Jurnalis Kriminalitas Menangkan Cerpen Terbaik Kompas 2022

Jakarta, IDN Times - Bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Kata 2023, Kompas menyelenggarakan "Malam Anugerah Cerpen Pilihan Kompas 2022". Acara tersebut digelar di Bentara Budaya Jakarta pada Jumat malam (27/10/2023).
Dari banyaknya karya yang masuk, terdapat 20 cerpen terpilih. Namun, hanya satu yang dipilih sebagai pemenang utamanya.
1. Cerpen Ihwal Nama Majid Pucuk karya T. Agus Khaidir keluar sebagai Cerpen Terbaik Kompas 2022

Selama tahun 2022, ada 3.017 cerpen yang masuk ke redaksi Harian Kompas. Melalui proses kurasi, ada 49 cerpen yang diterbitkan sepanjang tahun tersebut. Dari situ, proses penjurian mengkurasi kembali 20 cerpen sebagai nominasi Cerpen Terbaik Pilihan Kompas 2022.
Nama-nama cerpenis yang masuk adalah Muram Batu, T Agus Khaidir, Meutia Swarna Maharani, Surya Gemilang, Ranang Aji SP, Artie Ahmad, Risda Nur Widia, Kiki Sulistyo, Supartika, A Muttaqin, Yulizar Lubay, Agus Dermawan T, Atta Verin, Saras Dewi, Mashdar Zainal, Rizqi Turama, Ahda Imran, Ahimsa Marga, Damhuri Muhammad, dan Silvester Petara Hurit. Di antara keseluruhannya, karya T Agus Khaidir yang berjudul "Ihwal Nama Majid Pucuk" muncul sebagai juara.
2. Agus mengaku tidak menyangka karyanya menjadi juara, terlebih telah melalui penolakan yang tak terhitung

Ketika didapuk maju ke atas panggung, Agus merasa terkejut dan tidak percaya bisa menerima penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2022. Kesehariannya sebagai jurnalis membuatnya tidak terbiasa menulis ala sastra.
"Banyak yang lain-lain yang saya kira cukup bagus, sangat sastrawi juga. Saya menganggap cerpen saya gak terlalu sastrawi gitu lho, Pak. Tidak ada kalimat meliuk-liuk. Saya gak bisa menulis seperti itu karena mungkin dasar saya sehari-hari jadi wartawan juga, Pak," ujarnya sembari tertuju kepada Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra.
Diakuinya, ia telah berulang kali mengirimkan cerpen ke redaksi Kompas dan tak terhitung pula mendapat penolakan. Saat Hilmi Faiq, Jurnalis Harian Kompas yang memandu diskusi bertanya, kemenangan Agus ini boleh jadi dikatakan akumulasi dari penolakan-penolakan tersebut.
Cerpen Agus pun berakar dari kegelisahannya soal kasus suap-menyuap yang masih marak terjadi di masyarakat. Pucuk sendiri dalam Bahasa Medan dapat diartikan sebagai amplop.
3. Berhalangan hadir, Nadiem Makarim memberikan apresiasi terhadap adanya Anugerah Cerpen Pilihan Kompas 2022

Meski berhalangan hadir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim memberikan sambutan melalui video. Ia memberikan apresiasi terhadap acara malam itu.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kompas yang terus konsisten mendukung publikasi karya sastra yang banyak di antara kemudian, menjadi karya sastra monumental Indonesia. Pemberian apresiasi untuk karya sastra berkualitas juga mampu memotivasi lahirnya para penulis muda yang akan melanjutkan keberlanjutan karya sastra Indonesia," sebutnya dalam video.
4. Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi turut memberikan sambutan dan apresiasinya

Senada dengan Nadiem, Ir. Suharti, M.A., Ph.D. selaku Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ikut mengapresiasi adanya acara penghargaan ini. Bahkan di momen yang sama, Kemendikbudristek juga mengadakan Kongres Bahasa Indonesia XII yang sama-sama berakar dari kata dan Bahasa Indonesia.
"Bapak, Ibu, dan teman-teman semua, cerpen tentunya memiliki kekuatan dari pilihan kata-kata yang digunakan dan ini penting untuk Kemdikbud. Sekarang mudah mengambil kata-kata dari KBBI, bahkan kata-kata baru," paparnya.
Ke depannya, ia juga berharap penulis untuk terus berkarya. "Kepada penulis, kami berharap agar tetap berkarya karena menulis itu muncul karena ada perasaan yang ekstrem. Semoga acara ini berjalan lancar dan semoga tahun depan kembali diadakan," pungkasnya.
5. Deretan karya yang masuk ke dalam 20 nominasi cerpen terpilih

Dua puluh nominasi cerpen yang diumumkan dalam Malam Anugerah Cerpen Pilihan Kompas 2022 adalah:
- Manusia Kelelawar karya Damhuri Muhammad
- Nirvana karya Saras Dewi
- Ihwal Nama Majid Pucuk karya T Agus Khaidir
- Bukan Seorang Drupadi karya Artie Ahmad
- Tiga Tanda Batu karya Muram Batu
- Bayi dalam Kaca karya Mashdar Zainal
- Ode Api karya Agus Darmawan
- Binar yang Memudar dari Matanya karya Rizqi Turama
- Kabar Gembira karya Yulizar Lubay
- Maut di Ladang Jagung karya A Muttaqin
- Ada Tanda di Lehermu karya Meutia Swarna Maharani
- Mbah Diman Terbang Bersama Malam karya Ahimsa Marga
- Upacara Ona karya Kiki Sulistyo
- Khasiat Embun Pohon Putih karya Ahda Imran
- Hawa Panas karya Silvester Petara
- Api Kota Smyrna karya Risda Nur Widia
- Pilihan Bapak karya Atta Verin
- Rumah yang Selalu Berbau Busuk Supartika
- Akhir Malam Pelukis Tayuh Ranang Aji SP
- Mama Menelpon dari Neraka karya Surya Gemilang
Selamat untuk pemenang! Semoga hal ini bisa semakin memotivasi majunya dunia sastra di Indonesia, ya!