Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Rahasia agar Artikelmu Langganan Terbit di IDN Times

ilustrasi orang yang sedang mengetik di laptop (pexels.com/Michael Burrows)
Intinya sih...
  • Memahami syarat dan ketentuan menulis di IDN Times adalah kunci utama agar tulisan diterima
  • Menarik hati editor dengan memahami aturan penulisan, gaya bahasa, target audiens, dan topik yang populer di IDN Times
  • Rahasia tulisan cepat terbit adalah judul click-worthy, awalan menarik, dan self-editing sebelum mengirim

Untuk kamu yang sering bertanya-tanya "Kapan ya artikelku terbit di IDN Times?" bisa jadi setelah membaca artikel ini adalah waktunya. Bagi seorang penulis artikel, melihat artikelnya diterbitkan di media ternama seperti IDN Times rasanya pasti bangga. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua artikel bisa langsung lolos seleksi.

Terdapat standar yang harus kamu penuhi, mulai dari gaya penulisan hingga sudut pandang yang menarik. Kalau tulisanmu sering stuck di tahap revisi atau malah tidak pernah diterima sama sekali, kamu perlu ubah strategi dan evaluasi. Bisa saja ada sesuatu yang kurang, yuk pahami dulu enam tips rahasia agar banyak artikelmu bisa terbit di IDN Times dan jadi favorit pembaca.

1. Pahamin dulu syarat dan ketentuan terbaru di IDN Times

ilustrasi perempuan yang sedang menggunakan laptop (pexels.com/Vlada Karpovich)

Satu hal utama yang paling penting ini jarang dipahami secara dalam oleh penulis yang baru pertama kali mengirim. Padahal memahami syarat dan ketentuan jadi kunci utama agar menarik hati editor. Kamu bisa membaca segala panduan menulis di dashboard akunmu atau secara ringkas kamu bisa baca artikel "10 Step-by-step Nulis Artikel di IDN Times Community".

Mulai sekarang yuk pahami aturannya, gaya bahasanya, target audiensnya, topik atau rubrik yang tersedia di IDN Times, dan informasi penunjang lainnya. Perbanyak membaca artikel-artikel yang sudah publish di sana. Lalu, jadikan inspirasi untuk ide tulisan yang lain dengan menerapkan teknik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi), bukan plagiasi. 

2. Pilih judul dan topik yang relate, unik, eyecatching, dan click-worthy

ilustrasi seorang penulis artikel (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tulisan yang menarik itu tulisan yang paling dekat atau relatable dengan audiens, tetapi disajikan dengan cara yang unik dan judul yang click-worthy. Tidak hanya itu, isinya pun menarik, akurat, jarang dibahas, dan insightful. Untuk memahami lebih dalam kamu perlu memahami karakteristik tiap rubriknya, kamu bisa membaca artikel "Rahasia Tiap Kanal IDN Times agar Tulisan Cepat Terbit".

Sekarang, kalau kamu masih menulis artikel dengan topik atau judul misal “5 Manfaat Bangun Pagi”, coba ganti menjadi “5 Alasan Jadi Morning Person Bikin Kamu Lebih Kreatif”. Topik tersebut akan terasa relate oleh audiens IDN Times karena menggunakan istilah "morning person"  dinilai populer dan menarik di dunia anak muda. Berani berbeda itu baik, asalkan isinya juga selaras dengan judul dan disertai sumber serta argumen yang kuat ya. Ingat ya, click-worthy, bukan clickbait!

3. Ciptakan kalimat dan paragraf pembuka yang bikin penasaran

ilustrasi seorang perempuan yang produktif (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Paragraf awal merupakan pintu masuk yang akan membuat audiens akan melanjutkan membaca artikelmu atau tidak. Jangan sia-siakan beberapa kalimat awal dengan kata-kata yang membosankan atau terlalu mainstream. Bukalah artikel dengan sesuatu yang baru, mencengangkan, membahagiakan, dan apapun yang menggugah emosi serta rasa penasaran audiens. 

Daripada menulis awalan “berdasarkan survei dari Harvard",  coba ganti menjadi, “Bangun pagi jadi salah satu hal paling susah bagi para pecinta begadang, tapi kalau kamu bisa, kamu bakal dapetin banyak hal.” Setelah membaca kalimat tersebut, pembaca akan penasaran kan tentang hal apa aja yang bisa didapetkan dari bangun pagi. Manfaatkan rasa penasaran itu secara baik dan bijak ya. Pastikan informasi yang kamu berikan bisa menginspirasi.

4. Beri sentuhan personal agar isi artikel otentik

ilustrasi orang yang sedang mengetik (pexels.com/Oleksandr P)

Anggap saja aturan atau panduan menulis dari IDN Times itu seperti dress code pesta ulang tahun teman. Kamu perlu mengikutinya, tapi tetap bergayalah dengan ciri khasmu sendiri. Artinya, dalam menulis di IDN Times kamu perlu mematuhi aturan penulisan yang ada, tetapi kamu juga tetap diberi hak untuk bebas memilih tulisan dengan gayamu sendiri.

Entah dari kebebasan dari topik yang kamu pilih, sudut pandang yang kamu ambil, beberapa gambar yang kamu sertakan, dan lain-lain selama tidak melanggar aturan. Intinya, jangan terlalu kaku dalam menulis karena kamu bukan robot. Jadilah penulis yang sopan dan bijak, tetapi juga bisa tetap fleksibel dan santai dengan ciri khas pribadi supaya otentik.

5. Lakukan self editing sebelum mengirim

ilustrasi seorang penulis artikel (pexels.com/olia danilevich)

Rahasia tulisan cepat terbit dan bahkan langganan terbit di IDN Times itu kalau tulisannya beneran rapi dari segi apapun. Sebelum kirim, baca lagi tulisanmu. Sudahkah sesuai ketentuan? Apakah ada yang salah ketik? Ada yang kurang? Kalimatnya nyambung atau tidak? Gambarnya blur tidak? Referensi sudah disertakan atau belum?

Kalau sudah semua, langsung kirim saja. Perlu diingat dalam melakukan self editing, disarankan jangan terlalu perfeksionis ya nanti malah tidak jadi kamu kirim. Toh, tidak ada tulisan yang sempurna, yang ada hanyalah tulisan yang selesai dan sesuai. Yuk segera kirim tulisanmu tanpa banyak ragu lagi!

6. Nikmati siklus ditolak, sedih, evaluasi, dan konsisten kirim sampai terbit

ilustrasi seseorang di depan laptop (pexels.com/Edward Jenner)

Cinta ditolak sudah biasa, tapi kalau tulisan ditolak? Rugi banget kalau kamu menyerah begitu saja. Tulisan ditolak memang bikin sedih dan itu tidak apaa-apa, asalkan jangan lama-lama ya. Kalau dunia terus berjalan waktu tulisanmu ditolak, apa tidak rugi kalau kamunya memilih berhenti?

Ambil saja hikmahnya dan segala feedback-nya sambil evaluasi apa yang salah dan kurang. Susun lagi strategi-strategi yang lain, tulis lagi ide-ide menarik yang lain, dan belajar percaya diri lagi. Menulis artikel yang langganan terbit di IDN Times bukan untuk orang-orang yang mudah menyerah. Sebab, penulis hebat selalu lahir dari konsistensi dan selalu menjaga motivasi.

Menembus kurasi artikel di IDN Times memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Setelah menerapkan keenam tips di atas, semoga saja kamu bisa meningkatkan peluang artikel diterbitkan. Ingat, proses menulis itu tentang belajar dan bersabar. Jadi, jangan menyerah kalau artikelmu belum langsung terbit. Siapa tahu, dari kegagalan itu kamu bisa menciptakan tulisan selanjutnya yang jadi masterpiece. Selama bumi masih berputar, jangan pernah berhenti berkarya ya, calon penulis hebat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us