Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Jangan Malu Share Artikelmu ke Media Sosial, Bukan Narsis

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/Julio Lopez)
Intinya sih...
  • Memperbanyak jumlah view artikelmu, bisa mendatangkan pemasukan tambahan
  • Artikelmu mungkin sangat bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya
  • Membagikan artikel-artikelmu ke media sosial bisa membuka peluang rezeki dan menunjukkan bahwa kamu bukan pengangguran
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sudah berapa lama kamu bergabung sebagai community writer di IDN Times? Selamat karena dirimu pasti sudah melewati proses jatuh bangun sebagai penulis artikel. Dulu mungkin lebih banyak artikelmu yang ditolak.

Namun, makin ke sini tulisanmu makin lancar terbit bahkan bisa beberapa artikel dalam sehari. Sepanjang perjalananmu sebagai community writer, pernahkah dirimu membagikan artikel-artikelmu yang berhasil terbit ke media sosial? Bila ya, apakah sekarang kebiasaan itu masih berlanjut?

Sayang sekali jika kamu tidak lagi atau malah tak pernah share artikel-artikelmu ke medsos. Sekalipun ini gak wajib, manfaatnya banyak. Untukmu yang masih ragu bahkan tidak percaya diri, coba baca poin-poin di bawah ini. Karya memang harus dipamerkan.

1. Pastinya menambah jumlah view artikelmu

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/Karola G)

Mungkin kamu melihat jumlah view gak banyak berpengaruh pada poinmu. 1 view hanya setara 1 rupiah. Akan tetapi, bayangkan seandainya dari satu artikel saja dirimu mendapatkan ribuan view. Jika total artikelmu yang telah terbit sudah banyak, per hari ada tambahan poin yang lumayan.

Tulisanmu gak pernah masuk daftar artikel viral pun tiap bulan ada ratusan ribu rupiah yang masuk hanya dari jumlah pembaca. Belum termasuk dari klaim bonus poin. 1 rupiah juga berharga bila dikumpulkan.

2. Siapa tahu sangat bermanfaat bagi orang lain

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu mungkin merasa malu membagikan tulisanmu yang sepertinya sederhana. Cuma resep masakan yang menggugah selera buat sarapan. Namun, bagi orang yang setiap hari bingung mau masak apa untuk makan pagi, itu sangat berguna.

Begitu pula artikelmu tentang bangkit kembali pasca patah hati boleh jadi menyelamatkan nyawa orang yang sedang putus asa. Saking sedihnya akibat cintanya kandas, dia sampai sudah berniat mengakhiri hidup. Untung tautan artikelmu lewat di beranda medsosnya.

3. Menembus seleksi editor gak mudah, kamu pantas bangga

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dengan pengalamanmu menulis di IDN Times, kamu tahu betul perjuangan menerbitkan satu artikel saja gak gampang. Apalagi sampai ratusan bahkan ribuan artikelmu berhasil publish. Lalu kenapa kamu malu menyebarkannya di akun medsosmu sendiri?

Dirimu pantas merasa bangga. Banyak lho, penulis artikel yang menyerah karena proses yang menantang ini. Kamu tak hanya jago menulis artikel, melainkan memiliki kegigihan yang luar biasa. Orang harus tahu apa yang dapat dikerjakan olehmu serta kualitas dirimu.

4. Banyak orang juga membagikan hal-hal seputar pekerjaan mereka

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/Rodeo Software)

Coba perhatikan aktivitas teman-temanmu di media sosial. Banyak dari mereka sering membagikan hal-hal seputar pekerjaannya. Seperti mereka sedang mengikuti pelatihan, makan bersama kawan-kawan satu divisi, lepas sambut karyawan, dan sebagainya.

Kamu gak usah overthinking kalau hendak mengunggah artikel-artikelmu. Memang pekerjaanmu sebagai penulis artikel. Daripada dirimu cuma share fotomu bekerja di depan laptop, mending sekalian artikelnya yang merupakan hasil kerjamu.

5. Karya tulis apa pun perlu disebarluaskan

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/SHVETS production)

Gak hanya artikel-artikelmu di IDN Times yang perlu dibagikan. Apabila kamu juga menulis novel atau cerpen di berbagai media massa pun mesti disebarluaskan. Karyamu tentu sudah otomatis dipublikasikan oleh penerbit atau media tersebut.

Namun, tak ada salahnya dirimu sebagai penciptanya ikut memperluas jangkauan karya. Tidak semua kawanmu di media sosial membuka aplikasi IDN Times setiap hari. Kalau kamu gak share karya-karyamu mungkin banyak dari mereka menjadi tak tahu.

6. Bisa menjadi jalan rezekimu yang lain

penulis artikel
ilustrasi penulis artikel (pexels.com/Vitaly Gariev)

Media sosial apabila digunakan dengan bijak akan mendatangkan banyak manfaat. Tak terkecuali membuka pintu rezekimu. Misalnya, kamu rutin mengunggah artikel-artikelmu. Orang menjadi tahu bahwa dirimu penulis dengan jam terbang tinggi.

Bukan tidak mungkin suatu saat ada orang yang menghubungi dan memintamu membuatkan artikel tertentu dengan bayaran lumayan. Atau, kamu diminta menjadi juri lomba penulisan artikel. Dapat pula sebagai pengisi pelatihan menulis.

7. Cara elegan menunjukkan kamu bukan pengangguran

share artikel
ilustrasi share artikel (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Khususnya untukmu yang menjadikan menulis sebagai pekerjaan utama bahkan satu-satunya. Kamu barangkali sangat capek serta kesal karena sering disamakan dengan pengangguran. Mereka tak peduli akan penjelasanmu. Kesibukanmu di depan layar dikira cuma lagi main.

Gak ada gunanya kamu ngamuk-ngamuk sama mereka. Itu membuang-buang energimu. Cukup bagikan artikel-artikelmu yang bikin penasaran pembaca agar mereka tahu betapa kerennya pekerjaanmu. Bahkan di kotamu belum tentu ada satu orang lagi yang dapat hidup sepenuhnya dari menulis.

Membagikan artikel-artikelmu ke medsos juga bukan tanda kamu narsis. Toh, kamu gak memuji diri sendiri sebagai penulis hebat. Cukup share tulisan-tulisanmu dengan caption sesuai isinya. Lengkap dengan tautannya dan bukan hanya tangkapan layar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Hari Pahlawan 10 November 2025 Libur Tidak? Simak Selengkapnya!

04 Nov 2025, 15:45 WIBLife