Pernahkah kamu menemukan bentuk kebahasaan yang mubazir dalam bahasa Indonesia? Seperti dalam karya tulis ilmiah ataupun dalam percakapan sehari-hari. Bentuk kebahasaan yang mubazir berarti pemakaian kata-kata yang berlebihan karena kata-kata tersebut merujuk pada makna yang sama.
Contohnya dalam kalimat berikut, "Kucing adalah merupakan jenis hewan mamalia dari keluarga felidae (karnivora)". Nah, dalam kalimat tersebut, terdapat kata-kata 'adalah merupakan'. Kata-kata tersebut tergolong pada bentuk kebahasaan yang mubazir karena sejatinya kata 'adalah' dan kata 'merupakan' mengacu pada entitas yang sama. Jadi, bentuk 'adalah merupakan' seyogianya tidak boleh digunakan secara bersamaan, tetapi cukup pilih salah satunya saja, yakni menggunakan kata 'adalah' atau kata 'merupakan.
Ternyata, cukup banyak kasus yang mengandung kemubaziran atau kelewahan saat berbahasa Indonesia, baik itu dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan. Di bawah ini merupakan bentuk-bentuk kebahasaan yang berlebihan yang acap kali muncul di tengah masyarakat kita. Yuk, simak poin-poinnya!