Hebat, 6 Bintang Film Ini Punya Gelar Doktor Tanpa Kuliah S3

Siapa yang tidak senang mendapat gelar doktor tanpa harus memeras biaya, menyusun desertasi, dan menghabiskan waktu bertahun-tahun di bangku kampus. Tentu siap pun akan bangga sekali rasanya.
Seperti yang dialami oleh 6 pemain film ternama kelas dunia ini. Karena karya dan karier hidupnya dianggap berjasa bagi negara, ilmu pengetahuan dan umat manusia secara luas, mereka pun mendapatkan gelar doktor kehormatan atau yang biasa dikenal dengan Honoris Causa (Honorary Degree).
1. Shah Rukh Khan

Artis Bollywood kenamaan yang melejit sejak menjadi pemeran utama film Kuch Kuch Hota Hai ini memiliki gelar Doktor Honoris Causa (D. HC) dari sejumlah universitas.
Shah Rukh Khan adalah salah satu pemeran Bollywood berpenghargaan terbanyak. Tampil di lebih dari 80 film Bollywood, ia meraih 14 Penghargaan Filmfare dari 30 nominasi dan penghargaan istimewa, termasuk delapan untuk Aktor Terbaik. Oleh media masa, Shah Rukh Khan disebut-sebut sebagai "Baadshah of Bollywood", "King of Bollywood" atau "King Khan".
Di luar seni peran, Shah Rukh Khan tercatat melakukan kegiatan amal dengan rajin. Diantaranya menyediakan tenaga solar kepada para penduduk desa di India, membangun sebuah panti anak di sebuah rumah sakit di Mumbai,dan juga mendukung kegiatan amal untuk membantu daerah-daerah yang terkena dampak tsunami.
Tahun 2009 adalah pertama kalinya Shah Rukh Khan menerima gelar doktor kehormatan ini. Ia menerima gelar doktor kehormatan tersebut dari Universitas Bedfordshire, Inggris, sebagai penghargaan atas kontribusinya di bidang seni dan budaya.
Pada tahun 2015, Universitas Edinburgh (Inggris) juga menganugerahinya gelar tersebut atas kegigihan dan usaha kerasnya dalam kegiatan amal, altruisme, dan kemanusiaan, serta pencapaiannya sebagai seorang aktor.
Pada tahun 2016, Khan juga dianugrahi gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Maulana Azad National Urdu University, Urdu, India. Gelar tersebut diberikan karena Shah Rukh Khan dianggap berjasa dalam mempromosikan bahasa dan budaya Urdu secara mendunia ( bahas lokal India) melalui berbagai karyanya.
2. Andy Lau

Aktor film drama action mandarin ini memiliki dua gelar kesarjanaan tingkat doktor, yang ia terima tanpa menjalani kuliah.
Andy Lau memulai kariernya pada tahun 1981, ketika Television Broadcasts (TVB) merekrutnya. Usaha dan bakat aktingnya mulai diakui khalayak ketika masuk nominasi Best New Artist in the Hong Kong Film Awards tahun 1982.
Memasuki era 2000-an, Andy Lau mulai meraih penghargaan demi penghargaan. Mulai dari tingkat lokal, nasional, asia, eropa, hingga tingkat internasional. Di antaranya, Actor in Focus pada penyelenggaraan Hong Kong Film Festival ke-29, dan Best Actor awards di Golden Horses, Taiwan dan Hong Kong Film Awards, dan menjadi favorit (Male for the Year ) untuk perannya dalam film "Saving Mr. Wu" di 2nd Silk Road International Film Festival tahun 2015.
Di luar aktivitas keaktoran dan film, Andi Lau juga aktif di dunia sosial, dan kerap mendapat penghargaan atas aktivitas sosialnya. Misalnya, pada tahun 1994 ia mendirikan "Andy Lau Charity Foundation Limited", yang difokuskan untuk mendukung minoritas yang kurang beruntung serta orang-orang yang membutuhkan. Upaya terus-menerus dan komitmennya kepada masyarakat diakui ketika dia dihormati sebagai Penghargaan Sepuluh Orang Muda Luar Biasa pada tahun 1999.
Pada tahun 2016, sebagai pengakuan atas layanan masyarakat yang berjasa, terutama dedikasi terhadap promosi olahraga bagi para penyandang cacat dan kontribusi signifikan pengembangan industri hiburan, Andy Lau menerima Bronze Bauhinia Star dari pemerintah Hong Kong.
Tahun 2010, Lansbridge University, New Brunswick, Kanada, menganugrahi Andy Lau gelar doktor kehormatan bidang Filsafat, (Doctor Degree of Philosophy (PhD))sebagai bentuk penhargaan atas kotribusinya di dunia hiburan.
Selain itu, Andy Lau juga mendapatkan gelar doktor honoral causa ( gelar doktor kehormatan) dari Shue Yan University, Hong Kong, Tiongkok, pada tahun 2017, atas pengabdiannya selama lebih dari 30 tahun di bisnis hiburan, yang memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat maupun lembaga sosial.
3. Meryl Streep

Pemain film wanita legendaris ini mempunyai dua gelar doktor yang ia dapat dari dua universitas berbeda tanpa perlu menyusun disertasi.
Meryl Streep dikenal luas sebagai salah satu aktor film terbaik di Amerika, yang telah menerima award lebih banyak dari aktor lain dalam sejarah penghargaan. Dengan 18 nominasi Academy Award dan 28 nominasi Golden Globe, ia telah memenangkan tiga Academy Awards dan delapan Golden Globe Awards.
Karier film Meryl Streep berkembang keika ia berperan dalam film “The Deer Hunter” tahun 1978. Dia menerima nominasi Academy Award pertamanya dan telah bekerja dengan mantap dalam film sejak itu. Di antara penghargaan bergengsi bidang film yang ia dapat yaitu Commandeur de l'Ordre des Arts et des Lettres dari pemerintah Prancis dan Lifetime Achievement Award dari American Film Institute.
Di luar film, Meryl Streep juga dikenal dengan segudang aktivitas sosialnya. Dari bidang seni dan budaya, kesejahteraan sosial & perempuan, pendidikan, lingkungan, sampai kesehatan. Bersama suaminya, ia membangun Silver Mountain Foundation for the Arts, yang menyalurkan dana hibah yayasan tersebut untuk mendukung sejumlah museum nasional.
Meryl Streep juga tercatat membantu mendirikan Mothers and Others, kelompok konsumen yang mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan peraturan pestisida pada tahun 1989.
Kontribusinya yang luar biasa untuk film dan budaya Amerika tersebutlah yang membuatnya dianugrahi gelar akademik. Pada tahun 2010 Havard University menganugrahinya doktor honoris dalam bidang seni (Doctor of Arts).
Pahun 2014, Indiana University juga mempersembahkan gelar Doktor Kehormatan (honory degree / docktor honoris causa) untuk Meryl Streep.
4. Denzel Washington

Pemeran utama film John Q ini memiliki gelar doktor di bidang seni yang ia dapat dari sebuah penghargaan. Aktor bergengsi yang juga seorang sutradara ini mulai meraih prestasi / penghargaan di bidang keaktoran sejak tahun 1980-an.
Film Denzel Washington bertajuk Training Day membuatnya membawa pulang Oscar pada 2002 silam. Selain itu, Denzel Washington merupakan salah satu dari sedikit aktor kulit hitam yang berhasil meraih penghargaan tertinggi yaitu Lifetime Achievement di Golden Globe Awards, yang ia raih di tahun 2016.
Di luar film, Denzel Washington juga dikenal sebagai juru bicara nasional untuk Boys and Girls Club of America (BCGA). Denzel Washington bersama BCGA menjalani salah satu misi yaitu "Great Futures Start Here"; tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat kelulusan anak-anak di seluruh Amerika. Selain itu, ia juga memberi waktu dan energi untuk organisasi filantropi yang terkenal yakni Nelson Mandela’s Children’s Fund.
Pada tahun 2011, atas karya-karya legendaris di bidang film dan teaternya, Denzel Washington memperoleh gelar doktor honoris di bidang seni (Hon. D.A.) dari University of Pennsylvania.
5. Morgan Freeman

Di dalam industri layar lebar, Morgan Freeman dikenal sebagai aktor sangat profesional. Walau tidak pernah kuliah S3, tapi Morgan Freeman tercatat memiliki 2 gelar doktor.
Dalam waktu 5 dekade, ia sudah bermain dalam 70 film lebih. Dengan lihai ia berakting di film-film yang notabennya serius dan berisi. Dari memerankan presiden AS, budak yang dibebaskan, mantan petinju, Nelson Mandela, dan bahkan menjadi Tuhan.
Sepanjang kariernya, ia telah menerima hampir setiap penghargaan, di antaranya Academy Award 2005 untuk aktor pendukung terbaik (salah satu dari lima nominasi Academy Award), Penghargaan Kritikus Film New York, Penghargaan Kritikus Film Los Angeles, dan Golden Globe, serta penghargaan dari National Society of Film Critics, American Film Institute, dan National Board of Review.
Tahun 1994 meraih oscar untuk aktor terbaik, di film The Shawshank Redemption. Tahun 2003 menerima Crystal Globe award untuk sumbangan artistik di perfilman dunia Karlovy Vary International Film Festival.
Di luar dunia film, Morgan Freeman memiliki kegiatan sosial yang berfokus di ranah Pendidikan Anak Usia Dini, seni, serta di Komunitas Mississippi
Morgan Freeman membangun Tallahatchie Early Learning Alliance Fondation sebagai upaya memberikan bantuan holistik kepada anak-anak di daerah—pelatihan untuk pendidik anak usia dini yang sangat baik, sumber daya untuk sekolah lokal dan penyedia pengasuhan anak, dan dukungan untuk orang tua baru.
Ia juga kerap berkolaborasi dengan sejumlah yayasan sosial, di antaranya Make-a-Wish Foundation yang berfokus pada anak-anak. Juga dengan Plant Now, dan Mississippi Animal Rescue League and Oceana, yang berfokus pada kehidupan nabati dan hewani.
Atas pencapaian karier dan dedikasi hidupnya tersebut, Morgan Freeman dianugrahi gelar kehormatan, Doctorate of Humane Letters ( D.H.L ) tahun 2013 dari Boston University. Juga dari Howard University di tahun 2015 dengan gelar Doctor of Humanities ( D.H).
6. Jackie Chan

Aktor layar lebar asal China yang terkenal dengan aksi bela diri akrobatik dan inovatif ini, tercatat memiliki tiga gelar kesarjanaan tingkat doktor, yang diraihnya tanpa menempuh kuliah.
Sepak terjang karier Jackie Chan di dunia Hollywood bermula dalam film Rumble di Bronx pada tahun 1996, dan dia berhasil menjadi bintang secara internasional lewat film Rush Hour, Shanghai Noon, The Karate Kid dan seri film animasi Kung Fu Panda.
Setelah muncul di lebih dari 150 film sejak menjadi aktor cilik di Hong Kong pada era 1960-an, pada tahun 2016, Jackie Chan menerima Piala Oscar di Governors Awards.
Jackie Chan diakui secara internasional sebagai selebritis yang menggunakan popularitasnya sebagai kendaraan untuk pekerjaan kemanusiaan dan pelayanan publik. Dia diangkat menjadi Anggota Ordo Paling Unggul dari Kerajaan Inggris pada tahun 1989. (Most Excellent Order of the British Empire )
Ia mendirikan Jackie Chan Charitable Foundation di Hong Kong, pada tahun 1988, yang menawarkan beasiswa dan dukungan kepada kaum muda, dan menyediakan layanan medis dan bantuan kepada korban bencana alam.
Selain itu, tahun 2005 Jackie Chan juga mendirikan Dragon’s Heart Foundation untuk membantu anak-anak dan orang tua di daerah terpencil.
Pada bulan April 2004, Jackie Chan ditunjuk sebagai Duta Besar untuk UNICEF. Dalam misi UNICEF-nya, dia memberikan empati dan harapan kepada anak-anak, seperti mereka yang menghadapi masa depan yang tidak pasti karena kesulitan ekonomi, mengalami diskriminasi terkait HIV atau AIDS, juga untuk korban rajau yang berjuang untuk hidup.
Jackie Chan juga sempat ke Timor-Leste, ia bertemu dengan para siswa, pemuda putus sekolah dan saingan-saingan muda jalanan untuk membicarakan kekuatan seni bela diri yang damai dan mempersatukan.
Atas karya dan kerja kemanusiaannya tersebutlah Jekcie Chan bisa mendapat sejumlah gelar kesarjanaan sebagai bentuk penghormatan.
Ia dianugerahkan Doctorate of Social Science (DSocSci : Doktor Ilmu Sosial) dari Hong Kong Baptist University pada tahun 1996. Di tahun 2008, Savannah College of Art and Design menganugerahinya gelar guru besar ( profesor) di Hong Kong. Sebagai apresiasi atas kontribusi Jeckie Chan pada seni, budaya dan keunggulannya dalam seni sinematik. Presiden SCAD ( singkat kampus) menyebut Chan sebagai profesor seni pertunjukan.
Tahun 2009, University of Cambodia memberikan Gelar Doktor Honoris Causa pada Jackie Chan's untuk pencapaian seumur hidupnya di bidang seni.