Ada WC dan BH, 9 Singkatan Ini Diserap dari Bahasa Belanda
Melihat sejarah di masa lalu, bahasa Belanda nyaris menjadi bahasa sehari-hari penduduk lokal yang mereka jajah. Akan tetapi semua berubah begitu Jepang mengambil alih, Jepang melarang penggunaan bahasa tersebut dan hanya memperbolehkan penggunaan bahasa Indonesia dan Jepang.
Meskipun begitu, bukan berarti bahasa Belanda hangus begitu saja. Banyak sumber referensi pengetahuan baik itu sejarah, kedokteran, ataupun teologi Kristen yang tertulis dalam bahasa Belanda. Pengaruhnya juga bisa kita jumpai pada sejumlah kosakata bahasa Indonesia.
Nah, pasti kamu akrab dengan istilah WC, BH dan HVS? Ternyata singkatan ini memiliki kepanjangan yang tidak semua orang mengetahuinya. Perlu diketahui juga, singkatan ini ternyata merupakan serapan dari bahasa Belanda yang masih kita pakai hingga sekarang. Yuk, kita cek!
1. WC yang merupakan kepanjangan dari water closet. Singkatan yang sering kita pakai ini ternyata merupakan serapan dari bahasa Belanda
2. Selanjutnya ada kertas HVS yang memiliki kepanjangan houtvrij schrijfpapier. Artinya, kertas tulis serat kayu
3. Ada yang masih belum tahu singkatan dari BH? Nah, kata serapan ini singkatan dari buste houder, yaitu pemegang payudara
4. Selanjutnya ada OK atau operatie kamer yang artinya kamar operasi. Tenaga medis pasti tahu singkatan ini, kan?
5. Nah, masih berkaitan dengan rumah sakit. Ada VK yang merupakan singkatan dari verloskamer yang berarti kamar bersalin
6. RKZ atau Rooms Katholiek Ziekenhuis berarti Rumah Sakit Katolik
7. Selanjutnya ada CV yang merupakan singkatan dari commanditaire vennootschap. Sering dengar istilah CV dalam menyebutkan perusahaan, kan?
8. NV merupakan singkatan dari Naamloze Vennootschap dalam bahasa Belanda. Kita menyebutnya Perseroan Terbatas (PT)
9. Terakhir, para petani pasti akrab dengan pupuk ini. ZA yang memiliki kepanjangan zwavelzure ammoniak atau pupuk amoniak sulfat
Saking lamanya Belanda menjajah negara kita, tanpa sadar, ada sejumlah kosakata mereka yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Bukan berarti melanggengkan kolonialisme, hal ini bisa menjadi pengingat akan masa lalu sehingga kita tidak akan membiarkan siapa pun menjajah negara ini di masa depan.
