Mudah Diingat, Ini 16 Bahasa Minang untuk Anggota Tubuh

Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian tubuh masing-masing, tak terkecuali manusia. Manusia diciptakan begitu sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Indonesia memiliki ratusan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahasa-bahasa tersebut, tentunya, mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri. Begitu pula bahasa Minang.
Kali ini, akan dibahas mengenai cara masyarakat Minangkabau menyebutkan nama-nama dari anggota tubuh manusia. Bagi kamu yang berniat mengunjungi ranah Minang, disarankan untuk menyimak artikel ini sampai akhir. Tunggu apa lagi? Kalau begitu, yuk mulai scrolling!
1.Tak berbeda jauh, bahasa Minang rambut adalah rambuik. Cara pengucapannya seperti kata rambwik, dengan 'k' yang dilepas, seolah digunakan tanda petik satu

2.Lalu ada kepala, yang bahasa Minangnya kapalo. Mudah diingat, bukan?

3.Selanjutnya, ada kaniang yang arti bahasa Indonesianya adalah jidat atau dahi

4. Organ untuk melihat dinamakan mato atau bahasa Indonesianya, mata

5.Kalau untuk mendengar digunakan talingo, alias telinga

6.Masyarakat minang menyebut hidung sebagai iduang

7.Kemudian, ada bibir yang dalam bahasa Minang disebut bibia

8.Lain lagi dengan mulut, orang Minang menyebutnya muncuang. Agak mirip dengan kata moncong, ya?

9.Masih dengan pelafalan 'k' yang dilepas, bahasa Minang dari dagu ialah daguak

10.Bagian-bagian wajah sudah dibahas. Nah, untuk bahasa Minang dari wajahnya sendiri adalah mungko atau muko

11.Kali ini, kita beralih pada leher yang dalam bahasa Minang disebut lihia

12. Jempol atau ibu jari dikenal sebagai ampu. Biasanya jadi simbol untuk situasi yang bagus

13.Untuk jari telunjuknya, penduduk Minang menggunakan kata tunjuak

14.Kalau jari terkecil alias kelingking dinamakan kalingkiang

15.Next, ada kaki bagian atas atau paha yang di daerah Sumbar penyebutannya menjadi pao

16.Terakhir, untuk kaki bagian bawah alias betis, penduduk Minang menyebutnya batih

Nah, itulah bahasa Minang dari anggota-anggota tubuh manusia. Jika ada bagian yang tidak disebutkan, itu berarti bahasa Minangnya sama persis dengan bahasa Indonesia. Bagaimana, cukup mudah, bukan?