- Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
- Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh agama)
- Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh etika)
- Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh filsafat antropolog)
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli dan Metodenya

Eksistensi manusia memang menarik untuk dipelajari, nih. Bahkan karena disebut sebagai makhluk fana yang kompleks, tujuan hidup manusia acap dipertanyakan dalam kehidupan yang singkat di dunia ini.
Perdebatan tentang eksistensi manusia serta tujuan hidupnya merupakan bagian dari ilmu filsafat. Filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia" yang terdiri dari dua kata, yaitu "philos" yang berarti “cinta” dan "sophia" yang artinya “kebijaksanaan”.
Namun, untuk mengetahui penjelasan secara lengkap terkait filsafat, berikut menurut para ahli sekaligus metodenya. Check this out!
1. Pengertian filsafat menurut para ahli

Aristoteles berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya, ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Sedangkan menurut Socrates, filsafat merupakan ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas dengan mengandalkan akal budi.
Kemudian Al-Farabi menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu mengenai yang ada, yang tidak bertentangan dengan agama, bahkan sama-sama bertujuan mencari kebenaran. Rene Descartes menjelaskan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
Menurut Immanuel Kant, filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan tentang Tuhan, alam, serta segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (teori pengetahuan), yang menjawab persoalan apa yang bisa diketahui. Lalu, Immanuel Kant menjelaskan, filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
Sidi Gazalba dalam 'Sistematika Filsafat' menjelaskan bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang radikal, sistematis, dan universal. Kata “radikal” ini berasal dari bahasa Latin "radix" yang artinya akar, sehingga permasalahan yang dikaji, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke akar-akarnya.
Mengutip dari Buku Ajar 'Filsafat Pendidikan', Harold H. Titus mengemukakan pengertian filsafat dalam arti sempit hingga dalam arti luas. Dalam arti sempit, filsafat adalah ilmu yang berkaitan dengan metodologi atau analisis bahasa secara logis dan analisis makna-makna.
Dalam arti yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup. Ada beberapa definisi filsafat yang dikemukakan Harold Titus, yaitu:
- Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.
- Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian penalaran.
- Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah.
- Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir.
Sementara pertanyaan filsafat ilmu dari Harold Titus meliputi berikut ini:
- Apakah akal manusia? Dapatkan akal manusia mengetahui apa yang ingin diketahuinya?
- Dari apa sumber pengetahuan itu?
- Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang?
2. Metode filsafat

Dikutip dari buku 'Pengantar Filsafat Ilmu', metode dipakai sebagai alat pendekatan untuk mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf masing-masing. Adapun metode filsafat tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Metode Kritis (Socrates dan Plato)
Metode kritis bersifat analisis istilah dan pendapat. Metode ini menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan bertanya, berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan menolak, sehingga pada akhirnya bisa ditemukan hakikat.
2. Metode Intuitif (Plotinus dan Bergson)
Metode intuitif memakai cara intuitif dan pemakaian simbol-simbol untuk berusaha melaksanakan pembersihan intelektual bersama dengan penyucian moral, sehingga tercapai suatu pemikiran yang jernih.
3. Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas)
Metode skolastik bersifat sintetis deduktif, yang artinya memecahkan suatu persoalan dengan menggunakan analisis dan pengambilan kesimpulan yang dimulai dari prinsip-prinsip umum, lalu diimplementasikan ke hal-hal ataupun prinsip-prinsip khusus. Metode ini bertitik tolak dari definisi dan prinsip yang jelas, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
4. Metode Geometris (Rene Descartes)
Metode geometris dilakukan dengan analisis terkait hal-hal yang kompleks untuk dicapai intuisi terhadap hakikat-hakikat sederhana, kemudian dideduksi secara matematis segala pengertian lainnya.
5. Metode Empiris (Hobbes, Locke, Berkeley, dan David Hume)
Hanya pengalaman yang menyajikan pengertian benar, maka sebuah pengertian ataupun ide akan menghasilkan pengetahuan apabila itu bersumber dari pengalaman.
6. Metode Transendental (Immanuel Kant)
Metode ini adalah salah satu pendekatan teologi kontekstual, yang menyatakan bahwa realitas bukan sesuatu yang “ada di luar”, melainkan hakikat sejatinya yang tidak tampak secara imanen.
7. Metode Fenomenologi (Husserl)
Metode ini dilakukan dengan penyederhanaan secara sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di baliknya.
8. Metode Dialektis (Hegel dan Mark)
Metode ini dilaksanakan dengan mengikuti dinamika pikiran berbasis peristiwa di alam semesta dan bersandarkan pada dialektika, tesis, antitesis, dan sintesis untuk mencapai hakikat kenyataan.
9. Metode Neo Positivis
Kenyataan bisa dipahami menurut hakikatnya dengan menggunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).
10. Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein)
Analitika merupakan metode yang khusus dalam filsafat dengan cara menguji ungkapan-ungkapan yang digunakan berdasarkan analisis bahasa dengan tujuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki.
Nah, itu dia pengertian filsafat menurut para ahli dan metodenya. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!