Apa Itu Ichiman Gosen? Arti Istilah Jepang yang Viral di Tiktok

Setiap hari, rasanya selalu ada yang kembali viral di Tiktok. Baik itu istilah atau tren, aplikasi dengan pengguna ke-5 terbesar di dunia menurut Exploding Topic ini selalu saja menyajikan apa yang sedang menjadi perbincangan di belahan dunia lain.
Seperti istilah "Ichiman Gosen" misalnya, istilah yang berasal dari Jepang ini juga sempat viral dan menjadi perbincangan. Namun apa arti dan sejarah di baliknya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Arti Ichiman Gosen

Dikutip Travel Around Japan, Ichiman Gosen dalam bahasa Indonesia berarti lima belas ribu yen atau setara dengan satu juta lima ratus ribu rupiah. Namun, ternyata jumlah ini merujuk pada arti lain.
Menurut akun @anaaaaatasyaaaaa, ia pun menjelaskan bahwa Ichiman Gosen memiliki arti "pemandu lagu" yang bekerja di dunia malam. Istilah Ichiman Gosen, yang dalam bahasa Indonesia berarti lima belas ribu yen atau sekitar satu juta lima ratus ribu rupiah, merujuk pada tarif yang ditawarkan untuk perempuan malam di Jepang.
"Jadi, di daerahku ada yang namanya 'Shōtengai', tempat ini kalo di Indonesia kayak alun-alun yang isinya banyak toko-tokonya. Di situ, setiap jam 9 ke atas akan ada cewek-cewek yang bawa kotak untuk menawarkan dirinya saat pekerja kantor baru pulang," ucapnya dalam video singkat tersebut.
Adapun praktik ini lazim ditemukan di kota-kota besar pada malam hari, di mana pria membayar untuk mendapatkan layanan seksual, biasanya di hotel atau lokasi serupa. Istilah ini pun kian viral setelah banyak para konten kreator yang menjadi TKI di Jepang mengunggah video menggunakan istilah tersebut.
2. Dimana Ichiman Gosen biasanya berada?

Menurut Tokyo Cheapo, layanan Ichiman Gosen sering ditemukan di kawasan Red-Light District, atau daerah lokalisasi yang khusus untuk aktivitas prostitusi. Di Jepang, daerah-daerah ini berfungsi sebagai pusat hiburan malam yang di dalamnya termasuk berbagai layanan, mulai dari bar, klub malam, hingga layanan seksual. Salah satu tempat paling populer yang dikenal dengan aktivitas semacam ini adalah Kabukicho, sebuah distrik hiburan yang terletak di kawasan Shinjuku, Tokyo.
Kabukicho dikenal sebagai salah satu area paling ramai di Tokyo, baik untuk wisatawan lokal maupun internasional yang ingin merasakan kehidupan malam Jepang. Selain bar dan restoran, Kabukicho juga dipenuhi dengan hotel kapsul, karaoke, dan beragam bentuk hiburan dewasa.
3. Juga bisa ditemukan di kota besar lainnya di Jepang

Dilansir From Japan, Ichiman Gosen merupakan bagian dari fenomena yang disebut mizu shobai atau "water trade," yang mengacu pada industri hiburan dewasa di Jepang, termasuk bar, klub malam, dan layanan seksual. Mizu-shobai, atau industri hiburan dewasa, bisa ditemukan di berbagai distrik lampu merah di Jepang, termasuk beberapa yang paling terkenal seperti Minami dan Kita-shinchi di Osaka, Nakasu di Fukuoka, serta Susukino di Hokkaido.
Kabukicho, yang terletak di Shinjuku, Tokyo, dikenal sebagai distrik lampu merah terbesar di Jepang dan bahkan Asia. Sementara itu, Minami dan Kita-shinchi di Osaka dikenal sebagai kawasan terbesar di Jepang bagian barat. Di selatan, Nakasu di Fukuoka merupakan distrik lampu merah terbesar di Jepang bagian selatan, dan Susukino di Hokkaido menduduki posisi sebagai yang terbesar di Jepang utara.
4. Sejarah Kabukicho, distrik tempat maraknya Ichiman Gosen

Dikutip Heartland Japan, ketika daerah Tsunohazu di Tokyo hancur selama perang dunia kedua, Shinjuku sebagai dewan yang bertanggung jawab untuk merekonstruksi distrik di sekitarnya memutuskan bahwa tempat tersebut harus menjadi rumah bagi teater baru yang didedikasikan untuk seni Kabuki, sebuah drama berbasis tarian tradisional Jepang.
Nama Kabukicho pun diambil dari nama teater besar Kabuki yang seharusnya dibangun di daerah tersebut pada tahun 1940-an, yang tidak pernah selesai. Namun, Kabukicho pun segera berkembang sebagai distrik hiburan yang menjadi tuan rumah bagi pertunjukan Enka (salah satu bentuk musik populer Jepang) Di balik gemerlapnya dunia malam Jepang, budaya seperti ini sebenarnya dianggap cukup lumrah. Hal ini sebagian disebabkan karena layanan hiburan dewasa dianggap sebagai salah satu cara pemerintah Jepang untuk mendorong warganya agar lebih terbuka terhadap gagasan memiliki anak, mengingat tantangan yang dihadapi negara terkait penurunan angka kelahiranpada tahun 1980-an.
Sekitar waktu ini, perdagangan lain mulai berkembang di sepanjang jalan Kabukicho. Klub-klub yang dipenuhi dengan host dan hostes pun gak jarang menipu pelanggan dengan taguhan yang tinggi. Itulah mengapa, area ini memiliki reputasi "berbahaya" yang masih membuat orang-orang menghindarinya bahkan sampai hari ini.
5. Jadi salah satu cara pemerintah Jepang mendorong masyarakat berkeinginan memiliki anak

Di balik gemerlapnya dunia malam Jepang, budaya seperti ini sebenarnya dianggap cukup lumrah di negari matahari terbit. Hal ini sebagian disebabkan karena layanan hiburan dewasa dianggap sebagai salah satu cara pemerintah Jepang untuk mendorong warganya agar lebih terbuka terhadap gagasan memiliki anak, mengingat tantangan yang dihadapi negara ini terkait penurunan angka kelahiran.
Dilansir DW, Pemerintah Jepang juga meningkatkan dukungan finansial bagi rumah tangga yang memiliki anak. Pasalnya, Pemerintahan Tokyo mengatakan akan menghabiskan sekitar 3,5 triliun yen (sekitar $25 miliar atau €23,5 miliar) per tahun untuk membalikkan tren ini.
Di dalam rencana ini, setiap orangtua akan mendapatkan tunjangan bulanan sekitar 15.000 yen, sekitar Rp1.543.971,00, untuk setiap anak dari bayi yang baru lahir hingga usia dua tahun. Kemudian, akan ada juga pemberian dana sebesar 10.000 yen, atau Rp1.029.314,00, untuk anak-anak berusia tiga tahun ke atas, dengan cakupan yang diperluas untuk mencakup anak-anak di sekolah menengah atas.
Itu dia arti dan fakta menarik mengenai istilah "Ichiman Gosen" yang sedang ramai di Tiktok. Semoga penjelasan di atas membantu, ya!