Mengenal 7 Tools Teknik Industri untuk Problem Solving

Teknik industri merupakan bidang keilmuan yang banyak membahas terkait aspek efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Dalam mencapai hal tersebut, biasanya diperlukan beberapa tools sebagai upaya untuk pemecahan masalah.
Biasanya, masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tidak semerta-merta langsung mengarah pada akar masalah. Sehingga diperlukan 7 tools berikut yang mungkin bisa kamu pakai untuk bisa menyelesaikan masalah sampai ke akarnya. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, simak ulasannya!
1. Check Sheet

Check sheet merupakan tool yang biasa dipakai untuk menyelesaikan masalah pada kasus pengendalian kualitas. Biasanya, check sheet banyak digunakan dalam teknik pemecahan masalah seperti 8D, siklus PDCA dan fase pengukuran six sigma.
Pada penggunaannya, format penulisan check sheet perlu disesuaikan dengan masalah yang ada. Supaya dapat mempermudah analis dalam melakukan interpretasi terhadap data yang dikumpulkan.
2. Pareto Chart

Sekilas mirip dengan histogram, pareto chart merupakan tools pemecahan masalah yang didasarkan pada Pareto's Law. Di mana, pareto chart akan memperlihatkan bahwa suatu proporsi yang lebih kecil justru memiliki kecenderungan besar terhadap mayoritas proporsi.
Dengan kata lain, jika 20 persen dari akar masalah utama dapat diselesaikan. Maka terdapat 80 persen dari permasalahan lainnya dapat langsung terjawab. Hal ini memungkinkan kita untuk fokus pada 20 persen akar masalah utama saja yang memiliki pengaruh lebih besar.
3. Control Chart

Control chart atau biasa disebut juga peta kendali adalah tool yang biasa digunakan pada kasus pengendalian kualitas. Dengan menggunakan control chart kita bisa tahu bagaimana suatu proses berubah dari waktu ke waktu.
Pada pembuatan control chart diperlukan penentuan terhadap batas-batas sebagai acuan bahwa proses yang dianalisis tidak berada di luar area batas kendali. Sehingga apabila hal itu terjadi, maka perlu dihilangkan atau diabaikan.
4. Fishbone Diagram

Fishbone atau disebut juga cause and effect diagram merupakan tool yang sering digunakan untuk menganalisis berbagai macam potensi penyebab dari suatu masalah. Diagram ini akan mempertimbangkan beberapa elemen atau aspek, sehingga kita bisa tahu dari elemen mana saja masalah tersebut berasal.
Dengan bentuk seperti tulang-tulang ikan. Biasanya, kepala ikan pada fishbone menandakan gejala dari masalah, sehingga tulang-tulangnya nanti mencari penyebab utama dari gejala masalah tersebut.
5. Histogram

Sebagian banyak orang akan mengenal tool yang satu ini. Pasalnya, histogram paling umum digunakan dalam membantu memvisualisasikan distribusi dan persebaran data.
Histogram akan lebih cocok digunakan untuk data numerik. Sehingga output-nya nanti berupa grafik yang mampu memberikan informasi terkait bentuk distribusi frekuensi dari data numerik yang dikumpulkan.
6. Scatter Diagram

Tool yang satu ini pun banyak digunakan karena mampu menampilkan informasi terkait hubungan atau korelasi dari suatu variabel. Plot data yang akan ditampilkan pada scatter diagram berupa format dalam bentuk x-y plot.
Pada scatter diagram, apabila suatu variabel memiliki hubungan maka titik-titik pada grafik akan berada di sepanjang kurva. Semakin baik hubungannya, maka akan semakin erat dan berdekatan poin-poinnya.
7. Stratification Diagram

Tool terakhir yang mungkin bisa kamu gunakan untuk problem solving adalah stratification diagram. Pada diagram ini, suatu data dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan kecil yang memiliki karakteristik yang sama.
Dengan menggunakan stratification diagram, maka suatu pola data dari grafik dapat terlihat dengan baik. Di mana sebelumnya, data masih sulit dilihat karena berasal dari berbagai kategori yang disatukan.
Nah, itu tadi 7 tools yang mungkin bisa kamu gunakan untuk pemecahan masalah. Setiap tool memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karenannya, kamu bisa gunakan sesuai dengan kebutuhan.