ilustrasi Perang Padri (commons.wikimedia.org/G.L. Kepper: Wapenfeiten van het Nederlandsch-Indische leger)
Perang Padri sendiri terjadi karena adanya perbedaan pandangan di antara kaum Padri dengan kaum Adat. Bahkan, peperangan terjadi selama tiga masa. Masa pertama pada 1821-1825, yang ditandai dengan perlawanan kaum Padri di daerah Minangkabau.
Masa kedua, antara 1825-1830, pertempuran mulai mereda karena Belanda melakukan perjanjian. Awalnya, perjanjian dilakukan dengan kaum Padri. Namun, akhirnya kaum Adat terdesak dam meminta bantuan kepada Belanda untuk melawan kaum Padri.
Masa ketiga, pada 1830-1838 yang terjadi perlawanan dari kaum Padri hingga Belanda melakukan penyerbuan besar-besaran. Selama perlawanan, perang Padri dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol yang menghadapi pasukan Belanda yang menyerbu di benteng Bonjol.
Karena Belanda kesulitan untuk mengalahkan kaum Padri, pada 1824 terjadi perjanjian damai dalam maklumat Perjanjian Masang. Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch melakukan perdamaian bersama Tuanku Imam Bonjol. Perjanjian itu dilakukan karena Belanda mengalami kerugian di Pulau Jawa.
Selain itu, Belanda membawa tentara dari Eropa, tetapi serangan tersebut rupanya masih gagal. Pada 20 Juli 1837, Belanda membawa beberapa tentara dari Eropa dan Afrika untuk mengepung Tuanku Imam Bonjol dan pasukannya. Setelah tiga kali menyerang benteng Bonjol, Belanda akhirnya berhasil menguasai benteng pada 16 Agustus 1837.
Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerah kepada Belanda pada Oktober 1837, lalu dipindahkan ke Cianjur, Jawa Barat, kemudian ke Ambon, hingga ke Minahasa. Beliau meninggal dunia pada 8 November 1864 di tempat pengasingan.
Tuanku Imam Bonjol dimakamkan di desa Lota Pineleng. Perjuangannya menentang penjajahan diapresiasi dan mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia. Pada 6 November 1973, Tuanku Imam Bonjol diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Nah, itulah dia penyebab dan latar belakang Perang Padri yang terjadi selama tiga masa. Perang Padri merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang dikenang hingga saat ini.