagu dan penceritaan Taylor Swift ini diperkirakan akan dimulai pada semester musim gugur, serta terbuka untuk semua mahasiswa S2. Dalam silabusnya, McCausland memasukkan karya-karya penyair terkenal seperti Geoffrey Chaucer, Charlotte Brontë, dan William Shakespeare, dan sekarang akan menambahkan superstar pop AS, Swift, yang dikenal dengan lagu-lagunya yang terinspirasi dari karya-karya sastra.

Tentunya, banyak mahasiswa yang antusias untuk dapat mengikuti kelas ini. Membandingkan Taylor Swift dengan Shakespeare, sang penyair menjawab pertanyaan yang sama dengan penyanyi dan penulis lagu saat ini.

Itulah enam universitas di dunia yang membuka mata kuliah tentang Taylor Swift. Apakah kamu tertarik untuk mencoba berkuliah di salah satu kampus di atas?