Kuesioner atau Kuisioner, Mana Penulisan yang Benar?

- Kuesioner adalah istilah baku menurut KBBI
- Kuesioner atau angket merupakan alat riset dengan pertanyaan tertulis
- Jenis kuesioner dibedakan menjadi tertutup, terbuka, dan kombinasi bentuk terbuka dan tertutup
Istilah ‘kuesioner’ dan ‘kuisioner’ kerap dijumpai dalam ragam bahasa pendidikan formal. Kedua istilah tersebut sering kita dengar atau baca saat mempelajari materi tentang metode penelitian.
Namun di antara istilah ‘kuesioner’ dan ‘kuisioner,’ manakah penulisan yang benar atau baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan artikel ini, ya!
1.Kuesioner atau kuisioner?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar atau baku adalah kuesioner. Kata ‘kuesioner’ sendiri termasuk ke dalam kategori nomina (kata benda). Menurut KBBI, kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos.
Sedangkan, dikutip e-book ‘Panduan Praktis Mengolah Data Kuesioner Menggunakan SPSS’ oleh Vivi Herlina (2019), kuesioner atau sering disebut angket adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi atau mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden.
Pertanyaan tersebut dirancang khusus untuk menggali pendapat, opini, ataupun persepsi diri responden terkait topik atau isu tertentu. Oleh karenanya, pertanyaan dalam kuesioner harus dibuat dengan jelas dan efektif agar dapat dipahami oleh responden.
2.Jenis-jenis kuesioner

Dikutip e-book berjudul ‘Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan’ oleh Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd. (2017), berdasarkan jenisnya kuesioner dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
- Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup adalah jenis kuesioner penelitian yang jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu. Jadi, responden hanya perlu memilih dari alternatif jawaban yang telah disediakan.
Contoh:
Apakah kamu merasa cocok dengan pekerjaan yang sekarang?
a. Cocok
b. Tidak cocok
- Kuesioner Terbuka
Berbeda dengan kuesioner tertutup, kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk mengemukakan pendapat sesuai dengan pandangan dan kemampuan masing-masing.
Contoh:
Menurut pendapat Anda, faktor-faktor apakah yang menyebabkan menurunnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan?
- Kombinasi Bentuk Terbuka dan Tertutup
Sesuai namanya, kombinasi bentuk terbuka dan tertutup adalah jenis kuesioner yang menggabungkan kuesioner terbuka dan tertutup. Artinya, pertanyaan dalam kuesioner ini, sebagian sudah disediakan oleh peneliti dan sebagian lagi tidak disediakan oleh peneliti, sehingga responden masih memiliki kesempatan untuk mengisi jawaban sendiri sesuai dengan keadaan atau bila alternatif jawaban yang telah tersedia tidak sesuai dengan keinginannya.
Contoh:
Berapa lama Anda bekerja dalam seminggu? (dalam jam)
a. 20 - 24
b. 25 - 29
c. 30 - 34
d. …
3.Langkah-langkah dalam membuat kuesioner

Sebelum membuat kuesioner penelitian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti agar dapat merancang kuesioner dengan baik. Adapun langkah-langkah membuat kuesioner yang dilansir situs Simplypsychology dan Surveysparrow, sebagai berikut:
- Tentukan tujuan penelitian
Hal pertama yang penting dilakukan oleh peneliti sebelum membuat kuesioner adalah menentukan tujuan penelitian. Sebab, ketika kamu sudah memahami dengan jelas tujuan penelitian, kamu akan lebih mudah dalam menentukan jenis pertanyaan.
- Identifikasi target audience
Setelah menentukan tujuan, kamu juga perlu mengetahui siapa target audience kamu. Selain itu, buatlah pertanyaan yang sesuai dengan bahasa, karakteristik, preferensi, dan perilaku target responden yang kamu tuju.
- Pilih jenis pertanyaan yang sesuai dengan penelitian
Dalam memilih jenis pertanyaan, kamu juga perlu menentukan jenis kuesioner apa yang ingin digunakan, apakah kuesioner terbuka, tertutup, kombinasi terbuka dan tertutup, atau jenis kuesioner lainnya. Sebab, pertanyaan yang dibuat harus sesuai dengan kuesioner penelitian dan tujuan penelitianmu.
- Buat pertanyaan dengan jelas dan tidak bertele-tele
Menurut penulis dan psikolog pendidikan, Olivia Guy-Evans, MSc, dikutip Simplypsychology, semakin panjang kuesioner yang kamu buat, maka akan semakin kecil kemungkinan orang untuk mengisinya. Oleh karena itu, pertanyaan harus dibuat jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele. Hindari juga kotakata yang bermakna ganda (ambigu).
- Jaga agar setiap pertanyaan kuesioner tersusun secara logis
Selain menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit, kamu juga harus menjaga agar setiap pertanyaan yang akan diajukan telah tersusun secara logis dan mudah dipahami oleh responden. Menurut seorang Content Marketer, Kate Williams, dikutip Surveysparrow, sebaiknya mulai dengan pertanyaan yang bersifat umum dan mudah dipahami, lalu diikuti dengan pertanyaan yang lebih kompleks dan terperinci.
- Lakukan uji coba kuesioner
Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah melakukan uji coba. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kuesioner yang kamu buat sudah sesuai dan dapat dipahami oleh responden sebelum disebarkan secara luas.
Demikian istilah ‘kuesioner’ merupakan bentuk ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia. Semoga dengan adanya informasi ini kamu tidak keliru lagi dalam menuliskan maupun melafalkan istilah ‘kuesioner’ yang sesuai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).