Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Fakta Unik tentang Bahasa Esperanto!

“Bahasa Esperanto itu bahasa dari negara mana, sih?” Nah, ini dia pertanyaan yang seringkali terlontar dari mereka yang baru banget kenalan sama bahasa Esperanto. Nyatanya, bahasa Esperanto itu bukan milik negara manapun alias bahasa netral lho!

Inilah keunikan yang dimiliki bahasa Esperanto, dia bukanlah bahasa natural seperti bahasa Inggris, bahasa Italia, atau bahkan bahasa Indonesia sendiri yang hanya dimengerti oleh penutur asli. Sehingga, hanya dengan mempelajari satu bahasa Esperanto, kita bisa tetap mengerti dan "bersatu" satu sama lain tanpa pernah ada batasan apapun dan memang itulah nilai yang terkandung dalam bahasa ini.

Selain dari penciptaannya yang filosofis, bahasa yang identik dengan bendera warna hijau ini pun punya sejarah yang unik sekaligus ngeri pada masanya.

Berdasarkan sejarahnya, ternyata bahasa Esperanto pernah sempet dikira bahasa mata-mata, lho, sama negara tertentu, seperti Jerman dan Rusia saat itu. Mereka berprasangka bahwa bahasa Esperanto merupakan cara para yahudi berkomunikasi secara rahasia sehingga akhirnya mereka melarang penggunaan bahasa ini di sana. Bahkan konon katanya yang ketahuan menggunakan bahasa Esperanto pada saat itu sampai "dipersekusi"; dalam artian diasingkan maupun dipenjara.

Waduh, segitunya banget, ya.

Bahkan bahasa ini diklaim sebagai bahasa yang paling mudah, lho. Terlebih bagi pengguna bahasa Indo – Eropa, karena pelafalan bahasa Esperanto enggak jauh berbeda sama bahasa Indonesia (kecuali beberapa huruf aja yang bahasa Indonesia enggak punya) dan banyak kata-kata dalam bahasa Esperanto yang diambil dari bahasa Inggris, Italia, Perancis dan Portugis.

Selain itu, yang bikin bahasa ini mudah dipelajari adalah grammar-nya yang teratur. Artinya enggak ada aturan konjugasi atau perubahan kata kerja seperti yang ada dalam bahasa Inggris atau Perancis. Tata bahasa yang ada dalam bahasa Esperanto cenderung mudah dan konsisten sehingga lebih mudah diprediksi.

Untuk kata benda semuanya berakhiran –o, contoh: konversacio (percakapan), kafo (kopi), lakto (susu).  Kata sifat selalu berakhiran –a, contoh: bella (cantik), bona (baik), preta (siap). Dan kata kerja infinitif berakhiran –i, contoh: paroli (berbicara), compreni (mengerti), vidi (melihat).

Dan kalau diubah untuk ke masa sekarang jadi berakhiran -as, untuk masa lalu berakhiran -is dan untuk masa depan berakhiran -os. Contohnya: vidi secara berurutan menjadi vidas, vidis dan vidos.

Nah, mudah, kan?

Meskipun di dalam negeri bahasa ini enggak terlalu banyak dipakai, tapi secara global bahasa ini sudah mencapai 2 juta pengguna, lho, di seluruh dunia, dan 2 ribu di antaranya menjadikan bahasa Esperanto sebagai bahasa ibu mereka.

Bahkan, negara seperti Republik Molosia menjadikan Esperanto sebagai bahasa resmi kedua mereka setelah bahasa Inggris dan juga dijadikan bahasa resmi di Republik Rose Island, lho. Wah, kece abis nih Esperanto!

Entah bagaimana kalau ketemu sama sesama Esperantist (sebutan pengguna bahasa Esperanto) mereka pasti akan merasakan ada aura "persahabatan" yang kuat di antara mereka. Dan kalau kamu seorang Esperantist juga, kamu enggak akan merasa terisolasi atau pun terasingkan ketika berada dalam pergaulan Esperanto.

Itulah mengapa Esperanto dianggap sebagai bahasa "Persahabatan", karena selain kita bisa lebih mudah berkomunikasi dengan teman lintas negara (baik dari Amerika latin, Eropa, Rusia, Afrika atau pun negara lainnya), dalam komunitas Esperanto kita akan senantiasa "dirangkul" dan "diakui" dalam suasana persahabatan.

Juga pada dasarnya bahasa Esperanto memang sangat menjunjung tinggi nilai persahabatan serta netralitas, loh. Wow, so sweet banget, ya!

Nah, itu dia 5 fakta unik tentang bahasa Esperanto. Bagi kamu yang berminat mempelajarinya, aplikasi belajar bahasa Duolingo sudah menyediakannya, lho, namun juga ada beberapa sumber lainnya, kok.

Bonan Esperanto-lernadon, miaj amikoj (selamat belajar bahasa Esperanto, teman-temanku)!