Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mental Illness: Pengertian, Gejala, Jenis, dan Cara Mengatasi

Ilustrasi mental illness (pexels.com/Juliano Ferreira)

Mental illness ini salah satu gangguan kesehatan mental yang kerap dialami oleh banyak orang. Secara sederhana, mental illness artinya kondisi kesehatan mental atau gangguan yang memengaruhi suasana hati, pemikiran, dan perilaku individu.

Tentunya penting untuk mengetahui seperti apa mental illness. Untuk itu, berikut ini pembahasan lengkapnya mulai dari definisi, jenis sampai cara mengatasi. Simak di bawah ini.

1. Apa itu mental illness?

Ilustrasi mental illness (unsplash.com/Imani Bahati)

Mengutip laman MayoClinic, mental illness adalah gangguan kesehatan mental yang mengacu pada berbagai kondisi dan dapat memengaruhi suasana hati, pemikiran, serta perilaku. Contoh penyakit ini seperti depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku yang adiktif.

Banyak orang memiliki masalah kesehatan mental dari waktu ke waktu. Ketika tanda atau gajalanya sudah muncul, biasanya akan berkembang hingga membuat seseorang stres atau depresi. Kalau sudah begini, akan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Ihuoma Njoku, MD adalah seorang psikiater di Charlottesville, Virginia di laman Psychiatry. "Penyakit mental adalah kondisi kesehatan yang melibatkan perubahan emosi, pemikiran atau perilaku (atau kombinasi dari semuanya). Penyakit mental dapat dikaitkan dengan tekanan dan/atau masalah fungsi dalam aktivitas sosial, pekerjaan, atau keluarga." ungkapnya.

2. Gejala mental illness

ilustrasi depresi (unsplash.com/Florian Pérennès)

Masih mengutip laman yang sama, tanda atau gejala mental illness bisa bervariasi. Hal ini tergantung pada gangguan, keadaan, atau faktor lainnya. Tapi gejalanya dapat memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku seseorang. Berikut ini beberapa gejalanya.

  • Merasa sedih atau muram.
  • Sering merasa bingung atau kemampuan konsentrasi berkurang.
  • Punya ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrem.
  • Perubahan suasana hati yang ekstrem.
  • Suka menarik diri dari teman, lingkungan atau aktivitas sosial.
  • Merasa kelelahan, tak ada energi atau mengalami gangguan tidur.
  • Detasemen dari kenyataan (delusi), paranoia atau halusinasi.
  • Tidak mampu mengatasi masalah sehari-hari atau stres.
  • Sulit memahami dan berhubungan dengan situasi serta orang lain.
  • Punya masalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba.
  • Muncul perubahan besar dalam kebiasaan makan.
  • Gairah seks berubah.
  • Merasa marah, permusuhan, atau kekerasan yang berlebihan.
  • Punya pemikiran untuk bunuh diri.

Itulah tadi beberapa tanda atau gejala umum saat seseorang punya masalah dengan mental illness. Tapi gejala lain juga bisa dari fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, sakit punggung, dan rasa nyeri pada tubuh yang tidak bisa dijelaskan.

3. Jenis-jenis mental illness

ilustrasi orang dengan gangguan kecemasan (pixabay.com/xenseru)

Mengutip laman Health Direct, ada beberapa jenis mental illness yang kerap dialami oleh seseorang. Hal ini juga termasuk dalam golongan mental disorders. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut di antaranya.

  • Gangguan suasana hati (seperti depresi atau bipolar).
  • Gangguan kecemasan.
  • Gangguan kepribadian.
  • Gangguan psikotik (seperti skizofrenia).
  • Gangguan makan.
  • Gangguan terkait trauma (seperti stres pasca-trauma).
  • Gangguan penyalahgunaan zat (seperti alkohol, narkoba, dan sejenisnya).

4. Penyebab mental illness

Ilustrasi obat-obatan terlarang (Unsplash/Michael Longmire)

Dalam laman Health Direct juga dijelaskan beberapa penyebab seseorang memiliki masalah dengan mental illness. Faktor yang memengaruhinya pun bisa cukup luas, mulai dari lingkungan sosial, budaya, pengalaman masa lalu, bahkan genetika. Untuk lebih jelasnya, simak di bawah ini.

  • Faktor genetik: Memiliki anggota keluarga yang punya penyakit mental bisa meningkatkan risiko. Tapi tidak selalu, hanya karena satu anggota keluarga memiliki penyakit mental, bukan berarti yang lain akan mengalaminya.
  • Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol: Hal ini bisa memicu gangguan mental, bipolar, psikosis, hingga paranoia.
  • Faktor biologis lainnya: Beberapa kondisi medis, sakit tak kunjung sembuh, atau perubahan hormonal.
  • Pengalaman hidup: Ada trauma masa lalu atau masa kecil seperti pelecehan atau penelantaran bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit mental.
  • Trauma dan stres: Peristiwa dalam hidup bisa cukup traumatis atau stres saat dewasa sekalipun. Hal ini bisa berkembang hingga meningkatkan risiko gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Faktor kepribadian: Beberapa sifat seperti perfeksionis atau rendah diri bisa meningkatkan risiko depresi atau kecemasan.

5. Cara mengatasi mental illness

ilustrasi yoga (unsplash.com/Zen Bear Yoga)

Mental illness bisa diobati dan membuat seseorang hidup lebih produktif dan bahagia. Masih mengutip Health Direct, kamu memiliki beberapa pilihan yang mungkin akan membantu. Lalu bagaimana cara mengatasi mental illness? Berikut di antaranya.

  • Melakukan terapi psikologis dengan profesional.
  • Menggunakan obat-obatan yang diresepkan, seperti antidepresan.
  • Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti olahraga, menghindari alkohol, obat-obatan terlarang, dan sejenisnya.
  • Melakukan relaksasi, meditasi, atau terapi lain bisa membantu memulihkan kesehatan mentalmu.

Selain itu, jika kamu mulai benar-benar khawatir dengan kondisi mentalmu, kamu bisa mencoba menghubungi dokter. Ini bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan perawatan dan mengembalikan kesehatan mental.

Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai mental illness. Jika kamu memiliki masalah ini, jangan ragu untuk meminta bantuan. Semoga artikel ini bisa membantu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Robertus Ari
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us