Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pertimbangan Anak Les Privat atau Klasikal, Mana yang Lebih Baik?

ilustrasi les klasikal (pexels.com/Max Fischer)

Les dapat diberikan jika anak membutuhkan tambahan bimbingan belajar di luar jam sekolahnya. Ada les secara privat dan klasikal yang dapat dipilih orangtua. Les privat berarti anak akan mengikuti bimbingan belajar secara tersendiri alias hanya berdua dengan guru lesnya. 

Sementara itu, les klasikal artinya anak mengikuti bimbingan belajar bersama dengan sejumlah anak lainnya. Lembaga bimbingan belajar dapat menyediakan dua program sekaligus, yaitu privat dan klasikal. Tinggal anak serta orangtua memilih mana program yang diinginkan.

Namun, bisa juga orangtua mencari guru les privat di luar lembaga bimbingan belajar. Misalnya, guru sekolah anak sendiri atau mahasiswa dari jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran yang ingin didalami anak. Sebelum memutuskan untuk mengikutkan anak les privat atau klasikal, orangtua perlu mempertimbangkan tujuh hal berikut. Semoga pilihan yang diambil menjadi lebih tepat.

1. Perbandingan biayanya

ilustrasi les privat (pexels.com/World Sikh Organization of Canada)

Dari segi biaya, les privat tentu lebih mahal daripada les klasikal bila dihitung dari jumlah mata pelajaran yang sama. Biaya les klasikal ditanggung oleh anak satu kelas, sedangkan les privat dibayar oleh satu anak. Pun masa les anak umumnya cukup panjang, seperti satu semester untuk melihat hasil dari bimbingan belajar yang diikuti.

Kalau hasilnya baik berarti les dapat dilanjutkan di semester berikutnya. Jika les tidak secara signifikan membantu proses belajar anak maka dapat ganti tempat atau guru les. Biaya les 6 bulan saja baik privat maupun klasikal sudah lumayan. Maka orangtua perlu cermat berhitung dan menyesuaikan dengan kemampuannya dalam membayar.

2. Kemampuan orangtua mengantar jemput anak

ilustrasi les klasikal (pexels.com/RDNE Stock project)

Karena anak masih kecil, kemungkinannya ia perlu diantar jemput. Apalagi bila tempat les jauh dari rumah maupun sekolahnya atau les akan berlangsung pada sore sampai malam hari. Les secara klasikal sudah pasti dilakukan di lembaga bimbelnya. 

Kalaupun ada guru les membuka sendiri les klasikal, maka anak-anak yang datang ke rumahnya. Ini sama saja orangtua harus mengantar jemput anak. Sedang les privat memungkinkan untuk orangtua mendatangkan guru ke rumah. Buat orangtua yang sibuk, anak les privat di rumah tentu lebih praktis. 

Baik waktu orangtua maupun anak tidak habis di jalan. Energi anak juga dapat dihemat. Sepulang sekolah ia tidur siang dulu dan bangun-bangun tinggal menunggu guru les datang. Les selesai, anak bisa langsung makan malam lalu melanjutkan belajar sendiri.

3. Jadwal anak

ilustrasi les klasikal (pexels.com/RDNE Stock project)

Anak sekolah zaman sekarang lebih sibuk daripada dulu ketika kamu seusianya. Jam sekolahnya lebih panjang. Kalau anak masih hendak mengikuti les, waktunya harus benar-benar dicocokkan dengan jadwal pulang sekolahnya plus kebutuhannya akan istirahat.

Salah satu kekurangan dari les klasikal adalah waktunya yang kaku. Anak atau orangtua tidak bisa mengubah-ubah jam les karena murid-murid lain telah menunggu. Bila waktu sekolah anak sudah panjang dan masih ada berbagai kegiatan sebelum les, les privat lebih tepat. 

Kapan pun anak perlu mengubah jadwal lesnya tinggal berkomunikasi via telepon atau chat dengan guru lesnya. Terpenting orangtua tetap memantau kedisiplinan anak sehingga ia tidak terus beralasan ini itu semata-mata buat menghindari les. Bila anak kecapekan les di hari Senin sampai Jumat, ia dapat les privat di akhir pekan. Les klasikal belum tentu ada jadwal di akhir pekan.

4. Mata pelajaran yang perlu pendalaman

ilustrasi les privat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Les klasikal umumnya sudah ditentukan paket mata pelajarannya. Sementara itu, les privat lebih fleksibel. Mata pelajaran yang diambil serta waktunya diserahkan pada anak dan orangtua. Apabila anak memerlukan pendalaman di banyak mapel, les klasikal cocok untuknya.

Secara biaya akan lebih hemat sebab dalam satu paket sudah lengkap mata pelajarannya. Tapi jika anak tak mengalami kendala di banyak pelajaran dan cuma butuh les 1 atau 2 mapel, les privat lebih dianjurkan. Apalagi bila anak perlu belajar ekstra buat persiapan lomba mata pelajaran misalnya, mending fokus ke les privat sesuai mapel tersebut.

5. Motivasi dan kompetisi

ilustrasi les klasikal (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Orangtua mesti mengenali situasi belajar yang lebih memotivasi anak atau justru menurunkannya. Setiap anak akan berbeda-beda. Ada anak yang lebih semangat belajar dalam situasi tenang dan sendirian. Ada anak yang malah mengantuk jika tidak belajar bersama sejumlah teman.

Ini bisa terlihat dari kesukaan anak belajar kelompok atau gak. Anak yang lebih senang belajar kelompok cenderung suka les secara klasikal. Sedang anak yang lebih nyaman belajar serta mengerjakan tugas sendirian lebih tepat buat ikut les privat. Kalau dia ikut les klasikal, konsentrasinya terlalu mudah terganggu.

Tapi les di dalam kelas juga dapat meningkatkan jiwa kompetitif beberapa anak. Mereka terdorong untuk menunjukkan hasil terbaik ketika mengerjakan latihan soal. Apalagi saat hasil latihan soal dibuat peringkat dan dipajang di papan pengumuman. Anak yang suka berlomba dengan teman sebaya cocok mengikuti les klasikal.

6. Les privat di rumah orangtua atau guru

ilustrasi les privat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Walaupun les privat bikin bimbingan belajar lebih intensif, gak semua guru les bisa dipanggil ke rumah. Guru les privat yang lebih senior barangkali kesulitan untuk melakukannya. Apabila anak dan orangtua yakin dengan reputasinya, berarti kamu tetap harus mengantar jemput anak layaknya les klasikal.

Kalaupun guru les dapat dipanggil ke rumah, boleh jadi kondisi rumahmu yang tidak memungkinkan. Seperti rumahmu sempit dan penghuninya banyak atau anak yang paling kecil suka sekali mengganggu kakaknya. Bila les privat tetap diadakan di rumah, kakak malah gak bisa fokus. Masalah tempat ini perlu dikomunikasikan dengan guru les.

7. Mudah atau sulit mencari guru privat sesuai mapel

ilustrasi les privat (pexels.com/Julia M Cameron)

Kalau anak ikut les klasikal, persoalan guru sudah ditangani penuh oleh lembaga bimbingan belajar. Namun, untuk mencari guru les privat bisa lebih sulit. Terutama bila di kotamu belum banyak lembaga bimbingan belajar yang menyediakan dua program sekaligus, yaitu les klasikal dan privat.

Orangtua yang ingin mengikutkan anaknya les privat harus mencari sendiri guru les sesuai mata pelajaran yang diperlukan. Setelah mendapatkannya, belum tentu anak cocok dengan cara mengajarnya. Mencari penggantinya hingga bertemu dengan guru les privat yang disukai anak lebih sukar lagi.

Walaupun kamu mendapat rekomendasi guru les privat dari sesama orangtua murid di sekolah, belum tentu cocok juga buat anakmu. Jika mendapatkan guru les privat terlalu sulit sedangkan anak harus segera memperoleh tambahan pelajaran, masukkan ke les klasikal dulu. Lakukan pendekatan ke guru lesnya. Barangkali ia bersedia mengajar anak secara privat di rumah.

Menentukan anak akan les privat atau klasikal gak mudah karena suasana hati anak juga belum sestabil murid sekolah menengah. Anak masih suka mencampurkan kegiatan belajar dengan bermain dan agak sulit beradaptasi dengan guru les. Begitu ia merasa kurang cocok dengan guru lesnya bisa langsung enggan melanjutkan.

Bangun komunikasi yang baik dengan anak serta guru les atau lembaga bimbingan belajarnya. Agar setiap masalah dalam proses belajar anak mendapatkan solusi yang paling tepat. Siapkan biayanya dan buat komitmen dengan anak agar uang yang telah dibayarkan tak sia-sia karena ia mogok les di tengah jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us