[MADING] Aksi Generasi Muda Menyulap Sampah Menjadi Solusi

Halo, Sobat GoGreen! Kami dari tim Verba Potentia mengangkat tema yang bisa menjadi pemicu semangat baru bagi generasi muda sebagai agen penggerak dan pengubah dalam upaya pelestarian lingkungan, yaitu “Aksi Generasi Muda Menyulap Sampah Menjadi Solusi.”
Dari lingkungan sekolah yang melahirkan banyak generasi muda yang luar biasa, kami percaya perubahan yang besar bisa datang dari mana saja.
Lewat karya mading ini, kami berusaha mengajak semua pihak untuk menyalakan aksi semangat menjaga lingkungan melalui adanya Teba Modern yang sederhana namun memilki segudang manfaat bagi bumi, dengan mulai memilah sampah hingga mengubahnya menjadi pupuk kompos yang berkualitas kita bisa mengurangi angka kerusakan yang terjadi pada lingkungan kita. Mari bersama-sama menata ulang masa depan karena bumi tidak memerlukan suara yang besar tetapi memerlukan gerakan nyata dalam mewujudkannya.
Verba Potentia, SMA Negeri 1 Amlapura
Ketua : Ni Putu Rania Putri Utami
Anggota : Ni Putu Ngurah Geg Jasmin Ifidipin, Ida Bagus Putu Wiraga Wetan, Ni Putu Aprillia Sri Dewi, I Gusti Ayu Dina Cahya Pratiwi, Ni Putu Ayu Radya Satyani
Pembimbing : I Gede Aries Pidrawan,S.Pd.,M.Pd
Oleh : Ni Putu Ngurah Geg Jasmin Ifidipin dan Ida Bagus Putu Wiraga Wetan
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times
Esai:Latar Belakang

Di tengah perkembangan zaman yang pesat, isu lingkungan menjadi salah satu perhatian utama dunia. Pemanasan global, polusi udara, pencemaran air, dan penurunan kualitas tanah hanyalah sebagian dari banyaknya masalah lingkungan yang dihadapi umat manusia saat ini. Istilah Go Green ini merujuk pada upaya manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai tindakan seperti mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, mendaur ulang sampah, serta menggunakan energi terbarukan. Meskipun terdengar sederhana, langkah-langkah tersebut memiliki dampak besar bagi kelangsungan hidup bumi. Salah satu prinsip utama dari gerakan Go Green adalah reduce, reuse, recycle (mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang). Dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti plastik, kita dapat menekan jumlah sampah yang sulit terurai di alam. Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga membantu mengurangi konsumsi sumber daya baru.
Sementara itu, mendaur ulang barang bekas menjadi produk baru mampu menghemat energi dan bahan baku. Beralih ke energi ramah lingkungan merupakan langkah strategis dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat perubahan iklim. Gerakan Go Green juga mencakup edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan. Sekolah dan komunitas sering mengadakan program penghijauan, pengelolaan sampah, dan pelatihan tentang gaya hidup berkelanjutan. Semakin banyak orang yang sadar dan terlibat, semakin besar pula peluang kita menyelamatkan bumi. Namun, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Dibutuhkan kesadaran bersama dan dukungan dari pemerintah, serta masyarakat umum untuk menerapkan kebijakan dan tindakan nyata yang mendukung kelestarian lingkungan.
Esai: Kesimpulan

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), volume sampah di Bali secara keseluruhan mencapai 3.436 ton per hari. Dari 3.436 ton sampah per hari di Bali paling banyak merupakan jenis sampah organik lebih dari 60 persen dan 17 persen lebih sampah plastik. Hal tersebut mengakibatkan tempat pembuangan akhir mengalami peningkatan kapasitas sampah. Oleh karena itu, perlu adanya solusi yang dapat menanggulangi penumpukan sampah yang kian meningkat setiap harinya.
Teba modern merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam usaha menanggulangi permasalahan sampah. Teba Modern adalah inovasi berbasis kearifan lokal Bali yang mengadopsi praktik tradisional pembuangan sampah organik. Dalam budaya Bali, “teba” merujuk pada halaman belakang rumah yang digunakan untuk menanam tanaman dan membuang sampah organik. Teba Modern memodifikasi konsep ini dengan membuat lubang biopori berukuran diameter 80 cm dan kedalaman 2-3 meter. Lubang ini dilengkapi dengan buis beton untuk mencegah longsor dan tutup yang mudah diakses untuk memasukkan sampah organik. Tujuan utama dari Teba Modern adalah memproses sampah organik menjadi kompos. Proses ini menggunakan mikroorganisme alami tanpa bahan kimia tambahan.
SMA Negeri 1 Amlapura sudah mengaplikasikan teba modern sebagai salah satu alternatif pengelolaan sampah. Setiap kelas difasilitasi dengan dua tempat sampah agar memudahkan pemilahan sampah antara organik dan anorganik. Sampah organik dikumpulkan menjadi satu dan dimasukkan ke teba modern. Setelah 6-12 bulan, sampah ini berubah menjadi kompos. Pupuk kompos dapat dimanfaatkan pada pertanian ramah lingkungan atau kebun rumahan.
Dari berbagai fakta yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa tantangan lingkungan global yakni pemanasan global dan pencemaran lingkungan menjadi isu penting di dunia. Gerakan Go Green menjadi solusi penting dalam menjaga kelestarian bumi. Prinsip reduce, reuse, recycle mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, memanfaatkan kembali barang layak pakai, dan mendaur ulang sampah demi mengurangi dampak negatif terhadap alam. Di Bali, volume sampah yang mencapai 3.436 ton per hari, dengan dominasi sampah organik dan plastik, menuntut solusi konkret untuk mengatasi penumpukan di tempat pembuangan akhir.
Salah satu inovasi lokal yang efektif adalah “Teba Modern”, mengadaptasi tradisi Bali dalam pengelolaan sampah organik melalui lubang biopori yang menghasilkan kompos alami. Penerapan Teba Modern di SMA Negeri 1 Amlapura menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kearifan lokal dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan. Keberhasilan gerakan ini membutuhkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah agar kelestarian lingkungan dapat terwujud secara menyeluruh.
Infografik

Infografik Aksi Generasi Muda Menyulap Sampah Menjadi Solusi mengingatkan kita bagaimana isu lingkungan yang terjadi di tengah pesat nya perkembangan zaman.Go Green merupakan solusi untuk mengurangi bahkan menghentikan kerusakan yang terjadi di lingkungan kita.Teba merupakan inovasi modern yang berfungsi untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat untuk alam kita, tentu hal ini bisa menjadi salah satu aksi nyata gerakan Go Green dan solusi untuk lingkungan kita yang lebih asri.
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

Pertamina terus menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui teknologi efisien, aman, dan berkelanjutan. Bersama masyarakat, kami berkomitmen menjaga bumi lewat aksi nyata.Dari penanaman pohon hingga daur ulang. Karena masa depan hijau dimulai dari langkah hari ini.
Foto Bercerita

Foto ini menampilkan bagaimana pengolahan sampah yang ada di sekolah kami SMA Negeri 1 Amlapura dimulai dari pemilahan sampah organik dan an organik, proses penggunaan teba dan karya kreatif dan bermanfaat dari sampah an organik yang di buat oleh para siswa.
Foto Bercerita

Proses kami membuat karya ini tentu tidak mudah, tetapi kami melewatinya bersama. Tampak kami kebingungan di foto tersebut, namun rasa semangat menghilangkan kebingungan dan kelelahan kami.
Penutup

Karya kami menegaskan pentingnya menjaga lingkungan melalui gerakan Go Green.Go Green bukan hanya sekedar teori namun aksi nyata yang harus dilakukan dengan kesungguhan.Kami harap karya kami ini dapat menjadi solusi untuk lingkungan yang lebih baik, menambah wawasan serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga ingkungan kita.Setiap langkah kecil membawa perubahan yang besar, mari bersama lakukan aksi nyata Go Green untuk masa depan bumi kita yang lestari