Apa Perbedaan KIP dan PIP? Ini Penjelasan Lengkapnya

05 Feb 2025, 13:40 WIB

Perbedaan PIP dan KIP (itjen.kemdikbud.go.id)

Salah satu permasalahan di Indonesia yang sedang berusaha ditangani oleh pemerintah adalah persoalan pendidikan. Masih ada banyak kasus dimana anak gak sekolah ataupun putus sekolah. Meski ada banyak faktor yang melatarbelakanginya, namun salah satunya adalah faktor keuangan.

Banyak anak yang gak sekolah atau memutuskan untuk berhenti sekolah, lantaran terkendala oleh biaya. Untuk itu, pemerintah membuat sebuah program bernama PIP. Namun masih banyak masyarakat yang masih bingung dengan PIP, karena dirasa sama dengan KIP. Lantas, sebenarnya apa perbedaan KIP dan PIP?

1. PIP (Program Indonesia Pintar)

PIP (puslapdik.kemdikbud.go.id)

PIP adalah program kerja sama dari tiga kementerian yakni, Kemendikbudristek, Kemensos, dan Kemenag. Tujuan adanya program ini adalah untuk mendukung keuangan pendidikan yang ditujukan bagi siswa yang kurang mampu.

Beberapa kriteria siswa yang mendapat PIP adalah siswa tersebut berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin, atau dengan pertimbangan khusus lainnya, seperti memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), masuk dalam Peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, serta korban bencana alam atau musibah.

Dukungan yang diberikan berupa uang tunai atau dana, perluasan akses, dan kesempatan belajar untuk peserta didik usia 6-21 tahun. Penyaluran dana PIP akan dilakukan dalam tiga tahapan.

Harapannya dengan adanya bantuan ini, anak Indonesia mampu mencapai wajib belajar 12 tahun, yaitu dari bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Mereka yang menerima PIP akan mendapat buku tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dan kartu debit ATM.

Bantuan PIP ini lebih diprioritaskan kepada seluruh peserta didik yang menjadi pemilik KIP. Jika kamu gak punya KIP, maka calon peserta harus memiliki KKS dan mengajukannya kepada satuan pendidikan. Lantas, apa itu KIP?

2. KIP (Kartu Indonesia Pintar)

KIP (itjen.kemdikbud.go.id)

KIP adalah sebuah benda berupa kartu, yang dimana kartu ini menjadi identitas atau penanda bagi siswa yang mendapatkan bantuan PIP. KIP Kuliah Merdeka juga merujuk pada bantuan PIP yang ditujukan khusus untuk lulusan SMA, SMK, atau sederajat dari keluarga miskin atau kurang mampu.

Program PIP Kuliah Merdeka dimaksudkan agar para lulusan tersebut memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggim seperti ke bangku perkuliahan. Meski namanya adalah kartu, namun saat ini KIP hadir dalam bentuk digital dan dapat diperoleh melalui sekolah dengan mengakses aplikasi SIPINTAR. KIP digunakan untuk mencairkan dana dari program PIP, karena sebagai bukti bahwa nama yang tertera pada kartu terdaftar sebagai calon penerima bantuan PIP.

Fakta di lapangan, ternyata gak semua penerima PIP itu bisa diberikan KIP. Kartu ini hanya bisa didapatkan oleh siswa penerima PIP yang berasal dari hasil pemadanan Dapodik dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.

Jadi akan ada prioritas dalam pemberian bantuan PIP, yaitu siswa yang punya KIP dan masih terdaftar dalam DTKS dan dirasa layak untuk dapat bantuan. Namun, bagi siswa yang menerima PIP akan tetap mendapatkan bantuan resmi melalui rekening yang dibuatkan khusus untuk mereka.

3. PIP adalah programnya, sedangkan KIP adalah identitas atau penandanya

Perbedaan PIP dan KIP (setkab.go.id)

Dari penjelasan sebelumnya, maka bisa disimpulkan bahwa PIP sendiri adalah programnya, sementara KIP adalah sebuah identitas. Meski gak semua siswa yang mendapatkan bantuan PIP akan mendapatkan KIP, dana bantuan tetap akan disalurkan kepada seluruh penerima PIP resmi melalui rekening yang dibuatkan khusus untuk mereka.

Jadi, KIP akan diberikan kepada peserta didik penerima PIP yang berasal dari hasil pemadanan dapodik dengan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos, sementara dana PIP akan diberikan kepada seluruh penerima PIP yang ditetapkan.

Gimana, sudah lebih paham kan mengenai perbedaan KIP dan PIP? Semoga program ini bisa membantu anak Indonesia untuk semangat sekolah dan menuntut ilmu, ya!