5 Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, Buat Anggaran Khusus

- Tentukan target pendidikan yang ingin dicapai, termasuk estimasi biaya dan waktu
- Buka rekening tabungan khusus pendidikan untuk memisahkan dana dengan fitur autodebet
- Investasikan dana sesuai jangka waktu, pertimbangkan reksa dana saham atau deposito
Bagi banyak orangtua, biaya pendidikan selalu jadi satu momok yang cukup mengkhawatirkan. Sebab, umumnya biaya ini akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu saja itu gak hanya persoalan uang sekolah saja. Biaya lain seperti buku pelajaran, seragam, kegiatan ekstrakurikuler, sampai uang saku, semuanya butuh dipersiapkan juga. Buat kamu yang sudah atau sedang bersiap jadi orang tua, mempersiapkan dana pendidikan itu butuh strategi.
Namun tenang, kamu gak perlu jadi ahli keuangan buat mulai merencanakan dana pendidikan anak. Hal terpenting adalah konsisten dan punya pemahaman dasar soal pilihan yang tersedia. Dikarenakan, semakin dini kamu memulai, semakin ringan beban yang harus kamu tanggung ke depannya. Berikut ini lima cara mempersiapkan dana pendidikan anak!
1. Tentukan target pendidikan yang ingin dicapai

Sebelum masuk ke perhitungan biaya, kamu perlu tahu dulu target pendidikan anak nantinya. Apakah kamu ingin dia menempuh pendidikan sampai sarjana di universitas lokal, atau bahkan lanjut ke luar negeri? Target ini akan sangat memengaruhi berapa banyak dana yang perlu kamu kumpulkan dan strategi keuangannya.
Misalnya, biaya kuliah di universitas negeri jelas beda dengan kampus swasta. Belum lagi kalau kamu ingin menyekolahkan anak ke sekolah internasional sejak dini. Jadi, buatlah daftar jenjang pendidikan, estimasi biayanya, dan target waktu kapan dana itu harus siap. Dari sini, kamu bisa mulai menyusun rencana dengan lebih terukur.
2. Buka rekening tabungan khusus pendidikan

Cara paling tepat untuk mulai mempersiapkan dana pendidikan anak adalah dengan membuka rekening terpisah khusus untuk itu. Jangan gabungkan dana pendidikan dengan rekening gaji atau pengeluaran harian kamu. Supaya dana ini tetap aman dan gak tergoda untuk memakainya.
Pilih rekening dengan biaya administrasi rendah dan bunga kompetitif. Ada juga bank yang menawarkan produk tabungan pendidikan dengan fitur autodebet dari rekening utama. Jadi, kamu bisa menyisihkan dana secara otomatis setiap bulan tanpa harus repot mikirin manual transfer.
3. Investasi sesuai jangka waktu

Waktu dan investasi akan jalan berbarengan. Misalnya, kamu punya waktu lebih dari lima tahun sebelum dana pendidikan anak dibutuhkan, investasi bisa jadi pilihan lebih bijak daripada sekadar menabung. Kenapa? Karena inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 10 persen atau lebih setiap tahunnya. Investasi akan membantu kamu menjaga nilai uang agar gak jatuh karena inflasi.
Untuk jangka panjang, kamu bisa pilih reksa dana saham, saham, atau instrumen investasi lain yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi. Untuk jangka menengah, kamu bisa pertimbangkan reksa dana campuran atau reksa dana pendapatan tetap. Sedangkan untuk jangka pendek, sebaiknya pilih instrumen yang lebih aman seperti deposito atau reksa dana pasar uang.
4. Gunakan asuransi pendidikan secara bijak

Asuransi pendidikan sering dianggap solusi untuk menabung dan melindungi masa depan anak. Namun, perlu diketahui bahwa ini bukan satu-satunya cara dan gak cocok untuk semua orang. Produk asuransi biasanya menggabungkan proteksi jiwa orangtua dan investasi dalam satu paket. Keuntungannya, jika terjadi hal yang gak diinginkan pada pencari nafkah, dana pendidikan anak tetap aman.
Namun, kamu juga perlu perhatikan biaya-biaya tersembunyi, nilai tunai yang gak selalu optimal, dan keterbatasan fleksibilitas dana. Kalau kamu memilih asuransi pendidikan, pastikan kamu paham betul manfaat dan risikonya. Bandingkan produk, baca polis dengan detail, dan pastikan sesuai dengan rencana dan kemampuan finansialmu, ya!
5. Rutin evaluasi dan sesuaikan rencana

Keuangan itu dinamis, begitu juga dengan kebutuhan pendidikan anak. Kamu perlu mengevaluasi rencana dana pendidikan secara berkala, minimal setahun sekali. Cek apakah targetmu masih relevan, apakah dana sudah terkumpul sesuai rencana, dan apakah strategi investasi atau tabungan masih tepat atau tidak.
Misalnya, kalau kamu dapat kenaikan gaji atau penghasilan tambahan, bisa aja kamu tingkatkan kontribusi ke tabungan pendidikan. Namun, kalau ternyata biaya sekolah incaranmu sedang naik signifikan, kamu bisa cari alternatif atau sesuaikan target tanpa kehilangan arah. Evaluasi rutin juga membantu kamu tetap on track dan gak mudah tergoda buat memakai dana pendidikan untuk kebutuhan lain.
Mempersiapkan dana pendidikan anak itu harus sedini mungkin, semakin cepat kamu memulainya, semakin ringan beban finansialmu ke depannya. Mulailah dari langkah kecil dan kamu gak harus tunggu mapan untuk melakukannya.