Jurusan Astrofisika: Pengertian hingga Bedanya dengan Astronomi

- Astronomi dan astrofisika adalah dua bidang yang saling terkait erat, namun memiliki perbedaan mendasar.
- Jurusan astrofisika mempelajari cara kerja alam semesta dengan menerapkan metode dan prinsip fisika.
- Prospek karier bagi lulusan jurusan astrofisika antara lain profesor universitas, teknolog astrofisika, insinyur penerbangan, dan ahli meteorologi.
Jurusan astronomi menjadi salah satu jurusan populer yang membuat orang-orang penasaran. Gak hanya astronomi, kamu bisa memilih jurusan astrofisika yang gak kalah kerennya, nih.
Apa sih jurusan astrofisika? Lantas, apa perbedaannya dengan jurusan astronomi? Yuk, simak bersama informasi lengkapnya di bawah ini!
1. Pengertian jurusan astrofisika

Laman University of Illinois Urbana-Champaign menjelaskan, bahwa astronomi modern adalah astrofisika, studi tentang cara kerja alam semesta dengan menerapkan metode dan prinsip fisika. Ahli astrofisika mempelajari beberapa pertanyaan terbesar yang diketahui saat ini, mulai dari mempelajari bintang dan planet hingga lubang hitam dan energi gelap.
Dalam jurusan Astrofisika, tujuannya adalah untuk menyediakan persiapan ketat yang tak tertandingi bagi para siswa. Dengan memanfaatkan kekuatan departemen astronomi dan fisika, program ini menyediakan siswa dengan salah satu pilihan astrofisika yang paling fleksibel di negara ini.
Astrofisika akan menyediakan persiapan ketat yang diperlukan untuk studi pascasarjana dalam astronomi dan astrofisika, serta mempersiapkan siswa untuk bekerja di bidang teknis atau ilmiah.
2. Hal yang akan kamu pelajari dalam jurusan ini

Dilansir laman Australian National University, kalau kamu mengambil jurusan astrofisika, kamu akan mempelajari beberapa hal berikut ini:
- Mendeskripsikan dan menjelaskan sifat dasar objek astrofisika, termasuk planet, bintang, galaksi, lubang hitam, dan alam semesta secara keseluruhan.
- Menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku objek-objek ini dan membuat prediksi tentang evolusinya.
- Menjelaskan dan menjabarkan cara kerja teleskop dan instrumen terkait untuk mengamati fenomena astronomi.
- Menggunakan keterampilan matematika, komputasi, dan eksperimental untuk memecahkan masalah konseptual dan kuantitatif dalam astrofisika.
- Menunjukkan keterampilan termasuk, keakraban dengan peralatan, pengumpulan data, penyimpanan catatan, analisis data, penanganan ketidakpastian, desain eksperimen, dan perbandingan dengan teori.
- Menganalisis sistem astrofisika yang tidak dikenal dan memberikan estimasi orde besaran. Ini mencakup pengetahuan tentang konstanta fisika dasar dan persamaan kunci.
- Menjadi kreatif dan teliti dalam merancang dan membangun investigasi ilmiah terhadap sistem astrofisika.
- Mengomunikasikan analisis astrofisika secara efektif kepada audiens ahli dan non-ahli.
- Mengkritik bukti, argumen, dan kesimpulan secara konstruktif di mana pun mereka ditemui.
3. Prospek karier

Untuk prospek kerjanya, kamu gak perlu khawatir. Ada banyak prospek karier bagi kamu yang mengambil jurusan astrofisika. Laman Indeed menyebutkan beberapa di antaranya, di bawah ini:
- Profesor universitas
- Teknolog astrofisika
- Insinyur penerbangan
- Ahli meteorologi
4. Perbedaan astrofisika dan astronomi

Astronomi dan astrofisika adalah dua bidang yang saling terkait erat dan sering kali dianggap sama. Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya yang penting untuk dipahami.
Dilansir laman Astroblog, Paul Tomaszewski, seorang penulis sains dan teknologi, menjelaskan, "Astronomi adalah studi tentang benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan galaksi, serta sifat, perilaku, dan evolusinya. Astronomi adalah ilmu observasi yang mengandalkan teleskop dan instrumen lain untuk mengumpulkan data".
Di sisi lain, astrofisika adalah cabang fisika yang menerapkan hukum fisika untuk memahami perilaku dan sifat benda langit. Ini adalah ilmu teoritis yang menggunakan model matematika untuk menjelaskan fenomena. Memahami perbedaan antara astronomi dan astrofisika sangat penting untuk analisis yang akurat.
Meskipun keduanya mungkin tumpang tindih di beberapa area, keduanya memiliki tujuan dan metode yang berbeda. Dengan mengetahui kapan harus menggunakan masing-masing disiplin ilmu, ilmuwan dapat memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang alam semesta dan membuat prediksi yang lebih akurat tentang perilakunya.