Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Bacaan Favorit Rachel Amanda Aurora, Ada yang tentang Filsafat!

Rachel Amanda Aurora (instagram.com/auroramanda95)
Rachel Amanda Aurora (instagram.com/auroramanda95)
Intinya sih...
  • Rachel Amanda Aurora memiliki ketertarikan pada buku-buku yang membahas manusia, emosi, dan makna hidup.
  • Review buku yang ia bagikan terasa reflektif dan personal, membuat rekomendasinya relevan bagi pembaca yang mencari bacaan dengan dampak emosional.
  • Buku-buku yang direview oleh Rachel Amanda Aurora beragam, mulai dari esai reflektif hingga novel fiksi yang emosional dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Rachel Amanda Aurora memiliki ketertarikan pada buku-buku yang membahas manusia, emosi, dan makna hidup.
  • Review buku yang ia bagikan terasa reflektif dan personal, membuat rekomendasinya relevan bagi pembaca yang mencari bacaan dengan dampak emosional dan pemikiran yang dalam.
  • Buku-buku yang direview oleh Rachel Amanda Aurora meliputi kumpulan esai satir, filsafat kebahagiaan, perilaku manusia, kreativitas, persahabatan, pilihan hidup, dan emosi manusia secara mendalam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rachel Amanda Aurora dikenal sebagai publik figur yang konsisten membagikan kegemarannya membaca buku. Lewat media sosial, ia kerap mereview buku-buku yang membahas manusia, emosi, kreativitas, hingga pencarian makna hidup. Pilihan bacaannya pun beragam, dari esai reflektif sampai novel fiksi yang emosional dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Berikut deretan buku yang pernah direview dan direkomendasikan oleh Rachel Amanda Aurora.

1. Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Rusdi Mathari

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Rusdi Mathari (mojokstore.com)
Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Rusdi Mathari (mojokstore.com)

Buku ini berisi kumpulan esai satir yang mengkritik cara manusia memandang kecerdasan dan pengetahuan. Dengan gaya bahasa yang tajam tapi ringan, Rusdi Mathari mengajak pembaca bercermin soal ego intelektual dan kebiasaan merasa paling tahu. Rachel menyukai buku ini karena meski tipis, isinya padat dan menohok realitas sosial.

2. Filsafat Kebahagiaan karya Epicurus

Filsafat Kebahagiaan karya Epicurus (bukumizanpustaka.com)
Filsafat Kebahagiaan karya Epicurus (bukumizanpustaka.com)

Buku ini merangkum pemikiran Epicurus tentang kebahagiaan, kesenangan, dan hidup sederhana. Alih-alih mengejar kenikmatan berlebihan, Epicurus justru menekankan pentingnya ketenangan batin dan kebebasan dari rasa takut. Bacaan ini cocok untuk pembaca yang ingin memahami konsep bahagia dari sudut pandang filsafat klasik yang masih relevan hingga sekarang.

3. Explaining Humans karya Camilla Pang

Explaining Humans karya Camilla Pang (champions-speakers.co.uk)
Explaining Humans karya Camilla Pang (champions-speakers.co.uk)

Explaining Humans membahas perilaku manusia melalui pendekatan sains, psikologi, dan pengalaman personal penulisnya. Camilla Pang menjelaskan mengapa manusia sering bersikap tidak rasional dan bagaimana emosi memengaruhi keputusan sehari-hari. Buku ini menarik karena kompleks, tapi tetap disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.

4. Big Magic karya Elizabeth Gilbert

Big Magic karya Elizabeth Gilbert (tomsstudio.com)
Big Magic karya Elizabeth Gilbert (tomsstudio.com)

Big Magic mengajak pembaca melihat kreativitas sebagai sesuatu yang seharusnya dinikmati, bukan ditakuti. Elizabeth Gilbert menekankan bahwa berkarya tidak harus selalu sempurna atau sukses secara komersial. Buku ini sering direkomendasikan untuk pekerja kreatif karena pesannya yang membebaskan dan memotivasi.

5. Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow karya Gabrielle Zevin

Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow karya Gabrielle Zevin (penguinrandomhouse.com)
Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow karya Gabrielle Zevin (penguinrandomhouse.com)

Novel ini mengisahkan persahabatan panjang dua kreator gim yang dipenuhi ambisi, luka emosional, dan dinamika relasi yang rumit. Gabrielle Zevin meramu cerita tentang cinta, kreativitas, dan kehilangan dengan cara yang emosional tapi realistis. Buku ini diapresiasi karena karakternya terasa manusiawi dan dekat dengan realitas.

6. The Midnight Library karya Matt Haig

The Midnight Library karya Matt Haig (penguinrandomhouse.com)
The Midnight Library karya Matt Haig (penguinrandomhouse.com)

The Midnight Library mengeksplorasi berbagai kemungkinan hidup yang bisa saja dijalani seseorang. Matt Haig mengajak pembaca merenungkan pilihan hidup, penyesalan, dan penerimaan diri lewat konsep perpustakaan di antara hidup dan mati. Novel ini kerap dianggap relatable karena menyentuh kegelisahan banyak orang dewasa.

7. Atlas of the Heart karya Brené Brown

Atlas of the Heart karya Brené Brown (brenebrown.com)
Atlas of the Heart karya Brené Brown (brenebrown.com)

Atlas of the Heart membahas emosi manusia secara mendalam dan terstruktur. Brené Brown membantu pembaca mengenali, menamai, dan memahami perasaan yang sering kali sulit diungkapkan. Buku ini dinilai penting karena membuka ruang empati, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Dari daftar bacaan tersebut, terlihat bahwa Rachel Amanda Aurora memiliki ketertarikan kuat pada buku-buku yang membahas manusia, emosi, dan makna hidup. Review yang ia bagikan pun terasa reflektif dan personal, membuat rekomendasinya relevan bagi pembaca yang mencari bacaan dengan dampak emosional dan pemikiran yang dalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

ITB Hapus Seleksi Mandiri Mulai 2026, Terapkan Skema Baru

15 Des 2025, 16:19 WIBLife