Koleksi Buku Cerita Rakyat dari Provinsi NTT di Situs BUDI
Cerita rakyat dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan banyak kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Kisah-kisah ini tak hanya menghibur berbagai kalangan, tetapi juga mengandung nilai moral, falsafah hidup, serta penghormatan pada alam. Melalui akses terhadap buku digital di situs web BUDI Kemendikdasmen, kamu bisa menemukan koleksi cerita rakyat NTT yang sarat makna sekaligus memperkaya wawasan budaya Indonesia.
Lewat kisah sederhana, setiap buku mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, dan kerukunan. Tak hanya itu, cerita-cerita ini juga memperlihatkan kedekatan masyarakat NTT dengan alam dan keluarga. Membacanya bisa menjadi cara menyenangkan untuk memahami pandangan hidup masyarakat setempat yang masih relevan hingga kini. Yuk, simak satu per satu judul koleksi buku cerita rakyat dari Provinsi NTT di situs BUDI!
1. Ana Halo
Ana Halo mengisahkan Moi dan Peba, kakak beradik yatim piatu dari Kampung Wolowio. Hidup serba kekurangan membuat mereka sering kelaparan sampai keduanya menemukan pohon mangga peninggalan orang tuanya. Nahasnya, buah itu habis dimakan seekor kera. Namun, tak disangka, dari kera itu mereka memperoleh benih padi, jagung, jali, dan mentimun.
Berbekal tekad, Moi dan Peba mulai membuka kebun dan akhirnya berhasil memanen hasil yang melimpah. Mereka bukan hanya berhasil mengatasi kelaparan, melainkan juga rela berbagi panen dengan warga kampung. Dari sini tampak nilai gotong royong, kepedulian, serta penghormatan pada warisan keluarga dan alam.
2. Asal Mula Desa Golo Nggelang
Asal Mula Desa Golo Nggelang menceritakan tentang pasangan suami istri, Taju dan Meler, yang mendambakan kehadiran seorang anak. Mimpi Meler tentang seorang kakek tua yang memberitahukan bahwa anaknya akan lahir cacat oun akhirnya menjadi kenyataan. Gelang, anak mereka, tumbuh menjadi anak yang nakal dan suka mencuri, hingga akhirnya Taju membuangnya ke sebuah hutan angker.
Kisah ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan buruk seperti berbohong, mencuri, dan berjudi pasti akan menuai akibatnya. Selain itu, orang tua mempunyai tanggung jawab besar untuk mendidik anak dengan keteladanan dan kasih sayang. Penyesalan kerap kali datang terlambat sehingga penting untuk selalu berbuat jujur dan bertanggung jawab dalam kehidupan.
3. Kakak Beradik Tange dan Berei
Kakak Beradik Tange dan Berei berkisah tentang dua saudara yang hidup mengembara setelah memutuskan meninggalkan kampung halaman. Mereka berselisih akibat kesalahpahaman kecil soal ikan tangkapan hingga akhirnya berpisah dan mengembangkan keahlian masing-masing. Bertahun-tahun kemudian, mereka bersatu kembali dan hidup rukun dengan saling melengkapi melalui pertukaran hasil bumi dan laut.
Buku ini menyiratkan pesan bahwa perbedaan keahlian bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk saling melengkapi dan bekerja sama. Persaudaraan dan kerukunan lebih berharga daripada ego dan kesalahpahaman. Cerita ini juga menekankan urgensi memaafkan dan menjaga hubungan baik dengan keluarga kendati pernah dicerai oleh konflik.
Mulai dari kisah tentang kakak beradik hingga asal mula sebuah desa, sastra daerah Nusa Tenggara Timur di atas menyuguhkan banyak pelajaran berharga bagi kehidupan sehari-hari. Koleksi buku cerita rakyat dari Provinsi NTT di situs BUDI ini dapat menjadi bacaan menarik bagi siapa saja yang ingin mengenal budaya Indonesia lebih dekat dan erat.
