- Guru pendamping: Ketut Rahayu, S.Pd.
- Penulis: Ni Putu Desy Frida Pratiwi
- Desainer visual: Ni Putu Citra Premitasari Vendilatif dan Raditya Tirta Wirabekti
- Fotografer: I Putu Yudis Pradika Arta
- Videografer: Ni Komang Mita Ulandari, dan I Made Sadya Satria Wiguna
[MADING] W.O.W.

Kami percaya bahwa tak ada yang tak berguna di dunia ini, bahkan sampah yang dibuang. So, we are TrashFormer Team, kami ada untuk lingkungan—mengubah sampah menjadi hal yang berdaya guna!
Halo sobat se-udara! Kami tim dari SMA N 1 Dawan. Kali ini, kami begitu antusias untuk membagikan hasil karya dan ide solutif kami untuk mengatasi konflik persampahan di Indonesia saat ini.
Sebelum lanjut, mari berkenalan dengan Tim redaksi kami! Tim redaksi kami terdiri dari:
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai : Latar Belakang

Banyak orang yang tak menyadari apa yang sedang terjadi di lingkungan Indonesia saat ini. Entah karena memang tak peduli atau benar-benar tak sadar akan mengkhawatirkannya kondisi lingkungan negara tercinta kita saat ini. Ironisnya, hal ini juga terlihat di kalangan pelajar Indonesia yang seharusnya menjadi generasi terdidik. Dari sekian banyaknya pelajar di Indonesia yang ditanyai terkait cita-cita mereka, mayoritas menyebutkan bercita-cita sebagai dokter, akuntan, polisi, dan pekerjaan mapan lainnya. Sedangkan, hanya segelintir pelajar Indonesia yang menyebutkan perihal impiannya menjadi seorang aktivis lingkungan. Sesekali kami merenung, kemudian berpikir ”Apakah nantinya, bumi masih mampu menampung kami? Atau kami akan kehilangan kesempatan untuk hidup di planet ini akibat kerusakan yang kami hendaki? ” .
Berbagai prediksi masa depan terkait lingkungan hidup di Indonesia yang memburuk seharusnya menjadi kecemasan terbesar bagi seluruh masyarakat di Indonesia—terutama para pelajar Indonesia. Hal itu dikarenakan, para pelajar merupakan generasi muda cerdas harapan bangsa yang nantinya akan menjadi calon penerus kehidupan di tanah air Indonesia ini. Apabila kondisi lingkungan tak kunjung membaik, mereka dan keturunannyalah yang akan merasakan dampak dari kondisi tersebut. Oleh karena itu, konflik lingkungan di Indonesia harus segera diatasi demi keberlangsungan hidup di masa mendatang.
Konflik persampahan merupakan faktor utama yang menyebabkan buruknya kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Berdasarkan data dari Bank Dunia (World Bank) dalam laporannya yang berjudul ”The Atlas of Sustainable Development Goals” (2023), Indonesia disebut menempati posisi kelima sebagai negara penghasil sampah terbesar di dunia di tahun 2020. Fakta tersebut memberikan sinyal darurat bagi kita para pelajar Indonesia, agar segera mengambil tindakan untuk memulai perubahan.
Sebagai salah satu generasi pelajar Indonesia, kami memiliki gagasan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Ide tersebut yakni generasi pelajar Indonesia harus mulai membangun dan mengembangkan tradisi. Mengapa harus tradisi? Karena tradisi bukan hanya sekadar kebiasaan, melainkan sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya akan terus hidup dan berkembang. Hal ini berbeda dengan tren, yang masa waktunya cenderung singkat dan mudah tergantikan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, kami mengemas usul solutif untuk masalah persampahan di Indonesia dalam aksi W.O.W. (Wipe Out Waste). Aksi ini bukanlah sebuah program sementara yang tak berkelanjutan, tetapi aksi yang menjadi tradisi untuk kalangan pelajar Indonesia. W.O.W. merupakan tradisi keseharian yang mencakup aksi pengurangan terhadap penggunaan sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari, pengolahan sampah menjadi hal yang lebih berharga, dan gerakan pemberantasan sampah di sekitar lingkungan sekolah.
Para pelajar di sekolah kami telah mulai menjalankan tradisi ini, dimulai dari mengurangi penggunaan plastik dengan membiasakan diri untuk membawa botol air minum isi ulang (tumbler) dan membawa bekal sehat menggunakan kotak makan atau bungkusan daun pisang dari rumah, juga mendukung kebijakan agar kantin sekolah bebas dari sampah plastik. Untuk mengolah sampah menjadi hal yang lebih berharga, kami memilih untuk membuat kompos dari limbah sisa makanan atau limbah dari sampah organik. Lalu sebagai aksi pemberantasan sampah, setiap harinya kami akan mengamati, membuang, dan membersihkan sampah yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah.
Pelajar di sekolah kami telah menjadi pelopor dalam pembangunan Tradisi W.O.W. dan sekarang saatnya kalian memulai. Bayangkan apabila seluruh pelajar di Indonesia melaksanakan tradisi W.O.W. di sekolah. Jumlah limbah sampah yang dihasilkan tentu akan menurun dan kualitas lingkungan sekolah akan jauh lebih baik. Kualitas pelajar yang lulus dari sekolah itu juga akan memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi terhadap pengolahan sampah dan kebersihan lingkungan karena pelajar telah terbiasa melakukan tradisi W.O.W. selama bersekolah. Dengan demikian, pengurangan terhadap jumlah sampah juga peningkatan kualitas lingkungan hidup di Indonesia akan dapat tercapai—karena segala aksi kecil kita hari ini, akan berdampak besar di kemudian hari!
Esai : Kesimpulan

Permasalah krusial terkait persampahan di Indonesia memberikan dampak buruk terhadap kualitas lingkungan hidup. Karena itu, konflik persampahan perlu segera diatasi demi meningkatkan kualitas hidup bagi generasi penerus bangsa di masa depan. Sehingga, dibutuhkan orang-orang terdidik untuk menemukan solusi permasalah sampah di Indonesia.
Para pelajar Indonesia menjadi harapan bangsa untuk dapat meningkatkan kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Dengan mengembangkan tradisi W.O.W. (Wipe Out Waste) di lingkungan sekolah, permasalahan sampah di Indonesia dapat secara perlahan diatasi dan peningkatan kualitas hidup di masa depan akan dapat tercapai. W.O.W. merupakan tradisi keseharian yang mencakup aksi pengurangan terhadap penggunaan sampah anorganik dalam kehidupan sehari-hari, pengolahan sampah menjadi hal yang lebih berharga, dan gerakan pemberantasan sampah di sekitar lingkungan sekolah.
Selain dapat menjadi ide solutif mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan kualitas hidup di Indonesia, tradisi W.O.W. juga memberikan peningkatan yang positif terhadap perkembangan pelajar di Indonesia. Selain menjadi generasi terdidik, pelajar Indonesia juga dapat memiliki pemahaman dan kesadaran yang tinggi terhadap pengolahan sampah dan kebersihan lingkungan. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat pelajar Indonesia telah terbiasa melakukan tradisi W.O.W. selama bersekolah.
Dengan demikian, mari berkontribusi bersama untuk investasi Bumi bersih dengan menumbuhkan Tradisi W.O.W. di sekolah—jadikan W.O.W. sebagai warisan berharga bagi generasi pelajar di masa mendatang, ciptakan dunia yang lebih hijau!
Infografik

Melalui infografik ini, kami ingin menyampaikan secara ringkas terkait seberapa besar konflik persampahan yang terjadi di Indonesia. Untuk mengatasinya, kami memberikan solusi dengan konsep W.O.W. sebagai solusi solutif untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Ada 4 metode atau cara yang dicakup dalam W.O.W. —yakni membawa botol dan kotak makan sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengikuti Bank Sampah, dan melakukan daur ulang.
Rubrik Diskusi–Infografik Pertamina

Sebagai perusahaan minyak terbesar di Indonesia, perusahaan Pertamina ternyata tidak hanya berperan dalam menyuplai sumber energi untuk kendaraan bermotor lho! Pertamina juga ikut serta berperan dalam pengolahan sampah di Indonesia. Melalui rubrik diskusi berjudul ”Pertamina Hadapi Sampah, Bukan Sekedar Buang tapi Olah” kami ingin mengajak sobat se-udara untuk mendiskusikan terkait pengolahan sampah yang dilakukan oleh Pertamina bersama–sama.
Foto Bercerita

Banyak pengalaman seru sekaligus menegangkan ketika mengikuti kegiatan perlombaan ini. Berbagai diskusi telah kami lewati, berbagai revisi telah kami lalui. Hingga akhirnya kami dapat merangkum beberapa momen kami ketika mengerjakan ”Mading W.O.W” ini di Section–Foto Bercerita kali ini.
Foto Bercerita

Dalam section–Foto Bercerita edisi kedua, kami memamerkan beberapa gambar terkait Tradisi W.O.W. yang sudah kami laksanakan di sekolah. Seperti penggunaan botol minum isi ulang (tumbler), membawa bekal sehat menggunakan kotak bekal, dan mendukung aksi kantin bebas plastik untuk mengurangi limbah sampah plastik di sekolah. Ada juga gambar tempat pengolahan sampah organik kami untuk dapat menjadi pupuk alami. Kami berharap adanya gambar-gambar ini dapat memotivasi sobat se-udara agar mengikuti jejak kami untuk Bumi dan negara tercinta kita!
Sobat se-udara kita sudah sampai di section terakhir, nih! Dan kini saatnya kami dari Tim TrashFormer untuk berpamitan dari kalian. Kami mengucapkan terimakasih atas antusias dari sobat se-udara untuk membaca keseluruhan isi dari mading kami. Semoga informasi yang disampaikan dalam mading kami dapat bermanfaat untuk sobat se-udara semuanya dan dapat memotivasi kalian untuk mengikuti jejak kami dalam dunia digital—mempromosikan aksi penyelamatan lingkungan hidup di Indonesia
Sampai jumpa di mading kami selanjutnya!