Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] J.E.Li.T.A - Jelantah Lindungi Tanah dan Alam

IDN Times Explore/AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Explore/AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Hello para Eco Warriors! Kami tim AiOneToWin dari SMA Kristen Petra 1 Surabaya menghadirkan sebuah visualisasi dari mading digital kami yang berjudul "J.E.Li.T.A - Jelantah Lindungi Tanah dan Alam"

Tim redaksi kami terdiri dari:

Guru Pendamping: Anindia Widya Damaris & Nimas Kirana Ratri

Ketua: Angelanell Vontriece Porayouw

Anggota: Cayline Hillary Alim, Michelle Tanvir, Evelyn Nadia Hendrawan, Devon Uitslag, Angelia Nakeisha Wijaya

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyutingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Eco Warriors, pernah bayangin ga sih seberapa banyak minyak jelantah yang masuk ke tubuh kita? Atau gimana ya ngatasin tumpukan minyak jelantah ? Kami dari AiOneToWin bakal jawab pertanyaan pertanyaan ini lewat karya mading kita! Dari karya mading ini diharapkan Eco Warriors bisa lebih paham nih untuk mengelola minyak jelantah. Langkah kecil kita, menentukan kondisi bumi kedepannya!

Minyak jelantah, merupakan sebuah limbah yang tanpa disadari telah diproduksi manusia setiap harinya. Tanpa perlu melangkah jauh untuk pergi ke dapur dengan jumlah produksi gorengan yang sangat tinggi. Salah satu contohnya hadir dari dapur kantin sekolah. Siswa maupun masyarakat sekolah tentu pernah membeli produk dari kantin sekolah dan tidak sedikit dari produk tersebut merupakan makanan yang digoreng. Kemudian bagaimana bila proses penggorengan ini tidak memperhatikan penggunaan minyak atau pembuangan minyak bekas pakainya ?

Bila dilihat secara lebih dekat bumi saat ini sedang tidak baik-baik saja, salah satu permasalahan besar yang dihadapi adalah pencemaran lingkungan yakni kondisi terkontaminasinya lingkungan oleh berbagai faktor. Hal ini tentu hadir karena suatu alasan, berbagai hal dapat menjadi faktor dari terjadinya pencemaran lingkungan. Dari 2 faktor utama dalam pencemaran lingkungan (alam dan manusia) nyatanya kegiatan manusia memainkan peran yang besar pada peristiwa ini.

Setiap harinya manusia tentu menghasilkan berbagai limbah. Tapi nyatanya, tidak semua dari limbah yang dihasilkan oleh manusia dapat terurai secara langsung oleh alam. Bahkan, tidak sedikit dari limbah tersebut sulit untuk diurai dan dapat membahayakan lingkungan, apalagi bila dibuang secara sembarangan. Salah satu contohnya datang dari sampah rumah tangga yakni sisa minyak proses memasak atau dikenal dengan minyak jelantah. Faktanya, Indonesia mampu menghasilkan 1,2 juta kiloliter limbah minyak jelantah secara nasional pada 2023. Penggunaan minyak jelantah berulang kali dapat membahayakan kesehatan individu yang memakan hasil penggorengan tersebut, tak hanya berbahaya bagi kesehatan minyak jelantah yang dibuang sembarangan juga dapat mencemari tanah dan air. Dampaknya? Kerusakan lingkungan yang semakin parah.

Di SMA Kristen Petra 1 sendiri permasalahan ini telah ditangani. Salah satu cara yaitu menjalankan GSS (Gerakan Sekolah Sehat) dengan melakukan pengecekan rutin pada produk yang dijual di kantin SMA Kristen Petra 1, produk ini dipastikan agar tetap nikmat namun, juga sehat bagi pembeli. Pada sekolah ini juga tersedia fasilitas kebersihan yang memadai seperti sarana olahraga untuk siswa, kantin sehat yang menyediakan makanan sesuai segitiga gizi, dan fasilitas pemeriksaan dokter umum dan gigi secara rutin. SMA Kristen Petra 1 juga menyediakan tempat sampah yang dibedakan berdasarkan kategorinya (sampah organik, anorganik dan B3). Tidak sampai disitu saja, sekolah ini juga telah memiliki program water treatment plant dimana air dari limbah kamar mandi sekolah akan diolah menjadi air untuk menyiram taman sekolah. 

Dengan kondisi kerusakan lingkungan saat ini maka diperlukan pendekatan baru. Tidak hanya mengandalkan upaya yang telah lama hadir dalam menyuarakan kondisi bumi. Pendekatan ini membutuhkan energi baru dari para pemuda. Ide dan inovasi mereka juga dapat menjadi pertimbangan dalam pendekatan ini. Selain itu, juga dibutuhkan sebuah penguatan dari sisi edukasi dan teknologi melalui sosial media dan hal yang dekat dengan anak muda saat ini. Hal ini juga didukung dengan tingginya kesadaran anak muda saat ini, dimana ditemukan bahwa 85% generasi muda saat ini memiliki kesadaran terhadap tanggung jawab lingkungan

Pendidikan sebagai sebuah dasar dari pembentukan individu maka tidak hanya mengedepankan nilai akademik tetapi juga perlu untuk berfokus pada perkembangan karakter bagi tiap individu. Pendidikan perlu untuk menanamkan kepedulian alam dalam prosesnya. Sosial media sebagai bentuk dari perkembangan teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai sebuah wadah pembelajaran dimana dapat disampaikan mengenai pencemaran yang terjadi. Dengan hal tersebut maka generasi muda dapat semakin tergerak untuk menyuarakan dan berani berinovasi untuk memperbaiki bumi. Bila pendidikan dan teknologi dapat berjalan berbarengan sebagai langkah kecil seperti untuk berinovasi dalam mencari solusi bagi limbah minyak jelantah maka akan menuntun untuk tujuan utama yakni pulihnya bumi.

Namun, perkembangan dari pendidikan dan teknologi dalam upaya pulihnya bumi juga memerlukan perhatian dari pemerintah. Pemerintah perlu untuk menyediakan wadah dan fasilitas bagi anak mudanya dalam berinovasi. Selain itu, dukungan dari masyarakat juga dibutuhkan. Ditambah dengan respon masyarakat terhadap upaya yang dilakukan menjadi sebuah faktor utama dari semangat para pemuda dalam inovasinya untuk bumi. Generasi muda, pemerintah serta masyarakat luas merupakan sebuah satu kesatuan yang sangat penting dalam upaya ini.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Pencemaran lingkungan adalah salah satu kasus pencemaran lingkungan yang telah mengakar dan membentuk sebuah permasalahan serius untuk ditangani bersama. Pencemaran ini hadir dari berbagai faktor limbah, maka untuk menanganinya perlu untuk berfokus pada salah satu bagian dari masalah ini terlebih dahulu. Masyarakat dapat memulai dari hal yang berada di sekitar mereka yakni limbah minyak jelantah. Generasi muda dengan semangat dan kreativitasnya dapat berperan besar pada penyelesaian masalah ini, maka respon masyarakat juga diharapkan dapat mendukung langkah dari generasi muda dalam menyelesaikan pencemaran lingkungan oleh limbah minyak jelantah.

Limbah minyak jelantah merupakan sebuah hal yang dinilai sebagai sisa bahan yang tidak berguna dan tidak memiliki nilai jual. Tetapi dibalik itu, limbah dapat memiliki berbagai solusi. Penanganan dari limbah dapat dilakukan dari acara yang sederhana hingga cara yang membutuhkan proses uji coba dengan peralatan laboratorium. Secara sederhana limbah ini dapat ditangani dengan membuang minyak jelantah pada botol tertutup. Selain itu, juga dapat dilakukan kreasi dari minyak jelantah seperti menjadikannya sebagai lilin. Pada tingkat lanjut limbah minyak jelantah ini dapat diolah untuk menjadi sebuah produk yang ramah lingkungan dengan bantuan peralatan laboratorium.

Salah satu pemanfaatan dari minyak jelantah pada tingkat lanjut adalah dengan dilakukan pengolahan limbah ini menjadi biodiesel. Biodiesel sendiri merupakan sebuah bahan bakar yang ramah lingkungan. Maka dari itu, dengan mengolah limbah minyak jelantah menjadi biodiesel dapat mengurangi limbah dan memperbaiki bumi dengan produk ramah lingkungan. “JeLiTA” dari kelompok AiWanToWin pada kesempatan ini ingin untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana proses untuk mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel. Pada penelitian ini proses esterifikasi, transesterifikasi sampai distilasi telah dilakukan oleh kelompok AiWantToWin. Dengan hasil dari penelitian tersebut maka diperoleh hasil yakni biodiesel. Hasil ini juga telah melalui proses uji coba sebagai bahan bakar untuk kapal otok otok.

Dengan kolaborasi dari energi generasi muda, masyarakat serta pemerintah maka hal ini dapat menjadi sebuah kekuatan untuk proses pemulihan bumi. Edukasi yang menyadarkan dan mengajak untuk berpikir kritis mengenai pencemaran lingkungan diharapkan akan menghadirkan generasi yang mau untuk menggunakan tenaganya bagi lingkungan. Teknologi pada era ini juga menjadi hal yang penting, dengan hadirnya teknologi dan sosial media maka diharapkan akan mempermudah langkah untuk menyelamatkan bumi. Sekarang saatnya generasi muda beraksi. Langkah kecil, menentukan kondisi bumi kedepannya.

Infografik

IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Melalui infografik J.E.L.I.T.A ini tim AiOneToWin mengajak masyarakat untuk sadar bahwa menggunakan minyak bekas atau minyak jelantah memang memberi sensasi tertentu. Tapi penggunaan minyak ini dapat menyebabkan aftertaste yang pahit bagi makanan. Penggunaan minyak jelantah secara terus menerus dapat menyebabkan timbulnya zat beracun yang dapat masuk ke tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Namun pembuangan minyak jelantah secara langsung ke tanah dan air dapat menyebabkan pencemaran bagi lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan S.O.S yakni Saring minyak jelantah, Olah menjadi biodiesel dan Simpan di wadah tertutup.

Rubik Diskusi-Infografik Pertamina

IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Infografik Pertamina Untuk Bumi Berkelanjutan menampilkan sedikit dari banyaknya program Pertamina yang memiliki fokus pada lingkungan. Pada 2024 Pertamina melakukan beberapa program yakni dukungan pada World Water Forum (WWF) 2024, Pertamina EcoRun Fest yang berhasil mengurangi 2,1 ton sampah dan Aksi Nyata: Bersihkan Sungai, Tanam Pohon, Edukasi! Ketiga program yang dijalankan oleh Pertamina ini berhasil untuk mencapai fokusnya pada lingkungan.

Rubik Diskusi-Infografik Pertamina

IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Explore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Selanjutnya pada 2025, Pertamina kembali mengadakan program yang melibatkan masyarakat untuk peduli lingkungan. Program tersebut diantaranya adalah EcoRun Fest 2025, Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 serta Inisiatif SEG dan Dekarbonisasi. Dengan program tersebut Pertamina berhasil untuk mengajak masyarakat terlibat langsung pada isu dan fokus bagi lingkungan.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Tim AiOneToWin membuat karya mading digital ini dengan tujuan sebagai pemantik untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap permasalahan limbah, khususnya limbah minyak jelantah. Proses pembuatan karya mading ini dimulai dari sebuah diskusi di meja yang memuat 6 orang.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Dari diskusi tersebut tim AiOneToWin menyatukan pandangan, hingga akhirnya diputuskan untuk membahas isu limbah minyak jelantah. Dimana isu tersebut sangat dekat hingga dapat ditemukan di kantin sekolah.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya
IDN Times Xplore/ AiOneToWin_SMA Kristen Petra 1 Surabaya

Setelah penentuan tema telah berhasil dilakukan, langkah selanjutnya adalah mencari solusi dari limbah minyak jelantah. Tim AiOneToWin melakukan pencarian mendalam, hingga akhirnya ditemukan solusi yang dirasa yakni pengolahan menjadi biodiesel. Setelah melakukan solusi tersebut maka langkah yang diambil tim AiOneToWin adalah percobaan pembuatan biodiesel berbahan dasar limbah minyak jelantah.

Dengan karya mading digital dari tim AiOneToWin ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda. Dimana masyarakat perlu untuk memperhatikan isu-isu lingkungan. Karya mading digital ini diharapkan dapat menjadi pemantik dan inspirasi bagi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan. Langkah kecil, menentukan kondisi bumi kedepannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara MBTI Mengekspresikan Rasa Sayang, Kamu Termasuk yang Mana?

17 Sep 2025, 06:15 WIBLife
Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025

[MADING] Trash to Treasure

17 Sep 2025, 06:13 WIBLife