Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Gak Mau Anggrek Gampang Rontok

ilustrasi merawat anggrek (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Anggrek perlu suhu stabil untuk mekar lama, hindari perubahan suhu drastis dan ventilasi udara.
  • Jaga kelembapan 40-70%, tanam di atas kerikil basah, dan atur penyiraman sekali seminggu.
  • Bunga anggrek butuh cahaya terang, hindari serangga yang merusak, dan repotting setiap tahunnya.

Anggrek menjadi salah satu tanaman hias favorit. Keindahan bunganya saat mekar tak pernah mengecewakan. Sayangnya dalam beberapa kondisi bunga anggrek mudah mengalami rontok dan memperpendek periode mekarnya.

Sehingga untuk mempertahankan bunga mekarnya ada beberapa hal yang harus dihindari agar bunga anggrek tetap mekar dalam waktu yang cukup lama. Berikut beberapa hal yang tak boleh dilakukan kalau mau bunga anggrek gak mudah rontok.

1. Tidak memperhatikan perubahan suhu

termometer (unsplash.com/Jarosław Kwoczała)

Anggrek tumbuh di tempat sejuk, sedang, atau hangat. Perubahan suhu pada tanaman anggrek yang biasa diterimanya akan membuatnya mudah rontok. Untuk mengatasi perubahan suhu akibat siang dan malam, kamu bisa memindahkan anggrek di tempat dengan suhu yang lebih sesuai. Selain itu, anggrek tidak disarankan diletakkan di dekat ventilasi udara, perapian, pemanas, kipas angin, atau jendela.

2. Mengabaikan kelembapan di sekitar anggrek

alat pengukur suhu dan kelembapan (pexels.com/Peter Klauss)

Anggrek tumbuh subur dengan kelembapan 40–70 persen. Kelembapan terlalu tinggi menyebabkan anggrek layu, sedangkan kelembapan terlalu rendah membuat anggrek kering. Perubahan kelembapan biasanya juga dipengaruhi oleh cuaca.

Untuk mempertahankan kelembapan yang sesuai, kamu bisa menanam anggrek di atas kerikil basah. Selain itu, kamu bisa meletakkan alat penyemprot di dekat anggrek dan arahkan semprotan ke udara.

3. Jadwal penyiraman yang dilarang

menyiram anggrek (freepik.com/freepik)

Penyiraman berlebihan menyebabkan anggrek layu. Begitupun jika penyiraman kurang akan menyebabkan anggrek kekurangan nutrisi. Kedua hal tersebut bisa diatasi dengan memotong bagian akar yang lunak dan sudah tidak dapat tumbuh lagi.

Lakukan penjadwalan ulang untuk penyiraman anggrek. Penyiraman disarankan dilakukan sekali dalam seminggu serta hindari penyiraman setiap hari.

4. Tidak memberikan cahaya yang cukup

anggrek (unsplash.com/Brooklyn MacNelly)

Anggrek membutuhkan cahaya terang dan tidak langsung. Cahaya berperan penting dalam pemekaran bunga anggrek. Cahaya yang diserap anggrek juga akan mempengaruhi panjang periode mekar. 

Setelah kuncup bunga terbuka, biarkan anggrek menerima paparan cahaya sesuai dengan kriteria cahaya yang anggrek butuhkan. Hal ini sangat berpengaruh pada panjang periode mekar.

5. Mengabaikan penyakit dan serangga yang menyerang

anggrek (pexels.com/Petr Ganaj)

Serangga yang merupakan hama akan menyerap air dan nutrisi tanaman. Sehingga dapat berdampak pada kerusakan bunga atau bahkan tidak mekar sama sekali. Untuk mengatasi penyakit dan hama anggrek, kamu perlu memeriksanya secara teratur.

Jika terdapat anggrek yang terserang hama, maka hama harus disingkirkan. Anggrek yang terinfeksi juga perlu dijauhkan dari anggrek lainnya agar penyakit atapun hama tidak menyebar.

6. Waktu repotting yang tidak tepat

anggrek (pexels.com/Wolfgang)

Setiap tahunnya, tanaman anggrek memerlukan repotting. Repotting adalah memindahkan anggrek ke pot atau media tanam yang  baru. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang tumbuh lebih luas, menyegarkan media tanam, dan memeriksa kesehatan akar.

Repotting tidak disarankan saat anggrek berbunga. Hal ini hanya akan menyebabkan dampak negatif, seperti tanaman anggrek menjadi stres.

Bunga anggrek memang terkenal dengan perawatannya yang cukup sulit. Jadi bersiaplah dengan perawatan ekstra agar anggrek gak gampang rontok dan mekar sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us