Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Beberapa Istilah dalam Kurikulum Merdeka, Penting!

Ilustrasi guru (pexels.com/fauxels)
Intinya sih...
  • Kurikulum Merdeka diluncurkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  • CP atau Capaian Pembelajaran terdiri dari 6 fase untuk pendidikan dasar dan menengah
  • Kriteria Ketuntasan Minimal digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Kurikulum Merdeka diluncurkan oleh Mendikbudristek pada Februari 2022 sebagai program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Ada beberapa istilah baru yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu diketahui dan dipahami oleh para pengajar, nih. Hal tersebut agar implementasi kurikulum merdeka ini betul-betul terlaksana dengan baik sesuai harapan pemerintah. Yuk, simak ada apa saja!

1. Capaian Pembelajaran (CP)

Ilustrasi guru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertama, ada CP atau Capaian Pembelajaran. CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. CP mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

CP untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi. CP untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase, yaitu fase A hingga fase F, yang meliputi seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C), sesuai dengan pembagian berikut:

Fase dan Jenjang/Kelas

  1. Fase A: Kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A
  2. Fase B: Kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A
  3. Fase C: Kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A
  4. Fase D: Kelas 7-9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B
  5. Fase E: Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK
  6. Fase F: Kelas 11-12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK


Sekolah Luar Biasa

  1. Fase A: usia mental ≤ 7 tahun
  2. Fase B: usia mental ± 8 tahun
  3. Fase C: usia mental ± 8 tahun
  4. Fase D: usia mental ± 9 tahun
  5. Fase E: usia mental ± 10 tahun
  6. Fase F: usia mental ± 10 tahun

2. Alur Tujuan Pembelajaran

ilustrasi belajar (pexels.com/George Dolgikh)

Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk murid dapat mencapai capaian pembelajaran tersebut. ATP menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai capaian pembelajaran di akhir suatu fase. Setiap poin dalam alur tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

Guru dapat menyusun alur tujuan pembelajaran masing-masing menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan anak-anak di kelas yang dididik. Pemerintah menyediakan beberapa contoh alur tujuan pembelajaran yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

3. Modul ajar (MA)

ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai capaian pembelajaran (CP). Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.

Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar atau RPP, dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan murid.

Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.

4. Profil Pelajar Pancasila

ilustrasi belajar di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Ada enam elemen utama yang harus dimiliki oleh Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar melalui beberapa aspek, seperti budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika dalam Kurikulum 2013, kriteria ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah ini tidak lagi digunakan dan digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

KKTP adalah serangkaian kriteria atau indikator yang menunjukkan sejauh mana peserta didik telah mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran nantinya berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar dapat membantu pendidik dalam memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi peserta didik.

KKTP juga bermanfaat untuk memberikan informasi konkret dan komprehensif dalam laporan hasil belajar peserta didik. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih atau menyusun instrumen asesmen. Sehingga, asesmen yang dipilih benar-benar sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah disusun.

6. Teaching at The Right Level

ilustrasi belajar outdoor (pexels.com/Karolina Grabowska)

Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya yang harus Bapak dan Ibu guru pahami adalah Teaching at The Right Level (TaRL). Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang tidak hanya berpusat pada tingkatan kelas saja, tapi juga kesiapan belajar siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk:

  1. Memastikan setiap siswa mendapatkan hak belajar yang sama.
  2. Mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
  3. Memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk membangun serta meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi yang dimiliki.

7. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)

Ilustrasi kuliah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, ada Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) yang merupakan istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Istilah KOSP ini sama saja dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Ternyata banyak juga ya istilah dalam Kurikulum Merdeka? Agar sesuai dengan tujuan awal, kamu wajib banget mengetahui dan memahami setiap istilah di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma S
EditorAlma S
Follow Us