Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet, Sedikit Berbeda
Zaman sekarang, banyak orang yang tidak lagi mengandalkan buku cetak sebagai bahan referensi. Karena kecanggihan teknologi, internet sering dipakai sebagai sarana untuk mencari informasi. Nah, walau demikian, penulisan daftar pustakanya pun harus diperhatikan. Karena tetap saja artikel yang dari internet memiliki pengarangnya sendiri.
Meski hampir sama dengan gaya penulisan daftar pustaka dari sumber lainnya, tapi ada sedikit perbedaan dengan yang dari internet, lho. Maka dari itu, yuk simak pembahasannya, supaya kamu tidak bingung lagi dalam kepenulisannya.
Ada yang harus dimasukkan, yakni URL artikel yang diambil dari internet
Nah, selanjutnya adalah poin apa saja yang ada dalam kepenulisan daftar pustaka dari internet? Berikut poin-poinnya:
- Nama pengarang;
- Tahun penayangan;
- Judul artikel;
- Alamat URL;
- Waktu mengaksesnya.
Setelah mengetahui poin apa saja yang harus ditulis, maka selanjutnya mari simak contoh berikut ini:
Data artikel dari internet:
Judul: Mengenal Jenis Tangga Nada Diatonis
Penulis: Laurensius Aldiron
Tahun penayangan: 2022
Alamat URL : https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/education/amp/laurensius-aldiron-1/tangga-nada-diatonis-c1c2
Waktu mengakses: 15 Agustus 2022, pukul 09.45
Dari data di atas, maka kepenulisan daftar pustakanya adalah sebagai berikut ini:
Aldiron, Laurensius. 2022. "Mengenal Jenis Tangga Nada Diatonis", https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/education/amp/laurensius-aldiron-1/tangga-nada-diatonis-c1c2, diakses pada 15 Agustus 2022 pukul 09.45.
Jadi, seperti itulah contoh kepenulisan daftar pustaka dari internet. Tentunya formatnya hampir sama seperti daftar pustaka dari buku atau jurnal. Hanya terdapat tambahan alamat URL serta waktu mengaksesnya. Jangan lupa, ya!
