SCG Dukung Indonesia Emas 2045 Lewat Isu Lingkungan, Ada Beasiswanya!

- SCG memberikan beasiswa "Sharing the Dream" kepada 400 siswa SMA dan 10 mahasiswa S1 sejak 2012, untuk mendukung pembangunan dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
- Beasiswa ini disalurkan sesuai dengan prinsip ESG 4 Plus, untuk meningkatkan partisipasi kaum muda yang memahami penerapan ESG dan mendukung pertumbuhan hijau yang inklusif di ASEAN.
- Penerima beasiswa akan mengimplementasikan proyek komunitas berbasis lingkungan, serta mendapatkan pelatihan soft skills lainnya, dengan nilai manfaat mencapai Rp2.000.000 - Rp8.000.000 per tahun.
Jakarta, IDN Times – SCG, perusahaan terkemuka ASEAN dengan ragam lini bisnis, kembali memberikan beasiswa dengan nama “SCG Sharing the Dream” kepada 400 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa S1 sejak 2012. Untuk mendukung pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, beasiswa ini telah disalurkan kepada 4.460 pelajar di Indonesia.
Tentunya, pemberian beasiswa ini jadi bentuk SCG dalam mendorong visi Indonesia Emas 2045, khususnya di pilar “Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK”. Melalui beasiswa ini, SCG pun membuka akses pendidikan dan membentuk generasi muda untuk memiliki pola pikir green generation yang lebih peduli lingkungan. Kalau kamu berencana mendaftar beasiswa ini, berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu mengenai beasiswa SCG. Yuk, simak di bawah ini!
1. Mencetak generasi muda yang memiliki inovasi di bidang lingkungan

Sebelumnya, pemberian beasiswa SCG dijalankan selaras dengan prinsip ESG 4 Plus. ESG 4 Plus ini merupakan empat komitmen utama, yakni mencapai nol bersih emisi per tahun 2050, mewujudkan industri hijau, menekan kesenjangan sosial, dan merangkul kolaborasi. Dengan beasiswa yang disasarkan pada siswa SMA/sederajat dan mahasiswa, SCG memberikan beasiswa ini untuk meningkatkan partisipasi kaum muda yang memahami penerapan ESG.
“Triple planetary crisis yang mencakup perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati, merupakan tantangan pembangunan global. Beberapa isu yang menyebabkan kerusakan iklim ini, dampaknya akan dirasakan oleh para generasi muda. Untuk itu, diperlukan cara untuk mengurangi dampak terkait dengan isu-isu yang mulai bermunculan, seperti pulau tenggelam dan pantai yang terendam,” tutur Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/ Bappenas, Priyanto Rohmattullah saat pemberian penghargaan SCG Scholars di kawasan Jakarta Pusat (30/08/2024).
Menurutnya, untuk mencapai visi tersebut, partisipasi kaum muda sangat diperlukan. Partisipasi ini dapat dimulai dari lingkup pendidikan sebagai kunci. Itulah mengapa, pemberian beasiswa SCG kepada para pelajar Indonesia, jadi salah satu cara efektif untuk mengatasi isu lingkungan yang menjadi perhatian utama.
2. Mendukung pertumbuhan hijau pada target generasi muda

Sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus yang berfokus pada pelestarian lingkungan, pengurangan ketimpangan, dan kolaborasi yang inklusif, beasiswa SCG juga dapat mendorong pertumbuhan hijau yang inklusif (Inclusive Green Growth) di kawasan ASEAN.
“SCG berkomitmen mendukung pertumbuhan hijau yang inklusif melalui pemberian beasiswa sebagai pemenuhan hak pendidikan yang dibutuhkan oleh setiap orang. Beasiswa SCG juga sejalan dengan program Kurikulum Merdeka Belajar yang menawarkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga peserta didik dapat lebih memperkuat kompetensi mereka,” pungkas Paramate Nisagornsen, Vice President Corporate Administration SCG.
Ia pun berharap bahwa program ini dapat secara efektif berkontribusi dalam meningkatkan rata-rata masa wajib belajar jadi 12 tahun pada 2045. Dengan beasiswa SCG dan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, ia pun bercita-cita bahwa kedua program ini dapat memberdayakan para penerima beasiswa sebagai generasi muda yang memiliki pengaruh besar dalam isu lingkungan.
3. Mengimplementasikan proyek komunitas dari para penerima beasiswa SCG

Pada tahun ke-12 program Sharing the Dream, SCG mengusung tema "Green Generation". Tujuannya adalah membentuk generasi muda berkesadaran lingkungan dan aktif menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
“Dalam mengatasi perubahan iklim, diperlukan pemahaman dan kesadaran sejak dini agar peserta didik siap dan aktif terlibat. Pemerintah baru saja meluncurkan Panduan Pendidikan Perubahan Iklim sebagai bagian dari kurikulum Merdeka Belajar yang membekali peserta didik dengan pemahaman tentang penyebab, dampak, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim,” ujar Yogi Anggraena, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemdikbud Ristek
Adapun untuk tahun ini, terdapat tiga proyek komunitas dari SCG Scholars yang akan diimplementasikan:
1. Angelica Calluella, SMAN 1 Cibinong, mengusung Aplikasi Akar Harapan, yaitu platform digital untuk memudahkan masyarakat berpartisipasi dalam program penanaman pohon dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Bogor.
2. Alya Zahra Sabira, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, mengusung Lembur Lestari, proyek pengelolaan sampah makanan menjadi kompos di Kabupaten Sukabumi, melalui kampanye composting dan produksi kompos.
3. Alya Dzikry, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Inggrid Wilhelmina, Universitas Diponegoro, pemenang kompetisi ESG Ambassador 2024 sekaligus SCG Scholars angkatan 2023, mengusung Wonderlearn yang menggabungkan teknologi dan budaya untuk edukasi manajemen sampah dan kesadaran lingkungan Desa Wirokerten, Yogyakarta.
Dengan penerapan proyek di atas, SCG pun tidak hanya memberikan bantuan beasiswa, tetapi juga ikut memberdayakan masyarakat dan komunitas di Indonesia melalui ide-ide kreatif dan inovatif dari para penerima beasiswa.
4. Mendorong pertumbuhan generasi muda untuk Indonesia Emas melalui keterbukaan perencanaan pembangunan

Tidak hanya mengimplementasikan proyek yang dibangun, SCG juga mendorong para generasi muda dengan pelatihan soft skills lainnya. Kegiatan jejaring serta proyek komunitas merupakan manfaat lain dari program SCG yang juga sejalan dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
Sebagai informasi, tahun ini, jumlah pendaftar beasiswa mencapai 2.000 peserta atau meningkat 30 persen dari tahun lalu, dengan sebaran di Jakarta, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Sukabumi, Cianjur, dan Gresik yang merupakan wilayah operasional SCG.
Adapun secara nilai manfaat, kategori SMA/sederajat akan menerima dana pendidikan Rp2.000.000 per tahun. Sarjana menerima Rp8.000.000 per tahun hingga lulus atau maksimum masa studi empat tahun.
“SCG memulai mendanai pelajar untuk mengimplementasikan ide-ide sejak dua tahun lalu. Beberapa ide lain yang diimplementasikan, yakni mengubah minyak menjadi lilin dan mengurangi sampah dengan budidaya maggots. Kedua implementasi ini pun menjadi bentuk ide-ide baru untuk Indonesia Emas 2045 terhadap sustainable living dan green education,” ucap Hathaichanok Riddhagni Frumau, Duta Besar Thaiand.
5. Meningkatkan pengembangan pemuda secara menyeluruh

Tentunya, program beasiswa SCG dapat memiliki pengaruh lebih luas kepada para generasi muda. Tidak berhenti pada pengimplementasian program dan pemberian bantuan, SCG pun berharap dapat menginspirasi para penerima beasiswa dan pelajar lainnya untuk mencapai impian.
“SCG berkomitmen mendukung siswa-siswa berbakat di Indonesia untuk mencapai impian mereka dan berkontribusi pada masa depan bangsa. Kami berharap program beasiswa 'Sharing the Dream' dapat menginspirasi lebih banyak pemuda untuk terus mengejar pendidikan dan jadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” tutup Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia.
Dengan banyaknya green generation, masyarakat pun dapat terdampak dan teredukasi secara lebih lanjut dari ide-ide yang ditawarkan oleh para pelajar ini. Sebagai generasi muda yang memiliki kapasitas luas dalam mempengaruhi masyarakat, SCG pun bermanfaat bagi para pelajar yang memiliki inovasi, namun mengalami kendala dalam mengimplementasikannya.
Itu dia informasi seputar beasiswa Sharing the Dream dari SCG. Untuk info lebih lanjut, kamu dapat mengunjungi laman resminya di https://www.scg.com/id/sharingthedream/. Memberikan ragam manfaat kepada para penerimanya, tertarik untuk daftar beasiswa ini di periode selanjutnya?