Cara Mengingat Invisible Maze ala Chris dan Kevin Clash of Champions

Invisible Maze (atau labirin tak terlihat) merupakan tantangan yang didesain untuk menguji kemampuan spasial, daya ingat, dan pemecahan masalah. Setiap pemain diharuskan untuk menavigasikan jalur labirin yang benar antara satu titik (starting point) dengan titik yang lain (end point). 

Kesulitan dari permainan ini adalah peserta wajib mengingat jalur labirin dalam waktu 30 detik. Setelah waktu berlalu, dinding labirin akan dihilangkan. Masing-masing pemain harus mencari jalur penghubung antara starting point dan end point yang benar secara bergantian. Jika salah satu pemain menabrak dinding, pihak lawan akan mengambil giliran untuk bermain.

Mereka yang berhasil memenangkan empat dari enam labirin lebih cepat akan otomatis lolos ke babak selanjutnya. Setiap peserta hanya bisa mengandalkan ingatannya agar bisa mengalahkan pemain lawan dan menjadi pemenang.

Mengacu dari post Instagram @ruangguru, cara Chris menghafal labirin dalam waktu singkat adalah dengan memvisualisasikan persimpangan jalur layaknya bentuk abjad tertentu, seperti “U” dan “n”. 

Lalu untuk jalur yang lurus dan sejajar ia visualisasikan sebagai jalan masuk atau red carpet menuju istana. Persimpangan setelah jalur lurus juga ia anggap sebagai denah dalam istana di mana setiap belokan merupakan transisi antara ruang satu dengan ruang yang lain. 

Kesimpulannya, cara mudah mengingat Invisible Maze ala Chris adalah memvisualisasikan labirin dengan sesuatu yang menarik dan mengimajinasikan cerita khusus untuk setiap pola labirinnya. Berkat cara ini pula, ia merasa bahwa semakin rumit labirinnya maka akan semakin mudah untuk mengingatnya. Menarik sekali, ya trik dari peserta CoC asal NTU (Nanyang Technological University Singapore) ini!

Peserta CoC dari NUS (National University of Singapore) ini juga ikut membagikan trik mengingat pola-pola labirin yang sangat praktis.

Mengacu pada tayangan episode 6 Clash of Champions by Ruangguru, ia tidak mengingat semua titik-titik jalur yang ada dalam labirin. Dirinya hanya fokus menghafal titik-titik penting pada baris atau kolom tertentu lalu mengingat arah belokannya, apakah ke kanan, kiri, atau lurus. 

Kesimpulannya, Kevin hanya memfokuskan hafalannya pada titik atau poin yang memiliki persimpangan (entah itu belokan, pertigaan, atau perempatan) kemudian mengingat arah jalur yang tidak ada dindingnya. Terdengar efisien, ya!

Pada dasarnya, semua orang punya cara hafalan tersendiri yang dinilai paling efektif. Berdasarkan sudut pandang dari Chris dan Kevin Clash of Champions, kita jadi tahu meski cara menghafal mereka sangat berbeda, keduanya bisa sama-sama memenangkan game Invisible Maze dengan keunikan mereka sendiri.

Kalau kamu punya cara hafalan seperti apa?