Mengenal Pakaian Suku Asmat, Bahannya Langsung dari Alam
Relawan suku Asmad di pernikahan Kaesang dan Erina. (IDN Times/Larasati Rey)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Papua merupakan daerah yang masih kental dengan adat dan budaya. Sekelompok masyarakat masih ada yang percaya pada nilai-nilai, warisan leluhur, atau suatu kepercayaan tertentu. Suku Asmat adalah salah satu suku yang ada di Papua.
Suku Asmat dikenal dengan penduduknya yang sangat handal membuat ukiran-ukiran. Namun, suku Asmat juga memiliki keunikan pada pakaiannya karena berasal dari alam, lho! Berikut ulasan seputar pakaian suku Asmat yang perlu kamu ketahui.
1. Pakaian adat suku Asmat untuk perempuan
pakaian adat suku Asmat (gramedia.com)Untuk perempuan, pakaian suku Asmat terdiri dari rok dan penutup dada. Pakaian tersebut berasal dari daun sagu kering yang disusun hingga berbentuk rumbai. Jadi, daun-daun sagu dari hutan itu dipotong lalu dikeringkan terlebih dulu.
Sementara untuk penutup kepala atau topinya terbuat dari bulu burung Cenderawasih. Tak hanya itu, pakaian adat suku Asmat umumnya dilengkapi oleh beberapa aksesori guna menunjukkan penampilan menawan bak burung kasuari.
2. Pakaian adat suku Asmat untuk laki-laki
pakaian adat suku Asmat (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)Editor’s picks
Hampir sama dengan perempuan, pakaian laki-laki suku Asmat juga terdiri dari rumbai-rumbai. Bagian bawahnya juga terbuat dari daun sagu kering. Namun, ada juga yang menggunakan koteka.
Koteka yang terbuat dari bahan-bahan di hutan ini, bukan sekadar pakaian tetapi memiliki makna. Terbuat dari kulit pohon sagu atau batang pisang yang dikeringkan, penggunaannya pun memiliki arti yang berbeda-beda, lho!
Apabila digunakan tegak lurus, menggambarkan bahwa pemakainya belum menikah. Miring ke kanan menunjukkan kejantanan dan status sosial tinggi. Sementara miring ke samping menunjukkan status sosial menengah.
3. Aksesori pakaian suku Asmat
suku Asmat (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)Ada beberapa aksesori yang digunakan oleh orang-orang dari suku Asmat. Di antaranya hiasan telinga, kalung, tas, gelang, dan lain-lain. Hiasan kepala terbuat dari anyaman daun dan akar sagu yang dihiasi oleh bulu burung Cenderawasih.
Terdapat biji pohon tisen yang dirangkai menjadi kalung dan gelang. Bulu burung kasuari dijadikan hiasan telinga. Ada pula tas yang disebut esse dan digunakan untuk menyimpan hasil ladang atau bahan-bahan makanan.
Itulah ulasan singkat seputar pakaian suku Asmat. Semoga makin menambah wawasan kamu, ya!
Baca Juga: 7 Perlengkapan Pakaian Adat Jawa, Penuh Makna Mendalam dan Indah
Berita Terkini Lainnya
